UTANG PAJAK Tidak Diaudit

- 48 - Manajemen berkeyakinan bahwa pengajuan keberatan ini memiliki dasar-dasar yang kuat untuk dikabulkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Pada bulan Februari 2016, Perusahaan menerima Surat Keputusan dari Direktorat Jendral Pajak yang menolak seluruh keberatan Perusahaan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan Surat Tagihan Pajak untuk tahun pajak 2011 dan 2010. Pada tanggal 31 Maret 2016, perusahaan mengajukan banding atas surat keputusan dari Direktorat Jendral Pajak dengan surat No. 128CFIDIRIII2016 – 142CFIDIRIII2016 untuk tahun pajak 2010 dan 2011. Pada bulan Mei 2016, perusahaan menerima tanda terima surat permohonan banding dari Sekretariat Pengadilan Pajak berdasarkan surat No. T-598PAN.WKB6.I2016 – T-612PAN.WKB6.I2016 tertanggal 26 April 2016. Perusahaan telah mencatat seluruh pembayaran diatas pada akun aset lain-lain sebesar Rp 28.944.035 ribu masing-masing pada periode 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015.

20. SURAT BERHARGA UTANG YANG DITERBITKAN

Tidak Diaudit Diaudit Rp000 Rp000 Nilai nominal Medium Term Notes II Clipan Finance Indonesia Tahun 2015 700.000.000 700.000.000 Biaya emisi surat berharga yang belum diamortisasi 2.327.500 2.912.284 Bersih 697.672.500 697.087.716 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Medium Term Notes II Clipan Finance Indonesia Tahun 2015 MTN Berdasarkan pada tanggal 26 Maret 2015,Perusahaan menerbitkan Penawaran Terbatas MTN II dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,75 per tahun dan jumlah nominal sebesar Rp 700.000.000 ribu. Jatuh Tempo MTN II ini adalah pada tanggal 26 Maret 2018. Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 26 Juni 2015 dan pembayaran bunga terakhir tanggal 26 Maret 2018. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No.445PEF-DIRIII2015 tanggal 24 Maret 2015, peringkat MTN II Clipan Finance Indonesia tahun 2015 adalah A+ Single A Plus untuk periode 24 Maret 2015 sampai dengan 1 Maret 2016. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No.370PEF- DIRIII2016 tanggal 3 Maret 2016, peringkat MTN II Clipan Finance Indonesia t ahun 2015 adalah A+ Single A Plus untuk periode 3 Maret 2016 sampai dengan 1 Maret 2017. Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen kepada pihak ketiga Catatan 6 dan 7. Wali amanat untuk penerbitan MTN II ini adalah PT Bank Mega Tbk. Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan.Pembayaran bunga dan nominal MTN II dilakukan melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI sesuai jadwal.

21. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang karyawan dan Ketenagakerjaan No. 132003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 664 karyawan dan 557 karyawan masing-masing untuk periode 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015. - 49 - Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: Tidak Diaudit Diaudit 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Rp000 Rp000 Nilai kini kewajiban imbalan pasti 15.146.716 14.532.487 Mutasi dari liabilitas imbalan pasca kerja pada periode berjalan adalah sebagai berikut: Tidak Diaudit Diaudit 30 Juni 2016 31 Desember 2015 Rp000 Rp000 Saldo awal tahun 14.532.487 12.707.517 Biay a bunga - 1.143.677 Biay a jasa kini 1.033.334 1.956.326 Kerugian keuntungan aktuarial y ang timbul dari perubahan asumsi keuangan - 19.526 Pembay aran manf aat 419.105 1.294.559 Nilai tunai liabilitas imbalan pasca kerja 15.146.716 14.532.487 Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan dan mortalitas. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.  Jika tingkat diskonto lebih tinggi lebih rendah 1 basis poin, kewajiban imbalan pasti akan berkurang sebesar Rp 3.338.658 ribu meningkat sebesar Rp 3.479.638 ribu.  Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan naik turun sebesar 1, kewajiban imbalan pasti akan naik sebesar Rp 3.190.478 ribu turun sebesar Rp 4.394.574 ribu. Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi. Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir tahun pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan. Durasi rata-rata anggota aktif pada tanggal 30 Juni 2016 dan 31 Desember 2015 adalah 19,98 tahun. Analisa umur estimasi pembayaran liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut: Tidak Diaudit 30 Juni 2016 Rp000 1 tahun 820.951 1 - 5 tahun 3.410.529 5 - 10 tahun 5.701.162 10 tahun 35.607.617 Jumlah 45.540.259