rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam hitungan perhitungan- perhitungan hasil pnelitian, dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus
pemecahan masalah Problem Solving Cycle di dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.
1.2.4 Analisis Analysis Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan objek kedalam
bagian-bagian yang lebih kecil, tetapi masih didalam suatu struktur objek tersebut dan masih terkait satu sama lain.
1.2.5 Sintesis Synthesis
Sintesis yaitu suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian- bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan
untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Ukuran kemampuan adalah ia dapat menyusun, meringkaskan,
merencanakan, dan menyesuaikan suatu teori atau rumusan yang telah ada.
1.2.6 Evaluasi
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini berdasarkan
terhadap suatu kriteria yang dibuat sendiri, atau menggunakan kriteria- kriteria yang sudah ada sebelumnya.
1.3. Bentuk Pengetahuan
Terdapat berbagai cara yang berbeda untuk mengklasifikasikan pengetahuan. Rentang tersebut berasal dari pendekatan yang sangat
Universitas Sumatera Utara
genetik berdasarkan sifat dasar dari pengetahuan sebagai fenomena seperti yang di ungkapkan oleh ahli filsafat sampai ke yang lebih
spesifik, seperti cara pendidik mengklasifikasikan area pengetahuan di dalam kurikulum di bawah suatu objek atau disiplin ilmu misalnya,
Biologi, Sosiologi, Psikologi, dan lain-lain. Mempertimbangkan bentuk pengetahuan dalam istilah jenis pengetahuan, sumber pengetahuan dan
cara mengetahui yang umum terdapat di dunia keperawatan. Epistemologi dan jenis pengetahuan yaitu cabang dari filosofi yang
membahas tentang defenisi klasifikasi pengetahuan. Secara umum, ahli
filsafat mengklasifikasikan pengetahuan sebagai berikut:
1.3.1 Pengetahuan Tentang Pengetahuan yang mendefenisikan semua hal yang kita ketahui.
secara sederhana, kita mengetahui keberadaannya dan kita mengetahui sesuatu tentang hal tersebut.
1.3.2 Pengetahuan Bagaimana Pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, ini yang kita
maksud ketika kita mengatakan bahwa seseorang memiliki cara mengetahui sesuatu.
1.3.3 Pengetahuan Empiris Pengetahuan ini diambil dari persepsi, misal, observasi yang kita
buat tentang fenomena di lingkungan kita. Dari hal-hal yang kita observasi, kita mendapatkan pengetahuan dengan proses induksi. Disini
Universitas Sumatera Utara
kita tidak mengubah kondisi yang ada, kita secara aktual mengobservasi dan mengetahui bahwa hal-hal tersebut ada Basford, 2006.
1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan .
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga berhubungan dengan faktor internal dan eksternal. Menurut
Roger 1974, dikutip dari Notoadmodjo, 2003, faktor internal yakni karakteristik orang yang bersangkutan seperti: pendidikan, sumber
informasi dan pengalaman, yang bersifat given atau bawaan. Faktor eksternal yakni lingkungan, ekonomi, kebudayaan, informasi. Faktor
lingkungan ini sering merupakan yang domain yang mewarnai perilaku seseorang.
Adapun faktor- faktor internal yang mempengaruhi terbentuknya pengetahuan dalam diri seseorang, adalah:
1.4.1 Pendidikan Sebagian besar pengetahuan diperoleh dari pengalaman, media,
dan lingkungan. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin luas pengetahuannya Notoatmodjo, 2003.
1.4.2. Sumber Informasi Sumber informasi mempengaruhi pengetahuan, baik dari orang
maupun media Notoatmodjo, 2003. Sarwono 1997 menekankan bahwa sumber informasi dari seseorang individu itu mempengaruhi
pengetahuan, yang dipengaruhi oleh keluarga, orang tua, dan masyarakat, baik teman bergaul maupun tenaga kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
1.4.3. Pengalaman Pengetahuan dapat terbentuk dari pengalaman dan ingatan yang
didapat sebelumnya Sudarmita, 2002. Pengetahuan juga dapat ditemukan pada kejadian yang pernah dialami seseorang dan menjadi
pedoman baginya.
1.5 Cara Memperoleh Pengetahuan