Pendapatan Asli Daerah Dana Perimbangan Lain-Lain Pendapatan

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 99 Tabel 3.9 Proyeksi Pendapatan Daerah Tahun 2015 sd Tahun 2019 Kabupaten Mimika NO Uraian 2015 2016 2017 2018 2019 Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta Rp juta 1 PENDAPATAN 1.720.213.794.742 1.810.427.769.485 1.900.641.744.227 1.990.855.718.969 2.081.069.693.712

1.1 Pendapatan Asli Daerah

209.774.734.637 222.184.845.274 234.594.955.911 247.005.066.548 259.415.177.185 1.1.1 Pajak daerah 168.009.130.800 177.519.081.600 187.029.032.400 196.538.983.200 206.048.934.000 1.1.2 Retribusi daerah 8.465.483.132 8.945.595.264 9.425.707.396 9.905.819.528 10.385.931.661 1.1.3 Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan 9.047.243.325 10.094.486.650 11.141.729.975 12.188.973.300 13.236.216.624 1.1.4 Lain-lain PAD yang sah 24.252.877.380 25.625.681.760 26.998.486.140 28.371.290.520 29.744.094.900

1.2 Dana Perimbangan

1.351.359.579.410 1.423.565.845.820 1.495.772.112.230 1.567.978.378.640 1.640.184.645.050 1.2.1 Dana bagi hasil pajak bagi hasil bukan pajak 647.635.919.710 680.008.771.420 712.381.623.130 744.754.474.840 777.127.326.550 1.2.2 Dana alokasi umum 617.448.606.100 652.398.527.200 687.348.448.300 722.298.369.400 757.248.290.500 1.2.3 Dana alokasi khusus 86.275.053.600 91.158.547.200 96.042.040.800 100.925.534.400 105.809.028.000

1.3 Lain-Lain Pendapatan

Daerah yang Sah 159.079.480.695 164.677.078.391 170.274.676.086 175.872.273.782 181.469.871.477 1.3.1 Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya 52.487.091.440 55.458.058.880 58.429.026.320 61.399.993.760 64.370.961.200 1.3.2 Dana Penyesuaian dan otonomi khusus 106.592.389.255 109.219.019.511 111.845.649.766 114.472.280.022 117.098.910.277 Sumber : data diolah proyeksi APBD tahun 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 100

BAB IV ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

4.1 Permasalahan Pembangunan

Permasalahan pembangunan daerah merupakan sebuah gap expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan apa yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan tersebut dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum diperdayagunakan secara optimal, kelemahan yang belum teratasi, peluang yang belum dimanfaatkan secara optimal, serta ancaman yang belum diantisipasi. Permasalahan pembangunan di Kabupaten Mimika yang paling urgent adalah pada aspek kesejahteraan yaitu upaya peningkatan indeks pembangunan manusia IPM yang terkendala karena minimnya pelayanan dasar baik pelayanannya maupun infrastruktur penunjang layanan tersebut termasuk ketersediaan tenaga Sumber Daya Manusia yang memiliki kapasitas yang baik serta jangkauan akses ke pelayanan tersebut sangat terbatas dan terkendala oleh kualitas infrastruktur jalan yang rendah. IPM di Kabupaten Mimika sendiri jika diperbandingkan dengan IPM di Kabupaten sekitar masih lebih baik dengan tren yang konsisten meningkat sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2012, namun kondisi tersebut masih belum mampu mengindikasikan bahwa Indkes Pembangunan Manusia di Kabupaten Mimika telah berhasil. Hal ini dikarenakan fakta empirik dan data eksisting yang masih menunjukkan result belum memuaskan dan masih perlu untuk ditingkatkan. Permasalahan kemiskinan di Kabupaaten Mimika juga masih perlu untuk diperhatikan, mengingat jumlah penduduk miskin di Kabupaten Mimika masih relatif tinggi meskipun jika dibandingkan dengan wilayah sekitar masih menunjukkan persentase yang jauh lebih rendah. Tren persentase kemiskinan di Kabupaten Mimika sejak tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 cenderung menurun yang berbanding terbalik dengan pendapatan asli daerah PAD Kabupaten Mimika ditermin waktu yang sama dimana persentase PAD tersebut menunjukkan tren persentase yang cenderung meningkat. Penurunan kemiskinan tersebut juga berbanding terbalik dengan jumlah pengangguran dimana jumlah pengangguran terus meningkat sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Anomali-anomali ini menjadi penting untuk diperhatikan guna melihat akar permasalahan yang sebenarnya dihadapi dalam rangka mengoptimalkan perumusan strategi demi mewujudkan pembangunan yang optimal. Aspek daya saing Kabupaten Mimika secara garis besar dapat diamati melalui indeks ketertinggalan Kabupaten Mimika. Indeks Ketertinggalan yang paling tertinggal adalah pada sektor Aksessibilitas dan ekonomi, sesuai dengan deskripsi sebelumnya bahwa memang aksessibilitas di Kabupaten Mimika masih perlu perhatian khusus dan membutuhkan keberpihakan pengalokasian anggaran pemerintah daearh pada sektor aksessibilitas.