Remaja dengan Anemia Konsep Remaja 1 Pengertian

Tabel 2 . Sumber Zat Besi No Makanan Zat Besi mg 1 2 Sumber heme: Hati anak lembu celves Daging pinggang sapi sirloin Daging sapi tanpa lemak Ayam Sumber nonheme: Mentega kacang 1 tbsp Kacang polong 12 cup Sereal telah dimasak 12 cup Sereal siap saji 34 cup Roti gandum diperkaya 1 iris Kacang yang terbaik 2 tbsp 5,3 mg 2,9 mg 1,9 mg 1,5 mg 0,7 mg 1,3-3,0 mg 0,7-1,3 mg 0,7-1,3 mg 0,6-0,8 mg 1,0 mg Sumber ; Soetjiningsih, 2004.

4.8 Remaja dengan Anemia

Dari penelitian-penelitian sebelumnya menunjukan bahwa lebih dari separuh remaja putri di Indonesia menderita anemia. Remaja putri secara normal akan mengalami kehilangan darah melalui menstruasi setiap bulan. Bersamaan dengan terjadinya menstruasi sejumlah zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin berkurang. Oleh karena itu kebutuhan zat besi untuk remaja putri lebih banyak dibandingkan pria Sujanto, 1996. Dilain pihak remaja putri cenderung untuk membatasi asupan makanan karena mereka ingin tampak langsing. Hal ini merupakan salah satu penyebab anemia cukup tinggi pada remaja putri. Kebutuhan zat besi remaja putri 3 kali lipat lebih banyak dibandingkan remaja putra. Remaja putri setiap bulan mengalami haid, jadi perlu zat besi untuk mengembalikan kondisi tubuhnya. Demikian pula pada saat hamil, butuh Universitas Sumatera Utara zat besi untuk kebutuhan perkembangan janin. penanggulangan anemia pada remaja putri sudah harus diprioritaskan sehingga perlu adanya program khusus penanggulangan anemia pada remaja putri. Selain itu perlu adanya penyuluhan kepada remaja putri mengenai pengetahuan tentang anemia, sebab, akibat serta cara menanggulanginya Sujanto, 1996. Hal lain yang membuat wanita lebih beresiko terkena anemia adalah siklus haid atau menstruasi yang tidak normal. Siklus haid atau menstruasi yang normal itu berkisar antara 22-35 hari dihitung dari hari pertama haid hingga hari pertama haid pada bulan berikutnya. Lama menstruasi yang normal itu antara 3-7 hari. siklus menstruasi yang tidak normal dan menjadi pemicu terjadinya anemia seperti hipermenorhea haid lebih lama dan lebih banyak dari jumlah normal atau lebih dari delapan hari. Polimenorhea atau siklus haid lebih pendek kurang dari 21 hari dan metrorhagia yaitu perdarahan di luar waktu haid yang bisa disebabkan kelainan organik atau kelainan fungsional Junita, 2009. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Penelitian

Kerangka pada penelitian ini menjelaskan tentang hubungan antara tingkat pengetahuan anemia dengan gejala anemia yang terjadi pada remaja putri disekolah. Pengetahuan anemia dibagi menjadi, pengertian anemia, penyebab anemia, jenis-jenis anemia, dampak anemia, dan pencegahan anemia. Anemia yang terjadi pada remaja putri dapat menyebabkan cepat lelah, lemas, pucat, gelisah dan terkadang pandangan berkunang-kunang. bahkan gairah belajar dan konsentrasi belajar juga dapat menurun, tinggi dan berat badan tidak sempurna serta mengganggu pertumbuhan. Pencegahan adanya anemia dapat dilakukan dengan empat pendekatan dasar yaitu dengan memperkaya makanan pokok dengan zat besi, pemberian suplement tablet, pendidikan kesehatan dan langkah- langkah yang berhubungan dengan peningkatan masukan zat besi melalui makanan serta pencegahan terhadap infeksi Sulaiman, 2009. Skema 1. Kerangka penelitian antara Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Gejala Anemia Pada Remaja Putri. Pengetahuan - Baik - Kurang baik Gejala Anemia - Tinggi - Rendah Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia dengan Pola Makan untuk Pencegahan Anemia di SMA Swasta Bina Bersaudara Medan Tahun 2014

51 283 92

Hubungan Pola Makan, Pola Haid dan Pengetahuan tentang Anemia dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri di Sma Cahaya Medan Tahun 2014

9 90 131

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Menarche (Menstruasi Pertama) di SMP St. Thomas 1 Medan Tahun 2010.

1 67 49

Pengetahuan,Dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia Defisiensi Besi dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Reproduksi di MAL IAIN SU Medan Tahun 2010

3 40 63

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA 1 MOJOLABAN Hubungan Pengetahuan Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Kelas X Di SMA 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 2 17

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN POLA MAKAN UNTUK PENCEGAHAN ANEMIA DI SMA SWASTA BINA BERSAUDARA MEDAN TAHUN 2014

0 2 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Remaja Putri tentang Anemia - Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia dengan Pola Makan untuk Pencegahan Anemia di SMA Swasta Bina Bersaudara Medan Tahun 2014

0 2 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia dengan Pola Makan untuk Pencegahan Anemia di SMA Swasta Bina Bersaudara Medan Tahun 2014

2 39 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN POLA MAKAN UNTUK PENCEGAHAN ANEMIA DI SMA SWASTA BINA BERSAUDARA MEDAN TAHUN 2014

1 5 15

NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Anemia pada Remaja Putri Kelas X di SMA Islam 1 Gamping Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 10