eksternal dan faktor dalam internal. Tetapi oleh karena isi faktor luar selalu berubah keadaannya dan perkembangannya, maka akan diadakan
peninjauan tersendiri tentang sampai mana pengaruh itu diterima oleh keadaan perkembangan jiwa remaja, sesuai dengan struktur ketajaman
dan kebutuhanya. Ada dua golongan besar yang termasuk faktor luar yang mempengaruhi manusia, yaitu golongan organis dimana terdapat
manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Dan golongan anorganis, termasuk didalamnya keadaan alam dan benda-benda. Keadaan alam
adalah iklim, perkehidupan petani, pelaut, pegunungan, perdagangan dan sebagainya dan keadaan benda-benda yaitu benda-benda alam yang
bukan hasil budaya. dan yang merupakan bukan hasil budaya misalnya keadaan perumahan bangunan-bangunan dan sebagainya. oleh karena itu
sikap dan sifat anak dari kota berlainan dengan anak dari desa. Bukan perbedaan kualitas dan yang lainnya, melainkan hanya berbeda dalam
bentuk atau gambarnya. Perbedaan itu disebabkan oleh faktor didalamnya. Faktor dalam yang manakah yang menerima pengaruh itu,
dan sampai dimana ketajaman penerimaannya Sujanto, 1996.
4.7 Gizi Pada Remaja Putri
Remaja merupakan salah satu kelompok yang rawan terhadap anemia, dapat mengenai semua kelompok status sosial ekonomi, terutama
yang berstatus sosial ekonomi rendah. Penyebabnya sebagian besar oleh karena ketidak cukupan pemasukan zat besi yang berasal dari diet, dilusi
zat-zat besi dari cadangan dalam tubuh dengan cepatnya pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
dan kehilangan zat besi. Kriteria yang dipakai untuk menentukan defesiensi zat besi adalah dari hasil pemeriksaan feritin, saturasi
transferin, protoporfirin eritrosit Soetjiningsih, 2004. Kebutuhan zat besi meningkat pada remaja oleh karena terjadi
pertumbuhan yang meningkat dan ekspansi volume darah dan masa otot. Peran zat besi penting untuk mengangkut oksigen dalam tubuh dan peran
lainnya dalam pembentukan sel darah merah. Target cadangan zat besi sekitar 300mg pada kedua jenis kelamin, kebutuhan zat besi rata-rata
pada saat anak prepubertas adalah 10 mghari, dan selama kejar tumbuh saat pubertas diperlukan tambahan 5 mghari pada remaja putri yang
mulai dengan kejar tumbuh saat pubertas dan menstruasi Soetjiningsih, 2004.
Diet remaja hanya mengandung 6 mg1000 kkal, sehingga pada gadis yang umumnya membutuhkan kalori yang lebih rendah akan
kesulitan untuk mencukupi kebutuhan zat besinya. Kekurangan asupan menyebabkan anemia besi. Sebaliknya kelebihan asupan predisposisi
genetik tertentu menyebabkan overlood zat besi Soetjiningsih, 2004. Penyerapan zat besi tergantung dari bioavailabilitas zat besi pada
makanan. Zat besi heme hewanidaging memiliki bioavailabilitas lebih tinggi dibandingkan zat besi nonheme sayur-sayuran.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2 . Sumber Zat Besi
No Makanan Zat Besi mg
1 2
Sumber heme: Hati anak lembu celves
Daging pinggang sapi sirloin Daging sapi tanpa lemak
Ayam Sumber nonheme:
Mentega kacang 1 tbsp Kacang polong 12 cup
Sereal telah dimasak 12 cup Sereal siap saji 34 cup
Roti gandum diperkaya 1 iris Kacang yang terbaik 2 tbsp
5,3 mg 2,9 mg
1,9 mg 1,5 mg
0,7 mg 1,3-3,0 mg
0,7-1,3 mg 0,7-1,3 mg
0,6-0,8 mg
1,0 mg Sumber ; Soetjiningsih, 2004.
4.8 Remaja dengan Anemia