Urusan Wajib Aspek Pelayanan Umum

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 48 Grafik 2.29 Indukator Pemberdayaan Gender Kabupaten Mimika Dibandingakan Kabupaten lain dan Provinsi Papua Tahun 2009-2011 Sumber : Pembangunan Manusia Berbasis Gender Tahun 2005-2012 Persamaan peranan dalam hal ini seperti partisipasi dalam proses pengambilan keputusan di bidang politik maupun penyelenggaraan pemerintahan, kehidupan ekonomi dan sosial, khususnya kontribusi perempuan dalam pendapatan rumah tangga di Kabupaten Mimika masih rendah dan harus terus di kembangkan.

2.3 Aspek Pelayanan Umum

2.3.1 Urusan Wajib

2.3.1.1 Urusan Pendidikan Urusan wajib pendidikan yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten Mimika adalah dari pendidikan pra sekolah hingga pendidikan menengah. Gambaran kinerja layanan urusan wajib pendidikan yang selama ini telah diselenggarakan di Kabupaten Mimika secara lebih rinci sebagai berikut : 10 20 30 40 50 60 70 80 2009 2010 2011 PAPUA 64.8 55.42 57.74 Merauke 52.69 69.66 71.24 Jayawijaya 48.25 57.93 54.87 Jayapura 65.47 56.7 55.88 Nabire 47.32 57.98 56.43 Yapen Waropen 59.19 48.1 49.99 Biak Namfor 57.65 44.23 47.83 Paniai 49.74 32.58 50.27 Puncak Jaya 58.96 62.54 68.48 Mimika 43.64 50.06 54.33 Kota Jayapura 54.32 70.54 72.63 PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 49 Tabel 2.15 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Mimika No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012 1 SDMI - Jumlah sekolah 93 93 103 104 106 - Jumlah murid 25.989 25.989 26.989 37.521 38.921 - Rasio 1:279 1:279 1:262 1:361 1:367 No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012 2 SMPMTs - Jumlah Sekolah 26 26 30 32 39 - Jumlah murid 6077 6077 6077 9134 10.759 - Rasio 1:233 1:233 1:202 1:285 1:276 3 SMAMASMK - Jumlah Sekolah 15 15 17 17 27 - Jumlah murid 3.950 4.537 4.531 5.344 5.882 - Rasio 1:263 1:302 1:266 1:314 1:218 Sumber : Dinas Pendidikan,2012 Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Mimika,2012 93 26 15 93 26 15 103 30 17 104 32 17 106 39 27 20 40 60 80 100 120 Jumlah sekolah SD Jumlah sekolah SMPMTs Jumlah sekolah SMAMASMK Grafik 2.30 Jumlah Sekolah SDMI, SMPMTs dan SMAMASMK Kabupaten Mimika 2008 sd 2012 2008 2009 2010 2011 2012 PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 50 Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Mimika,2012 Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Mimika,2012 1. Rasio Guru Murid Rasio gurumurid disebut juga sebagai rasio siswa per guru R- SG Jumlah sekolah SD Jumlah sekolah SMPMTs Jumlah sekolah SMAMASMK 2008 25.989 6077 3.95 2009 25.989 6077 4.537 2010 26.989 6077 4.531 2011 37.521 9134 5.344 2012 38.921 10.759 5.882 1 10 100 1000 10000 Grafik 3.31 Jumlah murid SDMI, SMPMTs dan SMAMASMK Kabupaten Mimika 2008 sd 2012 2008 2009 2010 2011 2012 Rasio sekolah SD Rasio sekolah SMPMTs Rasio sekolah SMAMASMK 2008 0.235416667 0.203472222 0.224305556 2009 0.235416667 0.203472222 0.251388889 2010 0.223611111 0.181944444 0.226388889 2011 0.292361111 0.239583333 0.259722222 2012 0.296527778 0.233333333 0.193055556 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 Grafik 3.32 Rasio sekolah dan murid SDMI, SMPMTs dan SMAMASMK Kabupaten Mimika 2008 sd 2012 2008 2009 2010 2011 2012 PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 51 merupakan perbandingan antar jumlah siswa dengan guru pada jenjang pendidikan tertentu. Angka tersebut diperlukan untuk mengetahui rata-rata ketersediaan guru yang dapat melayani siswa disuatu sekolah. Tabel 2.16 Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Mimika No Jenjang Pendidikan 2008 2009 2010 2011 2012 1 SDMI Jumlah Guru 1150 1150 1150 1202 1227 Jumlah Murid 25.989 25.989 26989 37.521 38.921 Rasio siswa per Guru 1:22 1:22 1:23 1:31 1:32 2 SMPMTs Jumlah Guru 461 461 461 484 554 Jumlah Murid 6077 6077 6077 9134 10.759 Rasio siswa per Guru 1:13 1:13 1:13 1:19 1:19 2 SMAMASMK Jumlah Guru 350 420 383 441 517 Jumlah Murid 3950 4537 4531 5338 5882 Rasio siswa per Guru 1:11 1:11 1:12 1:12 1:11 Sumber : Dinas Pendidikan, 2012 2. Angka Putus Sekolah Drop Out Angka drop out menunjukkan jumlah siswa yang putus sekolah sebelum lulus pada jenjang pendidikan tertentu untuk setiap 1000 siswa di suatu daerah. Makin kecil nilainya makin baik berarti putus sekolah makin kecil. Nilai ideal = 0, berarti tidak ada siswa yang putus sekolah. Angka putus sekolah pada jenjang pendidikan dasar di Kabupaten Mimika tahun 2008-2012 disajikan sebagai berikut. 2.3.1.2 Urusan Kesehatan Kesehatan merupakan hak setiap manusia, hal tersebut tertuang didalam Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia WHO, 1948. Demikian pula di Indonesia hal tersebut tertuang didalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 dan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap penduduk. Karena itu setiap individu atau warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk mendapatkan dan mengupayakan kesehatan bagi dirinya, keluarga dan lingkungannya. Pembangunan kesehatan daerah merupakan bagian integral pembangunan kesehatan nasional, Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di Kabupaten Mimika, Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika senantiasa melakukan pembangunan kesehatan guna memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Berikut ini adalah beberapa ketersediaan sarana dan prasarana bidang kesehatan di Kabupaten Mimika : 1. Rasio Pos Pelayanan Terpadu Posyandu per Satuan Balita PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 52 Posyandu merupakan wadah peran serta masyarakat untuk menyampaikan dan memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya, maka diharapkan pula strategi operasional pemeliharaan dan perawatan kesejahteraan ibu dan anak secara dini dapat dilakukan di setiap posyandu. Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai dan idealnya satu Posyandu melayani 100 balita Permendagri 54 Tahun 2010. Tabel 2.17 Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Mimika No Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 1 Jumlah Posyandu 86 87 87 2 Jumlah Balita 21.480 21.670 22.947 23318 23685 3 Rasio Posyandu per Satuan Balita 3,74 3,73 3,67 Sumber : Dinas Kesehatan, 2013 2. Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Tenaga Kesehatan Hasil Program Pengembangan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat diketahui dengan semakin meningkatnya kualitas fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah seperti Rumah Sakit Umum, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Sarana Puskesmas Keliling, Balai Pengobatan, Rumah Bersalin. Keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan yang semakin banyak sudah pasti diikuti dengan semakin banayak pula tenaga kerja benar-benar kompeten di bidangnya, sehingga mengurangi terjadinya kesalahan dalam pelayanan yang dapat berakibat fatal. Regulasi tersebut antara lain dengan mennerbitkan aturan bahwa setiap tenaga yang bekerja di sektor kesehatan dokter, dokter gigi, perawat, bidan, apoteker, asisten apoteker, analis medis, fisioterapis dan sanitarian wajib memiliki surat ijin melakukan pekerjaan sesuai kompetensinya. Tabel 2.18 Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Mimika No Uraian 2009 2010 2011 2012 1 Rumah Sakit Umum 2 2 2 3 2 Rumah Bersalin 5 5 5 5 3 Puskesmas Pustu 53 53 50 50 4 KlinikBalai Kesehatan 21 26 26 26 5 Posyandu - 86 87 87 PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 53 6 PolindesPoskesdes - 8 8 8 No Uraian 2009 2010 2011 2012 6 Gudang Farmasi 1 1 1 1 7 Pedagang Besar farmasi 3 3 3 3 8 Toko Obat 15 15 15 7 9 Apotik 24 24 34 34 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Tabel 2.19 Jumlah Tenaga Kesehatan Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Mimika No Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 1 Dokter 52 27 45 74 54 2 Perawat 202 146 186 599 649 4 Bidan 94 51 64 154 162 5 Farmasi 43 60 7 Ahli Gizi 21 24 8 Teknisi Medis 27 31 9 Sanitasi 16 22 10 Kesehatan Masyarakat 51 49 S u m b e r : M i m i k a D a l a m A n g k a 2 0 0 9 - 2 0 1 3 3. Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Peskesmas Pembantu Pustu Ketersediaan Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas Pembantu di tengah- tengah masyarakat memang sangat dibutuhkan masyarakat. Hingga saat ini perkembangan ketersediaan sarana layanan kesehatan tersebut memang belum dapat mengalahkan laju pertumbuhan penduduk, sehingga rasionya selalu meningkat setiap tahunnya. PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 54 Tabel 2.20 Rasio Puskesmas, Klinik, Posyandu dan Polindes Pustu Tahun 2009-2012 Kabupaten Mimika No Uraian 2009 2010 2011 2012 1 Puskesmas Pustu 53 53 50 50 2 KlinikBalai Kesehatan 21 26 26 26 3 Posyandu - 86 87 87 4 PolindesPoskesdes - 8 8 8 5 Jumlah Penduduk 189.413 182.001 188.830 202.359 6 Rasio Puskesmas Pustu per satuan penduduk 0,27 0,29 0,26 0,24 7 Rasio KlinikBalai Kesehatan per satuan penduduk 0,11 0,14 0,13 0,12 8 Rasio Posyandu persatuan penduduk 0,47 0,46 0,42 9 Rasio PolindesPoskesdes persatuan penduduk 0,04 0,04 0,04 S u m b e r : O l a h a n M i m i k a D a l a m A n g k a 2 0 0 9 - 2 0 1 3 4. Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. Rasio rumah sakit per satuan penduduk di Kabupaten Mimika adalah sebagai berikut: Tabel 2.21 Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk Tahun 2009 – 2012 Kabupaten Mimika No Uraian 2009 2010 2011 2012 1 Jumlah Rumah Sakit 2 2 2 3 2 Jumlah Penduduk 189.413 182.001 188.830 202.359 3 Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk 0,01 0,01 0,01 0,014 S u m b e r : D i n a s K e s e h a t a n , 2 0 1 2 PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 55 Indikator rasio dokter per jumlah penduduk menunjukkan tingkat pelayanan yang dapat diberikan oleh dokter dibandingkan julah penduduk yang ada. Apabila dikaitkan dengan standar sistem pelayanan kesehatan terpadu, idealnya satu orang dokter melayani 2.500 penduduk. Berikut ini disajikan tabel rasio dokter per satuan penduduk di Kabupaten Mimika : Tabel 2.22 Rasio Dokter per Satuan Penduduk Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Mimika No Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 1 Jumlah Dokter 52 27 45 74 54 2 Jumlah Penduduk 187.751 189.413 182.001 188.830 202.359 3 Rasio Dokter per Satuan Penduduk 0,27 0,14 0,25 0,4 0,26 S u m b e r : D i n a s K e s e h a t a n , 2 0 1 2 Pembangunan kesehatan lebih diarahkan dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan dan kesehatan masyarakat agar mampu secara mandiri memelihara kesehatan individu dan keluarganya serta meningkatkan pelayanan kesehatan secara optimal kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang berpenghasilan rendah. Lebih detil, indikator derajat kesehatan Kabupaten Mimika mulai tahun 2008 sd 2012 dapat dilihat tabel berikut: Dinas Kesehatan kabupaten Mimika, terdapat 18 sasaran yang terdiri dari 40 indikator kinerja sasaran guna menunjang misi ke 1 dan pencapaian visi Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika. Dari 40 indikator kinerja sasaran terdapat 13 indikator yang tidak tercapai, sedangkan sisanya 27 inidikator dapat tercapai namun dengan gradasi capaian yang berbeda-beda dari capaian yang sangat rendah sampai dengan yang sangat tinggi. Dari 27 inidikator, 12 indikator menunjukkan pencapaianrealisasi kinerja capaian telah memenuhi target dan berada diatas persyaratan minimal kelulusan penilaian kinerja dengan penilaian hasil 10 indikator sangat tinggi dan 2 indikator dengan hasil tinggi. 1 indikator dengan capaian hasil sedang yang mengindikasikan cukup menunjukkan pencapaianrealisasi kinerja capaian telah memenuhi persyaratan minimal, 13 indikator, penilaian hasilnya rendah dan sangat rendah. Gradasi ini menunjukkan pencapaianrealisasi kinerja capaian belum memenuhimasih dibawah persyaratan minimal pencapaian kinerja yang diharapkan. Indikator kinerja sasaran yang tidak tercapai ada 13 indikator yaitu 1 Tumbuhnya PHBS dan Pengembangan UKBM, 2 Meningkatnya Standar Pelayanan Minimal, 3 Tersedianya dan Meningkatnya sarana prasarana Puskesmas, 4 Anggaran utk obat esensial generik di sektor publik setara dengan 2 USDkapitatahun Ratio ketersediaan obat-obatan di tiap unit pelayanan kesehatan, PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 56 5 Menurunnya kesakitan anak dan balita, 6 Usia yang mendapat pelayanan kesehatan, 7 Derajat Status Gizi, 8 Menurunnya Prevelensi anemia Gizi besi pada ibu hamil dan ibu nifas, 9 Terlaksananya implementasi dari sistem pembiayaan kesehatan berbasis asuransi kesehatan yang dikelola oleh BUMD, 10 Masyarakat misikin Kabupaten Mimika yang terlayani gratis di RSUD, 11 Masyarakat yang memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan, 12 Cakupan kunjungan rawat inap jalan rumah sakit, 13 Terbentuk Pusat-Informasi Kesehatan. Gambaran selengkapnya capaian indikator kinerja kunci pada Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 2.23 Capaian Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Uraian Indikator Sasaran 2009 2010 2011 2012 2013 Rata - Rata Kriteria Pencapai an Terbinanya semua Posyandu hingga dapat berfungsi optimal Angka Persentase Posyandu yang berfungsi optimal 0.00 0.00 31.61 28.10 0.00 11.94 Sangat Rendah Meningkatnya status gizi masyarakat dan tersedianya sumber pangan sehat yang cukup Derajat Status Gizi. cakupan balita gizi baik 0.00 0.00 34.64 110.4 8 0.00 29.02 Sangat Rendah Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tumbuhnya PHBS dan Pengembangan UKBM 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Tidak Ada Yang Tercapai Upaya Kesehatan Masyarakat Meningkatkan jumlah dan kualitas pelayanan kesehatan melalui Puskesmas, Puskesmas , Pustu, , Pusling Keliling, dan Bidan di Desa. desa siga 0.00 0.00 83.34 65.41 0.00 29.75 Sangat Rendah Cakupan rawat jalan 0.00 0.00 577.1 3 1261. 18 0.00 367.6 6 Sangat Tinggi PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 57 Meningkatnya cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menjadi90 0.00 0.00 73.38 58.79 0.00 26.43 Sangat Rendah Meningkatnya cakupan pelayanan antenatal K4 0.00 0.00 56.34 51.56 0.00 21.58 Sangat Rendah Cakupan kunjungan neonatus KN2 menjadi dan cakupan kunjungan bayi menjadi 0.00 0.00 20.01 75.02 0.00 19.01 Sangat Rendah Tabel 2.24 Lanjutan Uraian Indikator Sasaran 2009 2010 2011 2012 2013 Rata Kriteria Pencapai an Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar bagi Gakin secara Cuma-Cuma di Puskesmas sebesar 0.00 0.00 0.00 100.0 100.0 40.00 Sangat Rendah Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup 0.00 0.00 1500. 00 341.4 6 0.00 368.2 9 Sangat Tinggi Angka kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup 0.00 0.00 51.45 258.5 6 0.00 62.00 Rendah Standarisasi Pelayanan Kesehatan Meningkatnya Standar Pelayanan Minimal 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Tidak Ada Yang Tercapai Pengadaan, peningkatan , perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas Tersedianya dan Meningkatnya sarana prasarana Puskesmas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Tidak Ada Yang Tercapai Tersedianya dan obat- obatan yang Ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan 0.00 0.00 98.84 88.89 78.95 53.33 Rendah PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 58 memadai di tingkat puskesmas, pustu dan klinik kesehatan Anggaran utk obat esensial generik di sektor publik setara dengan 2 USDkapitatahun Ratio ketersediaan obat-obatan di tiap unit pelayanan kesehatan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Tidak Ada Yang Tercapai Peningkatan pelayanan kesehatan anak dan balita Menurunnya kesakitan anak dan balita 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Tidak Ada Yang Tercapai Meningkatn ya kualitas kesehatan lingkungan pemukiman Meningkatnya persentase keluarga menghuni rumah yang memenuhi syarat kesehatan 100.0 100.0 100.0 100.0 93.33 98.67 Sangat Tinggi Persentase keluarga menggunakan air bersih 66.67 63.08 71.43 73.33 75.00 69.90 Sedang Persentase keluarga menggunakan jamban memenuhi syarat kesehatan 76.92 78.57 80.00 81.25 82.35 79.82 Tinggi Persentase Tempat-tempat Umum TTU yang memenuhi syarat kesehatan 92.31 92.86 93.33 93.75 94.12 93.27 Sangat Tinggi Peningkatan pelayanan kesehatan Lansia Usia yang mendapat pelayanan kesehatan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Tidak Ada Yang Tercapai Meningkatn ya status gizi masyarakat Derajat Status Gizi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Tidak Ada Yang Tercapai Tabel 2.25 Lanjutan Uraian Indikator Sasaran 2009 2010 2011 2012 2013 Rata 2 Kriteria Pencapaia PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 59 n Peningkatan Imunisasi Peningkatan desa UCI 100.00 58.33 37.50 35.29 33.33 52.89 Rendah Pencegahan dan Pemberanta san penyakit menular Angka Case Detection Rate penyakit TB sebesar angka keberhasilan pengobatan TB 100.00 93.85 85.71 86.67 87.50 90.75 Tinggi Angka Acute Flaccid Paralysis AFP diharapkan anak usia kurang dari 15 thn 0.00 100.0 192.5 192.5 150.0 127.0 Sangat Tinggi Penderita Demam Berdarah DBD yang ditangani sebesar 142.86 133.3 3 125.0 117.6 5 111.1 1 125.9 9 Sangat Tinggi Penderita Malaria yang diobati sebesar 114.12 108.8 9 103.1 6 99.00 95.00 104.0 3 Sangat Tinggi Cakupan masyarakat yang memakai kelambu poles 11.76 22.22 52.63 60.00 60.00 41.32 Sangat Rendah Angka Prevelensi MalariaAPI 128.70 214.0 288.8 2 354.6 7 306.6 7 258.5 7 Sangat Tinggi Meningkatkan angka kesembuhan malaria 138.57 130.6 7 116.4 7 110.0 104.2 1 119.9 8 Sangat Tinggi Angka Prevelensi ISPA Pneumonia 241.11 308.5 7 258.3 3 251.6 206.0 253.1 2 Sangat Tinggi Meningkatn ya Status Gizi Masyarakat Meningkatkan cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe menjadi 0.00 0.00 57.56 54.94 0.00 22.50 Sangat Rendah Uraian Indikator Sasaran 2009 2010 2011 2012 2013 Rata 2 Kriteria Pencapaia n Menurunnya Prevelensi anemia Gizi besi pada ibu hamil dan ibu 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Tidak Ada Yang Tercapai PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 60 nifas Meningkatkan cakupan ASI ekslusif 0.00 0.00 14.6 9 5.75 0.00 4.09 Sangat Rendah Meningkatkan cakupan Balita yang memperolehi Vit A 0.00 0.00 52.0 102. 38 0.00 30.8 8 Sangat Rendah Implementa si dari sistem pembiayaan kesehatan berbasis asuransi kesehatan yang dikelola oleh BUMD Terlaksananya implementasi dari sistem pembiayaan kesehatan berbasis asuransi kesehatan yang dikelola oleh BUMD 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Tidak Ada Yang Tercapai Masyarakat misikin Kabupaten Mimika yang terlayani gratis di RSUD 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Tidak Ada Yang Tercapai Masyarakat yang memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Tidak Ada Yang Tercapai Tabel Lanjutan Uraian Indikator Sasaran 2009 2010 2011 2012 2013 Rata 2 Kriteria Pencapai an Cakupan kunjungan rawat inap jalan rumah sakit 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Tidak Ada Yang Tercapai Meningkat kan Kesadaran Remaja akan Kesehatan Reproduksi Terbentuk Pusat Informasi Kesehatan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Tidak Ada Yang Tercapai PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 61 Remaja Sumber : data diolah 2013 2.3.1.3 Urusan Pekerjaan Umum Era Otonomi Daerah membuat Pemerintah Kabupaten Mimika semakin meningkat kegiatan pembangunan dalam penyelenggaraan pemerintah di daerah dan konsekuensinya makin tinggi beban kerja yang menjadi tanggung-jawab Pemerintah Kabupaten Mimika serta makin kompleknya permasalahan yang dihadapi, dengan demikian dibutuhkan adanya peningkatan kinerja untuk mengantisipasi bertambahnya urusan yang akan dikelola, termasuk diantaranya adalah pengelolaan kegiatan- kegiatan pembangunan. Sementara itu pembangunan sarana prasarana ke-PU-an di Kabupaten Mimika mencakup pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur untuk pelayanan umum jalan, jembatan, bending dan jaringan irigasi, gedung-gedung pemerintah, penyediaan dan pengelolaan air bersih, sarana dan prasarana penyehatan lingkungan pemukiman serta sarana dan prasarana perumahan pemukiman agar fasilitas umum tersebut dapat dinikmati difungsikan oleh masyarakat sesuai dengan target yang diharapkan secara optimal.

A. Bidang Bina Marga

Salah satu infrastruktur pembangunan yang sangat urgen adalah perhubungan dan transportasi jalan dan jembatan. Dengan demikian transportasi harus berjalan dengan lancar dan dilaksanakan secara efisien, dengan mengutamakan aksesilitas yang tinggi. Dukungan eksesilitas yang tinggi akan sangat mendukung adanya percepatan pembangunan daerah. Panjang jalan dan kondisi jalan yang ada di Kabupaten Mimika pada tahun 2012 adalah sebagai berikut: Tabel 2.26 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Kab. Mimika, 2007-2011 Jenis Jalan 2007 2008 2009 2010 2011 Diaspal 103,07 118,78 154,68 167,18 175,68 Kerikil 216,42 241,42 251,62 294,03 294,03 Tanah dan Lainnya 167,41 153,20 124,50 124,50 121 Jumlah 486,90 513,40 530,80 585,71 590,71 Sumber : Dinas PU Kabupaten Mimika PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 62 Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Mimika,2012 Kondisi transportasi sangat tergantung pada keadaan alam, kondisi jalan dan infra struktur pendukung transportasi lainnya untuk itu transportasi harus dikembangkan secara optimal melalui berbagai usaha bersama seluruh elemen, terutama yang berhubungan langsung dengan pelaku transportasi. 2.3.1.4 Urusan Penataan Ruang Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang maka seluruh peraturan di bidang tata ruang harus mengacu pada Undang-undang tersebut. Pada tahun 2011 Kabupaten Mimika menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Mimika No 15 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kabupaten Mimika Tahun 2011-2031. Tujuan penataan ruang wilayah adalah untuk mewujudkan ruang wilayah kabupaten yang memiliki daya tarik bagi investasi khususnya bidang industri yang bertumpu pada sektor pertanian dengan tetap memperhatikan kondisi lingkungan yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. 2.3.1.5 Urusan Perencanaan Pembangunan Kinerja pembangunan pelayanan umum bidang perencanaan pembangunan daerah adalah tersusunnya RPJPD Kabupaten Mimika Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang RPJP Daerah Kabupaten Mimika Tahun 2009-2025 selanjutnya telah ditetapkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2009-2013. Untuk perencanaan tahunan, setiap tahunnya dibentuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD yang ditetapkan dengan peraturan kepala daerah. 103.07 118.78 154.68 167.41 175.68 216.42 241.42 251.62 124.5 294.03 167.41 153.2 124.5 124.5 121 100 200 300 400 500 600 700 2007 2008 2009 2010 2011 Grafik 3.34 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Kab. Mimika, 2007-2011 Di Aspal Kerikil Tanah dan lainnya PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 63 Tabel 2.27 Jenis Dokumen Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Mimika Jenis Produk Perencanaan 2008 2009 2010 2011 2012 Penyusunan Rancangan RPJMD Ada Ada Ada Ada Ada Penyusunan Rancangan RKPD Ada Ada Ada Ada Ada Penyusunan KUA Ada Ada Ada Ada Ada Penyusunan PPAS Ada Ada Ada Ada Ada Tata Cara Musrenbangda Ada Ada Ada Ada Ada RTRW Ada Ada Ada Ada Ada Sumber: Bappeda Kabupaten Mimika 2.3.1.6 Urusan Lingkungan Hidup Pembangunan sektor industri dan jasa telah berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang menggembirakan. Tetapi pembangunan ekonomi yang hanya mengejar keuntungan pada akhirnya akan menimbulkan berbagai kerusakan dan pencemaran lingkungan. Untuk itu dalam segala sektor pembangunan harus diikuti dan didukung oleh pengelolaan lingkungan sesuai ketentuan perundangan lingkungan hidup sehingga terciptapembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Sesuai kondisi geografisnya, Kabupaten Mimika mempunyai potensi Sumber Daya Alam SDA yang beraneka ragam sebagai pendukung pembangunan. Sumber Daya Alam tersebut meliputi SDA yang dapat diperbaharui seperti hutan, tumbuhan, dan lain-lain, serta SDA yang tidak dapat diperbaharui seperti bahan tambang, air, dan tanah. Beberapa potensi SDA yang sudah termanfaatkan seperti sumber daya lahan dan hutan. 2.3.1.7 Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pembangunan di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keadilan dan pengarusutamaan gender melalui pemerataan akses dan tingkat partisipasi aktif serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang anti kekerasan terhadap perempuan dan anak di kalangan masyarakat . Pemerintah Kabupaten Mimika terus berupaya meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan serta kesejahteraan dan perlindungan anak. Namun demikian, kesenjangan gender masih terjadi di berbagai sector pembangunan. Hal ini disebabkan aspek psikososiokultural yang masih menganggap derajad laki-laki lebih tinggi dari perempuan. Keadaan tersebut menghambat keterlibatan perempuan berperan aktif dalam pembangunan dan memperoleh segala bentuk pelayanan dasar. Pengarusutamaan gender selain berdampak pada perempuan secara tidak langsung berdampak pada anak. Hal ini PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 64 mengingat sangat erat kaitannya antara perempuan sebagai ibu yang merupakan pendidik bagi anak dan besarnya peran perempuan dalam pengambilan keputusan di dalam rumah tangga. Pembangunan dan pemberdayaan perempuan juga sangat berdampak pada derajad kesehatan dan tingkat kesejahteraan keluarga. 2.3.1.8 Urusan Sosial Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi telah berusaha melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberian bantuan, pemberdayaan masyarakat dan pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS. Pelayanan ini merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Berdasarkan UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial maka Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi bertanggung jawab terhadap penanganan dan pelayanan terhadap PMKS yang ada di Kabupaten Mimika. 2.3.1.9 Urusan Ketenagakerjaan Pembangunan di bidang ketenagakerjaan bertujuan untuk meningkatkan kesempatan kerja melalui pengembangan informasi dan bursa kerja, meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam menciptakan, memperluas dan mengembangkan lapangan kerjakesempatan kerja, meningkatkan daya saing, standar mutu tenaga kerja, kualitas pelatihan tenaga kerja, serta meningkatkan perlindungan tenaga kerja untuk menciptakan keserasian hubungan kerja. Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja, pencari kerja yang terdaftar di dinas tersebut sebanyak 22.507, dimana 73 adalah pencari kerja laki-laki. Dari 22.507 pencari kerja tersebut, hanya 359 orang yang ditempatkan dengan 269 orang diantaranya bekerja pada sektor pertambangan dan penggalian. Dilihat dari tingkat pendidikan para pencari kerja yang terdaftar, persentase terbesar 44 pencari kerja berpendidikan STM. Sedangkan pencari kerja yang paling kecil persentasenya adalah pencari kerja yang belum berpendidikantamat SD. Tenaga kerja WNA yang mengajukan Permohonan Izin Kerja di tahun 2012 sebanyak 123 orang sedangkan pada 2010 sejumlah 77 orang. PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 65 Ilustrasi Grafik menunjukan bahwa sebagian besar pencari kerja di Kabupaten Mimika pada tahun 2012 di domninasi oleh lulusan Pendidikan dasar SD yaitu sebesar 62 kemudian 24 pada lulusan SLTP dan sisanya 14 adalah lulusan SLTP. 2.3.1.10 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan fungsi urusan pemerintahan umum memegang peranan penting yang mengarah pada usaha peningkatan kualitas dan kuantitas penyelenggaraan pemerintahan. Peranan dalam bidang urusan ini dilakukan mulai dari penataan kelembagaan, penyediaan personalia, pengadaan sarana prasarana, pembinaan hukum, pengelolaan keuangan, pengelolaan potensi ekonomi daerah dan sumberdaya alam, pertanahan serta lingkungan hidup, pelayanan kesejahteraan sosial, administrasi pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah di wilayah Kecamatan, Kelurahan dan Desa serta pelaksanaan pengawasan dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik sehingga terwujud peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Selain hal tersebut juga diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD sebagai upaya mengurangi ketergantungan kepada pemerintah pusat dengan tidak memberatkan masyarakat. 2.3.1.11 Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemberdayaan masyarakat pada prinsipnya merupakan upaya penguatan masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi masa depannya, penguatan masyarakat untuk dapat memperoleh dan mengelola faktor-faktor produksi, serta penguatan masyarakat untuk dapat menentukan pilihan masa depannya. Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat merupakan suatu alternative strategi pengelolaan pembangunan yang mewujudkan adanya keterlibatan langsung masyarakat baik secara perorangan sebagai warga masyarakat maupun secara melembaga, dalam seluruh 62 24 14 Grafik 3.35 Persentase Pencari Kerja Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012 SD SLTA Ke Atas SLTP PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 66 proses pengelolaan pembangunan baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi hasil-hasil pembangunan. Dalam kaitan ini, maka peran aktif masyarakat dalam seluruh proses pengelolaan pembangunan perlu ditingkatkan agar tercipta demokratisasi pengelolaan pembangunan pada tingkat masyarakat. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten Mimika di tahun 2012 telah melaksanakan program-program pembangunan antara lain Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM mandiri pedesaan, mandiri perkotaan, Alokasi Dana Desa ADD, program yang pro rakyat yaitu melalui program Usaha Ekonomi Desa UED-SP yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pelatihan keterampilan pemanfaatan teknologi tepat guna, pemberian tambahan modal usaha, program keterampilan manajemen pengelolaan BUMDes, untuk mengetahui tingkat perkembangan desakelurahan melalui kegiatan lomba desakelurahan dan pendataan profil desa. 2.3.1.12 Urusan Komunikasi dan Informatika Urusan komunikasi dan informatika dilaksanakan untuk meningkatkan ketersediaan akses data dan informasi bagi instansi dan masyarakat, mengembangkan infrastruktur jaringan komunikasi data di instansi, serta mengembangkan sistem pelayanan pemerintahan dan pembangunan melalui e-Gov. Di Kabupaten Mimika memiliki satu buah web site resmi milik pemerintah yaitu www.mimikakab.go.id. Strategi dalam rangka penyelenggaraan urusan komunikasi dan informatika ditempuh dengan meningkatkan ketersediaan akses data informasi bagi instansi dan masyarakat dengan kebijakan diarahkan pada pengembangan infrastruktur jaringan komunikasi data dan instansi kemitraan dan kerjasama dengan media massa. Kandatel Timika mempunyai 3 sentral otomot yang tersebar di 3 tiga Distrik yakni Mimika Baru, Kuala Kencana dan Tembagapura. Sentral otomat masing-masing yang berbeda kapasitasnya adapun kapasitas telepon otomat yang berada di Distrik Mimika Baru adalah sebanyak 3.216 disentarl otomat Kuala Kencana sebanyak 1.258 yang menjadi sentrak otomat di Distrik Tembagapura sehingga jumlah keselurahan kapasitas telepon otomat dari tiga buah sentral otomat adalah 6.314 kapasitas telepon otomat yang ada melayani 830 pelanggan kategori swasta dan 3.910 pelanggan rumah tangga terlihat bahwa sentrak telepon otomat yang masih ada masih sanggup untuk melayani dua ribuan pelanggan baru jika berminat memasang telepon baru hal ini merupakan pekerjaan rumah tersendiri bagi Kandatel Mimika agar kapasitas yang ada seluruhnya terpakai untuk melayani kebutuhan komunikasi masyarakat Timika. Tabel 2.25 Banyaknya Sambungan Telpon dan Telepon Celuler di Rinci Per – Distrik Kabupaten Mimika Tahun 2012 No Distrik Telepon Kabel Sentral Celuler Wartel Umum Bicara PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA 67 Umum 1 Mimika Barat 2 Mimika Barat Tengah 3 Mimika Barat Jauh 4 Mimika Timur 6 6 5 Mimika Tengah 6 Mimika Timur Jauh 7 Mimika Baru 2.600 38 230 8 Kuala Kencana 860 4 28 9 Tembagapura 1.560 3 22 10 Agimuga 11 Jita 12 Jila Jumlah 2011 2010 2009 2008 2007 5.020 5.020 5.020 5.020 5.020 6 6 45 45 45 45 45 280 280 280 280 280 Sumber :Kantor Daerah Telkom Mimika

2.3.2 Urusan Pilihan