PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 80
penjualan terkecil pada kelompok pelanggan kantor pemerintah yakni sebesar, 0,77 persen kondisi ini terjadi di Distrik Mimika Baru, Kuala Kencana sedang Distrik
Tembagapura Energi Listrik bersumber dari PLTU milik PT. FI yang berlokasi di pelabuhan Amamapare Portsite. Untuk Distrik Jita, Jila, Agimuga, Mimika Timur
Jauh, Mimika Timur, Mimika Tengah, Mimika Barat, Mimika Barat Tengah, Mimika Barat Jauh sama sekali belum terlayani PLN
Tabel 2.37 Jumlah Pelanggan Pengguna Energi Listrik di rinci Per- Distrik di Kabupaten Mimika Tahun 2012
No Distrik
PLN PLTU
Swadaya PLN
Solar Cell
Micro hydro
Jumlah
1 Mimika Barat
1 50
51 2
Mimika Barat Tengah
1 3
Mimika Barat Jauh 50
50 4
Mimika Timur 1
5 Mimika Tengah
6 Mimika Timur Jauh
7 Mimika Baru
447,223,23 8
Kuala Kencana 1
9 Tembagapura
1 10
Agimuga 11
Jita 50
12 Jila
Sumber : - PLN Ranting Mimika Mimika Dalam Angka 2012 2.4.2.3
Ketersediaan Fasilitas Perdagangan dan Jasa Jumlah penerbitan surat ijin perdagangan tahun 2012 adalah SIUP tercatat
450 surat ijin, dan SITU tercatat 1.355 suat ijin yang dibuat oleh Dinas Koperrasi, Perindustrian, Perdagangan dan UKM Kabupaten Mimika. Tahun 2011 jumlah Hotel
dengan klasifikasi berbintang naik menjadi 4 hotel dari 3 hotel di tahun 2010. Jumalah keseluruhan hotel 25 hotel, tidak ada penambahan jumlah hotel di
kabupaten Mimika.
2.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi
Daya tarik investor untuk menanamkan modalnya sangat dipengaruhi faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, kebijakan perpajakan dan regulasi
perbankan, sebagai infrastruktur dasar yang berpengaruh terhadap kegiatan
PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 81
investasi. 2.4.3.1
Pengenaan Pajak Daerah Penerimaan pendapatan asli daerah PAD salah satunya berasal dari Pos
Pajak Daerah yang pelaksanaannya mendasarkan pada peraturan perundang - undangan yang berlaku. Pajak daerah di Kabupaten Mimika terdiri dari pajak
daerah, retribusi, laba BUMD, Bagi Hasil PajakBukan, DAU, DAK, Hibah, Dana Darurat, Pajak Provinsi, Dana Penyesuaian dan Otsus. Selama tahun 2011,
penerimaan pajak daerah sebesar Rp.1.301.645.608.464. Pada tahun 2012 mengalami peningkatan penerimaan daerah sebesar Rp.1.446.597.084.400
2.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia
Kemajuan pembangunan manusia dapat dilihat dari pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia IPM. Angka IPM Kabupaten Mimika tahun 2009 sebesar
68,49, tahun 2010 naik sebesar 69,08 , tahun 2011 meningkat menjadi 69,68 dan pada tahun 2012 naik lagi menjadi 70,28. Komponen pembentuk IPM yang
mendukung peningkatan IPM Kabupaten Mimika juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2009 Angka Harapan Hidup AHH berada
pada 69,87, tahun 2010 Angka Harapan Hidup sebesar 70,20, tahun 2011 meningkat menjadi 70,53 dan pada tahun 2012 AHH menigkat lagi menjadi 70,86.
Angka Melek Huruf AMH tahun 2009 berada di 87,29, tahun 2010 naik sebesar 87,96, tahun 2011 meningkat menjadi 88,19 dan pada tahun 2012 meningkat lagi
menjadi 8,72.
Tabel 2.37 INDEKS KETERTINGGALAN UTAMA 2012
Nama Kabupaten
IKU INFRA STRUKTUR
IKU AKSESIBILITAS
IKU KARAKTERISTIK
WILAYAH IKU
EKONOMI IKU SDM
IKU KKD MIMIKA
0.00296 0.09579
0.01611 0.09804
- 0.04731
- 0.14474
Sumber : diolah BPS 2012
INDEKS KETERTINGGALAN UTAMA 2012
PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 82
Sumber : diolah BPS 2012
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA
PENDANAAN
Berdasarkan pada peraturan pemerintah 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah, pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. rencana pembangunan
jangka menengah daerah RPJMD merupakan kegiatan pada tahap perencanaan sebagaimana telah diatur pada undang-undang tahun 25 tahun 2004 tentang sistem
perencanaan pembangunan nasional.
Sebagaimana dimaksudkan pada peraturan pemerintah 58 tahun 2005 pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dengan menggunakan penganggaran
secara terpadu yaitu penyusunan rencana keuangan tahunan yang dilakukan secara terintegrasi untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakan pemerintahan yang
didasarkan pada prinsip pencapaian efisiensi alokasi dana. Pengelolaan keuangan daerah harus dilakukan secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, tertib, adil,
patut, dan taat peraturan perundang-undangan.
Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah
dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu APBD maka analisis
pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap APBD dan laporan keuangan daerah pada umumnya. Dibutuhkan pemahaman yang baik tentang realisasi kinerja
keuangan daerah sekurang-kurangnya 5 lima tahun sebelumnya.
-0.15000 -0.10000
-0.05000 0.00000
0.05000 0.10000
IKU INFRASTRUKTUR
IKU AKSESIBILITAS
IKU KARAKTERISTIK WILAYAH
IKU EKONOMI IKU SDM
IKU KKD