Tanda-tanda Anemia Dampak terjadinya Anemia : Patofisiologi Anemia Faktor-faktor terjadinya Anemia Pada Remaja Putri

tidak sama dengan tekanan darah rendah TDR, dimana tekanan darah rendah merupakan kurangnya kemampuan otot jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh sehingga menyebabkan kurangnya aliran darah sampai ke otak dan bagian tubuh lainnya. Sedangkan anemia adalah penurunan jumlah masa eritrosit sel darah merah atau hemoglobin Hb sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup kejaringan perifer. Anemia bukanlah suatu kesatuan penyakit tersendiri, tetapi merupakan gejala berbagai macam penyakit dasar Sudoyo, 2006. Menurut Indah Indriawati 2001, Anemia merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia yang harus ditanggulangi secara serius, terutama anemia defesiensi besi. Penyebab anemia defesiensi besi ialah karena jumlah zat besi yang dikonsumsi tidak sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Selain itu berbagai faktor juga dapat mempengaruhi terjadinya anemia defesiensi besi, antara lain kebiasaan makan, pola haid, pengetahuan tentang anemia status gizi. Akibat dari anemia defesiensi besi atau zat besi adalah produktivitas darah rendah, perkembangan mental dan kecerdasan terhambat, menurunnya kekebalan terhadap infeksi, morbiditas, dan lain-lain.

2.2 Tanda-tanda Anemia

Adapun tanda-tanda anemia sebagai berikut: 2.2.1. Lesu, lemah, letih, lelah dan lalai 5L 2.2.2 Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang. Universitas Sumatera Utara 2.2.3. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat

2.3 Dampak terjadinya Anemia :

2.3.1. Pada anak-anak a. Menurunnya kemampuan dan konsentrasi belajar b. Menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan otak c. Meningkatkan resiko menderita penyakit infeksi karena daya tahan tubuh menurun. 2.3.2. Pada wanita a. Menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah sakit b. Menurunkan produktivitas kerja c. Menurunkan kebugaran. 2.3.3. Pada remaja putri a. Menurunkan kemampuan dan konsentrasi belajar b. Mengganggu pertumbuhan sehingga tinggi badan tidak mencapai optimal c. Menurunkan kemampuan fisik olahragawati. d. Mengakibatkan wajah tampak pucat. 2.3.4. Ibu hamil a. Menimbulkan pendarahan sebelum atau sesudah persalinan Universitas Sumatera Utara b. Meningkatkan resiko melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah atau BBLR 2,5 Kg.

2.4. Patofisiologi Anemia

Tanda-tanda dari anemia gizi dimulai dengan menipisnya simpanan zat besi Feritin dan bertambahnya absorbsi zat besi yang digambarkan dengan meningkatnya kapasitas pengikatan zat besi. Pada tahap yang lebih lanjut berupa habisnya simpanan zat besi, berkurangnya kejenuhan transferin, berkurangnya jumlah protoporpirin yang diubah menjadi heme dan akan diikuti dengan menurunnya kadar feritin serum. Akhirnya terjadi anemia dengan cirinya yang khas yaitu rendahnya kadar Hb Sari, 2004.

2.5. Faktor-faktor terjadinya Anemia Pada Remaja Putri

Pendarahan atau kehilangan darah dapat menyebabkan anemia Depkes RI, 2000, misalnya pada peristiwa: a. Pendarahan Pendarahan atau kehilangan darah dapat menyebabkan anemia, Setelah mengalami pendarahan yang cepat, maka tubuh akan mengganti cairan plasma dalam waktu 1 sampai 3 hari, namun hal ini akan menyebabkan konsentrasi sel darah merah menjadi rendah. Bila tidak terjadi pendarahan yang kedua, maka konsentrasi sel darah merah biasanya kembali normal dalam waktu 3 sampai 6 minggu Depkes RI, 2000. Universitas Sumatera Utara Pada kehilangan darah yang kronis, penderita sering kali tidak dapat mengabsorbsi cukup besi dari usus halus untuk membentuk hemoglobin secepat darah yang hilang. Kemudian terbentuk sel darah merah yang mengandung sedikit sekali hemoglobin, sehingga menimbulkan keadaan anemia Arlinda, 2004. b. Menstruasi Menstruasi adalah runtuhnya jaringan epitel endometrium akibat pengaruh perubahan siklik keseimbangan hormonal reproduksi wanita. Ciri-ciri menstruasi normal: 1. Lama siklus antara 21-35 hari 28+7 hari 2. Lama perdarahan 2-7 hari 3. Perdarahan 20-80 cc per siklus 50+30 cc 4. Tidak disertai rasa nyeri 5. Darah warna merah segar dan tidak bergumpal c. Diet Dalam masa remaja, khususnya remaja putri sering memerhatikan akan bentuk tubuhnya, sehingga banyak yang membatasi konsumsi makanannya diet. Bahkan banyak yang berdiet tanpa nasehat atau pengawasan seorang ahli kesehatan dan gizi, sehingga pola konsumsinya sangat menyalahi kaidah-kaidah ilmu gizi. Banyak pantang yang ditentukan sendiri berdasarkan pendengaran dari kawannya yang tidak kompeten dalam soal gizi dan kesehatan, sehingga terjadi berbagai gejala dan keluhan yang sebenarnya merupakan gejala kelainan gizi Depkes Universitas Sumatera Utara RI, 2000. Banyak remaja putri yang sering melewatkan dua kali waktu makan. Selain itu remaja putri masa kini juga semakin menggemari junk food yang sangat sedikit bahkan ada yang tidak ada sama sekali kandungan kalsium, besi, riboflavin, asam folat, vitamin A dan vitamin.

2.6. Upaya Pencegahan

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia dengan Pola Makan untuk Pencegahan Anemia di SMA Swasta Bina Bersaudara Medan Tahun 2014

51 283 92

Hubungan Pola Makan, Pola Haid dan Pengetahuan tentang Anemia dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri di Sma Cahaya Medan Tahun 2014

9 90 131

Tingkat Pengetahuan Remaja Putri tentang Menarche (Menstruasi Pertama) di SMP St. Thomas 1 Medan Tahun 2010.

1 67 49

Pengetahuan,Dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia Defisiensi Besi dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Reproduksi di MAL IAIN SU Medan Tahun 2010

3 40 63

HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA 1 MOJOLABAN Hubungan Pengetahuan Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Kelas X Di SMA 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

0 2 17

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN POLA MAKAN UNTUK PENCEGAHAN ANEMIA DI SMA SWASTA BINA BERSAUDARA MEDAN TAHUN 2014

0 2 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Remaja Putri tentang Anemia - Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia dengan Pola Makan untuk Pencegahan Anemia di SMA Swasta Bina Bersaudara Medan Tahun 2014

0 2 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Anemia dengan Pola Makan untuk Pencegahan Anemia di SMA Swasta Bina Bersaudara Medan Tahun 2014

2 39 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN POLA MAKAN UNTUK PENCEGAHAN ANEMIA DI SMA SWASTA BINA BERSAUDARA MEDAN TAHUN 2014

1 5 15

NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Anemia pada Remaja Putri Kelas X di SMA Islam 1 Gamping Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 10