4.2.3 Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak
hal-hal yang menarik bagi dirinya di bawah dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan
lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja
dapat diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga
terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan dengan individu dari jenis kelamin yang
sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
4.2.4 Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting
pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
4.3 Tingkat Perkembangan Remaja
Menurut Sujanto 1996, Tingkat-tingkat perkembangan dalam masa remaja dapat dibagi berbagai cara. salah satu pembagian yang
dilakukan oleh Stolz adalah sebagai berikut: 4.3.1 Masa prapuber adalah masa pada satu atau dua tahun
sebelum masa remaja yang sesungguhnya. Anak menjadi gemuk, pertumbuhan tinggi badan terhambat sementara.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Masa puber atau masa remaja merupakan terjadinya
perubahan – perubahan sangat nyata dan cepat, dimana anak wanita lebih cepat memasuki masa ini dari pada pria.
Masa ini berkisar antara 2,5 – 3,5 tahun. 4.3.3 Masa postpuber pertumbuhan adalah masa yang cepat
sudah berlalu, tetapi masa nampak perubahan-perubahan tetap berlangsung pada beberapa bagian badan.
4.3.4 Masa akhir puber yaitu melanjutkan perkembangan
sampai mendapat tanda-tanda kedewasaan. Keluarga berperan penting pada perkembangan yang optimal
selama masa remaja dengan mempermudah peningkatan kebebasan dan tanggung jawab secara bertahap. Remaja perlu mengalami individuasi
serta keterlibatan dengan keluarga dan masyarakat untuk mengembangkan identitas positif dan kemampuan rasional.
4.4 Tugas Perkembangan Remaja
Tugas perkembangan remaja menurut Sujanto, 1996 yaitu: 4.4.1 Memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi
secara lebih dewasa dengan kawan yang sebaya, baik laki- laki dan perempuan
4.4.2 Memperoleh peranan sosial 4.4.3 Menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan
efektif
Universitas Sumatera Utara
4.4.4 Memperoleh kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
4.4.5 Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan
berdiri sendiri 4.4.6 Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
4.4.7 Mempersiapkan diri dalam pembentukkan keluarga
4.4.8 Membentuk system nilai, moralitas dan falsafah hidup 4.5 Perubahan Lingkungan Pada Remaja
Lingkungan sosial yang mendukung anak mengalami perubahan yang signifikan selama masa remaja, dengan keluarga memberikan
pengawasan yang kurang dan pilihan kebebasan yang lebih, meningkatkan kesempatan untuk dimulainya kebiasaan merusak
kesehatan. Sekolah-sekolah lanjutan tingkat pertama tidak terstruktur dan impersonal, dengan demikian memberikan pengawasan dan dukungan
yang kurang dari pada yang diberikan disekolah dasar. Lingkungan kerja para remaja yang lebih tua memberikan pengawasan yang kurang dari
pada sekolah dan bimbingan yang sedikit mengenai pilihan karir. Keadaan sosioekonomi yang memburuk dikeluarga mengakibatkan lebih
banyak remaja mengalami kemiskinan dari pada dekade sebelumnya. Rudolph.dkk, 2002.
4.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masa Remaja
Sepanjang kehidupan manusia ada dua faktor tetap yang mempengaruhi perkembangan psikologis remaja. Yaitu faktor luar
Universitas Sumatera Utara
eksternal dan faktor dalam internal. Tetapi oleh karena isi faktor luar selalu berubah keadaannya dan perkembangannya, maka akan diadakan
peninjauan tersendiri tentang sampai mana pengaruh itu diterima oleh keadaan perkembangan jiwa remaja, sesuai dengan struktur ketajaman
dan kebutuhanya. Ada dua golongan besar yang termasuk faktor luar yang mempengaruhi manusia, yaitu golongan organis dimana terdapat
manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Dan golongan anorganis, termasuk didalamnya keadaan alam dan benda-benda. Keadaan alam
adalah iklim, perkehidupan petani, pelaut, pegunungan, perdagangan dan sebagainya dan keadaan benda-benda yaitu benda-benda alam yang
bukan hasil budaya. dan yang merupakan bukan hasil budaya misalnya keadaan perumahan bangunan-bangunan dan sebagainya. oleh karena itu
sikap dan sifat anak dari kota berlainan dengan anak dari desa. Bukan perbedaan kualitas dan yang lainnya, melainkan hanya berbeda dalam
bentuk atau gambarnya. Perbedaan itu disebabkan oleh faktor didalamnya. Faktor dalam yang manakah yang menerima pengaruh itu,
dan sampai dimana ketajaman penerimaannya Sujanto, 1996.
4.7 Gizi Pada Remaja Putri