PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 107
4.2.10 Lemahnya produktifitas masyarakat dalam pemanfaatan potensi ekonomi lokal
Pola pikir masyarakat yang masih cenderung tradisional membentuk paradigma yang tradisional pula. Kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa kebutuhan dasar
saja yang tercukupi sudah lebih dari cukup menciptakan lingkungan yang tidak menggunakan prinsip future oriented. Paradigma tersebut dapat langsung
mempengaruhi produktivitas masyarakat lokal secara psikologis. Faktor lain yang dapat mempengaruhi adalah minimnya pelayanan pendidikan dan pelatihan yang
menyebabkan lemahnya kapasitas SDM masyarakat lokal.
4.2.11 Belum optimalnya pemanfaatan letak strategis mimika dan potensi peluang bisnisnya berakibat tingginya capital flight di Kab Mimika
Letak geografis Kabupaten Mimika sangata strategis namun belum ditunjang oleh produktivitas pendapatan daerah melalui sector-sektor potensial di Kabupaten
Mimika. Pengelolaan potensi-potensi strategis di Kabupaten Mimika yang belum optimal menyebabkan rendahnya pendaratan modal di Kabupaten Mimika, dengan
kata lain banyaknya perputaran modal yang terjadi tidak turun di Kabupaten Mimika melainkan hanya melayang begitu saja.
4.2.12 Rendahnya aksessibilas masyarakat mimika terhadap pemenuhan kebutuhan dasar, pusat pemerintahan dan pusat pertumbuhan ekonomi
Ketersediaan infrastruktur pendukung efektivitas aksessibilitas baik jalan, keterjangkauan puskesmas, sekolah dan pasar masih minim. Keterjangkauan
aksessibilitas pada tiap titik pelayanan dasar, pemerintahan dan pusat pertumbuhan ekonomi mampu mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat.
4.2.13 Mahalnya ongkos angkut dan biaya pembangunan infrastruktur penunjang perekonomian.
Salah satu hambatan pembangunan dan pegembangan perekonomian di Kabupaten Mimika adalah masih sulitnya akses barang dan jasa ke wilayah tersebut. Sejauh ini,
masuknya barang dan jasa diangkut melalui laut dengan kapal pengangkut barang yang biayanya tidak sedikit. Hal ini tentunya menghambat laju pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Mimika dan menyebabkan atmosfir serta roda perekonomian di Kabupaten menjadi lesu. Kondisi ini juga menyebabkan rata-rata pertumbuhan
inflasi yang relative tinggi sebesaar 7,78.
PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 108
4.2.14 Rendahnya ketersedian dan cakupan sarana prasarana dasar penunjang aktifitas sosial dan perekonomian
Sarana prasarana dasar penunjang aktivitas sosial di Kabupaten Mimika dapat dikatakan sangat minim. Hal ini tercermin dari penyediaan sarana olahraga yang
belum optimal serta pengadaan sarana penunjang obyek wisata yang juga belum efektif. Secara tidak langsung efektivitas sarana penunjang aktivitas sosial tersebut
akan mampu mempengaruhi stimulasi pertumbuhan ekonomi. Disamping itu, cakupan jaringan telekomunikasi dan efektivitas distribusi air bersih juga mampu
mempengaruhi produktivitas masyarakat lokal yang tentunya juga mempengaruhi perekonomian, namun cakupan jaringan telekomunikasi dan efektivitas distribusi
air bersih di Kabupaten Mimika masih menjadi persoalan tersendiri yang [perlu diperhatikan.
Berdasarkan pada deskripsi tersebut, maka dapat dipetakan isu-isu strategis yang ada kedalam masing-masing penekanan semangat pada amanat visi
pembangunan lima tahun kepala daerah terpilih yaitu membangun rasa aman, damai dan sejahtera sebagaimana diklasifikasikan sebagai berikut:
PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 109
INDIKATOR- VISI
ASPEK- ASPEK
AMAN DAMAI
SEJAHTERA
KESEJAHTERAAN
1. Karakteristik dan kondisi sosial masyarakat masih sangat rentan
terhadap kemungkinan terjadinya konflik antar masyarakat.
2. Belum optimalnya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan
dan lemahnya partisipasi sekolah. 1. Belum optimalnya pendekatan hukum
dalam penanganan koflik, kekerasan rumah tangga dan tingkat kriminalitas
1. Masih tingginya persentase penduduk miskin di Kab. Mimika
2. Lemahnya produktifitas masyarakat dalam pemanfaatan potensi ekonomi lokal
PELAYANAN UMUM
3. Minimnya media atau event-event pemersatu sosial yang melibatkan
lembaga-lembaga sosial dan tokoh-tokoh antar masyarakat
2. Masih minimnya tingkat pendidikan aparatur pemerintah daerah
3. Rendahnya aksessibilas masyarakat mimika terhadap pemenuhan kebutuhan dasar, pusat
pemerintahan dan pusat pertumbuhan ekonomi
4. Mahalnya ongkos angkut dan biaya pembangunan infrastruktur penunjang
perekonomian. 5. Rendahnya ketersedian dan cakupan sarana
prasaran dasar penunjang aktifitas sosial dan perekonomian
DAYA SAING
4. Lemahnya tingkat produktivitas dan daya saing tenaga kerja dalam
3. Struktur belanja daerah masih dominan pada pemenuhan kebutuhan
6. Belum optimalnya pemanfaatan letak strategis mimika dan potensi peluang
PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 110
menghadapi peluang dan tantangan dinamika
perekonomian pemerintahan bukan pada pemenuhan
pelayanan 4. Belum optimalnya pemanfaatan
teknologi informasi dalam pelayanan dan proses akuntabilitas kinerja
pemerintah daearh bisnisnya berakibat tingginya capital flight di
Kab Mimika 7. Kemampuan keuangan daerah cukup tinggi
namun masih bergantung pada dana bagi hasil dan kontribusi royalti freeport, sektor-
sektor kemandirian daerah belum bisa dioptimakan dengan baik
PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 111
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN