BIAYA DIBAYAR DIMUKA Laba per Saham
- 33 - 11. PROPERTI INVESTASI
1 Januari Penambahan
Pengurangan Penerapan model
30 Juni 2016
nilai w ajar 2016
Rp 000 Rp 000
Rp 000 Rp 000
Rp 000
Model nilai w ajar Tanah
8.624.000 -
- -
8.624.000 Fasilitas bangunan
1.813.000 -
- -
1.813.000 Jumlah
10.437.000 -
- -
10.437.000
Akumulasi Penyusutan Fasilitas bangunan
- -
- -
- Jumlah
- -
- -
-
Jumlah Tercatat 10.437.000
10.437.000
Tidak Diaudit
1 Januari Penambahan
Pengurangan Penerapan model
31 Desember 2015
nilai w ajar 2015
Rp 000 Rp 000
Rp 000 Rp 000
Rp 000
Model nilai w ajar Tanah
1.945.500 -
- 6.678.500
8.624.000 Fasilitas bangunan
1.354.500 -
- 458.500
1.813.000 Jumlah
3.300.000 -
- 7.137.000
10.437.000
Akumulasi Penyusutan Fasilitas bangunan
1.004.588 25.813
- 1.030.401
- Jumlah
1.004.588 25.813
- 1.030.401
-
Jumlah Tercatat 2.295.412
10.437.000
Diaudit
Perusahaan memiliki dua bidang tanah yang disewa operasi di Ruko Permata Hijau Blok D17 dan D18 dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 dua puluh tahun yang akan jatuh tempo pada
tanggal 8 Januari 2028. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, seluruh properti investasi, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kepada PT Asuransi Multi Artha GunaTbk pihak berelasi, dengan jumlah
pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.200.000 ribu.
Pada bulan Oktober 2015, Perusahaan menerapkan model nilai wajar untuk properti investasi. Penilaian atas nilai wajar properti investasi berupa tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di
OJK, KJPP Maulana, Andesta Rekan dengan laporan tertanggal 4 Januari 2016. Penilaian tanah dan bangunan menggunakan laporan per 28 Oktober 2015.
Berdasarkan laporan tersebut, penilaian dilakukan sesuai dengan Standar Penilai Indonesia SPI yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar dan peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4
tentang pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian aset di pasar modal. Metode penilaian yang digunakan adalah pendekatan nilai pasar dan pendekatan pendapatan.
Selisih nilai wajar aset dengan nilai tercatat dibukukan sebagai keuntungan atas revaluasi properti investasi pada periode berjalan.
Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, nilai wajar untuk properti investasi Perusahaan dikategorikan di level 2.
- 34 - 12. ASET SEWA OPERASI
Akun ini terutama merupakan aset Perusahaan yang disewaoperasikan kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk dan PT Bank Panin Syariah Tbk pihak berelasi berupa kendaraan bermotor. Perjanjian sewa untuk kendaraan
bermotor memiliki periode sewa 3 tahun dan akan jatuh tempo pada tahun 2016 - 2019 Catatan 33.
Rincian dari aset sewa operasi pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
1 Januari Penambahan
Pengurangan Reklasifikasi
30 Juni 2016
2016 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Model revaluasi
Kendaraan bermotor 21.122.900
- -
591.403 20.531.497
Akum ulasi penyusutan
Kendaraan bermotor 463.497
905.058 -
27.235 1.341.320
Jum lah Tercatat 20.659.403
19.190.177
Ti dak Di audi t
1 Januari Penambahan
Pengurangan Reklasifikasi
Penerapan 31 Desember
2015 Model Revaluasi
2015 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000 Rp000
Rp000
Model biaya
Kendaraan bermotor 33.587.500
- -
1.408.400 11.056.200
21.122.900
Akum ulasi penyusutan
Kendaraan bermotor 17.766.528
4.673.749 -
563.360 21.413.420
463.497
Jum lah Tercatat 15.820.972
20.659.403
Di audi t
Reklasifikasi merupakan jumlah bersih dari aset sewa operasi yang direklasifikasi ke aset tetap dan aset tetap yang direklasifikasi ke aset sewa operasi Catatan 13.
Pada bulan Oktober 2015, Perusahaan menerapkan model revaluasi untuk aset sewa operasi. Penilaian atas nilai wajar aset sewa operasi berupa kendaraan bermotor dilakukan oleh penilai independen yang telah teregistrasi di
OJK, KJPP Maulana, Andesta Rekan dengan laporan tertanggal 4 Januari 2016. Penilaian tanah dan bangunan menggunakan laporan per 30 September 2015.
Berdasarkan laporan tersebut, penilaian dilakukan sesuai dengan Standar Penilai Indonesia SPI yang ditentukan berdasarkan transaksi terkini dalam ketentuan yang wajar dan peraturan Bapepam-LK No. VIII.C.4
tentang pedoman penilaian dan penyajian laporan penilaian aset di pasar modal. Metode penilaian yang digunakan adalah pendekatan nilai pasar dan pendekatan pendapatan.
Selisih nilai wajar aset dengan nilai tercatat dikurangi dengan pajak penghasilan, dibukukan dalam penghasilan komprehensif lain dan akumulasi dalam ekuitas pada akun
“Keuntungan revaluasi aset tetap dan aset sewa operasi”.
Jika aset sewa operasi dicatat sebesar biaya perolehan nilai tercatatnya adalah sebagai berikut:
Ti dak Di audi t Di audi t
30 Juni 2016 31 Desember 2015
Rp000 Rp000
Biaya perolehan 31.088.100
32.179.100 Akumulasi penyusutan
23.568.088 22.762.066
Jumlah 7.520.012
9.417.034
- 35 - Pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015, seluruh aset sewa operasi, telah diasuransikan terhadap risiko
kecurian dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Multi Artha GunaTbk pihak berelasi dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 25.566.000 ribu Rp 26.564.000 ribu. Manajemen berpendapat bahwa
nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset sewa operasi lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset sewa operasi.