PEMERINTAH KOTA PALOPO SAGU TEKNOPARK PALOPO
2017-2021
| 35
BAB V MANAJEMEN PENGEMBANGAN KAWASAN
5.1. ImplementasiOperasionalisasi
Pada umumnya sainspark atau teknopark yang telah ada sebelumnya merupakan kawasan yang dibuat sedemikian rupa
dengan menampilkan bentuk perkembangan atau kemajuan mutakhir dalam bidang sains dan teknologi rekayasa. Kehadiran Kawasan
Sagu Teknopark Palopo yang berbasis pada komoditas sagu akan menyajikan sesuatu yang berbeda dengan teknopark yang telah ada
selama ini.
Kawasan Sagu Teknopark Palopo akan memberikan informasi yang lebih luas tentang pemanfaatan tanaman dan produk sagu bagi
masyarakat melalui pengembangan dan inovasi teknologi budidaya maupun pengolahan produknya. Teknologi rekayasa yang dihasilkan
dari proses penelitian, pengkajian dan pengembangan yang dilakukan oleh tim peneliti yang ada pada Kawasan Sagu Teknopark Palopo.
Pengembangan Kawasan Sagu Teknopark Palopo akan melibatkan beberapa pihak yang terkait yang mewakili akademisi,
pengusaha dan pemerintah. Meskipun secara konseptual hanya ketiga
unsur ini
yang memainkan
peran dominan
dalam pengembangan dan pengelolaan kawasan namun tidak menutup
kemungkinan adanya partisipasi masyarakat yang diatur kemudian oleh lembaga pengelola kawasan.
Pengaturan peran terhadap ketiga unsur yang terlibat dalam pengelolaan kawasan ini penting untuk dilakukan agar tidak terjadi
tumpang tindih tugas dari masing – masing unsur pengelola tersebut.
Adanya pengaturan peran ini akan memudahkan dilakukannnya evaluasi terhadap tingkat pencapaian kinerja dari setiap unsur yang
terlibat dalam pengelolaan Kawasan Sagu Teknopark sesuai kewenangannya.
PEMERINTAH KOTA PALOPO SAGU TEKNOPARK PALOPO
2017-2021
| 36
5.1.1. Implementasi Peran Pemerintah
Peranan pemerintah sebagai pemegang kewenangan untuk menerbitkan regulasi terkait dengan pengembangan Kawasan Sagu
Teknopark Palopo sangat penting. Pemerintah dalam konteks ini adalah Pemerintah Pusat kementerianlembaga terkait, Pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kota Palopo. Regulasi nasional dan provinsi merupakan acuan standar dalam melakukan
pengembangan dan pengelolaan kawasan.
Selanjutnya untuk regulasi daerah Kota Palopo dapat menjadi acuan dalam operasional pengembangan dan pengelolaan Kawasan
Sagu Teknopark. Program – program pembangunan Kota Palopo
yang diarahkan untuk menunjang perannya sebagai kota jasa perlu mendapat dukungan dari semua pihak.
Pembangunan Kawasan Sagu Teknopark Palopo membutuhkan dukungan regulasi khususnya dari Pemerintah Kota Palopo, yang
terkait dengan : 1. Penyediaan lahan untuk areal pengembangan kawasan.
2. Kemudahan perizinan lokasi dan insentif pajak. 3. Pembentukan lembaga pengelola kawasan.
4. Mekanisme investasi dan kerjasama dengan pihak ketiga. 5. Integrasi kawasan dalam rencana tata ruang wilayah.
Dukungan regulasi dari pemerintah akan memberikan kepastian berusaha kepada pihak
– pihak yang akan berinvestasi dalam pengelolaan Kawasan Sagu Teknopark Palopo. Pemerintah Kota
Palopo sebagai salah satu unsur yang menjadi pengelola Kawasan Sagu Teknopark nantinya akan memainkan perannya dengan
mengeluarkan kebijakan yang mendukung eksistensi kawasan tersebut. Kebijakan tersebut tidak hanya dari sisi regulasi namun
dapat dikembangkan lagi sampai pada pemasaran dan promosi produk yang dihasilkan dari Kawasan Sagu Teknopark.
Guna menjamin ketersediaan bahan baku sagu maka komitmen daerah se Tana Luwu sangat diperlukan. Komitmen tersebut pada
dasarnya telah
diwujudkan dengan
penandatanganan nota
kesepahaman keempat wilayah pada Acara Seminar Nasional Sagu tanggal 2 Juni 2016 yang lalu di Kota Palopo. Komitmen keempat
kabupatenkota di Tana Luwu tersebut selanjutnya disebarluaskan
PEMERINTAH KOTA PALOPO SAGU TEKNOPARK PALOPO
2017-2021
| 37
pada penyelenggaraan Symposium Internasional Sagu tanggal 23 Juli 2016 di Makassar.
Komitmen ini harus diwujudkan oleh keempat wilayah di Tana Luwu, yaitu Kota Palopo membangun Kawasan Sagu Teknopark dan
tiga kabupaten tersebut menyiapkan lahan budidaya tanaman sagu untuk kepentingan laboratorium alam oleh Kawasan Sagu
Teknopark. Sebagai lokomotif dari rencana ini maka Kota Palopo akan membangun dan mengembangkan Kawasan Sagu Teknopark
sehingga diharapkan ketiga kabupaten turut pula mewujudkan komitmennya tersebut sebagai tujuan kunjungan penelitian field
study.
Uraian diatas menjelaskan tentang peranan Pemerintah Kota Palopo dalam pengelolaan Kawasan Sagu Teknopark. Namun
secara spesifik peranan tersebut dapat diuraikan berdasarkan instansi yang terlibat dalam pembangunan dan pengelolaan kawasan
ini nantinya.
Secara garis
besarnya peran
instansilembaga dalam
pembangunan dan pengelolaan kawasan ini dapat dibedakan dalam 2 bagian besar yaitu peran pada saat pelaksanaan konstruksi dan
peran pada saat operasional pengelolaan kawasan, sebagaimana yang telah dijelaskan pada Bab 4 sebelumnya. Peran masing
– masing instansi tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut,
PEMERINTAH KOTA PALOPO SAGU TEKNOPARK PALOPO
2017-2021
| 38
Tabel 5 : Peran Beberapa Instansi Lembaga dalam Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Sagu Teknopark Palopo
NO. INSTANSI
PERAN
1. Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah. Memastikan bahwa pembangunan dan
pengembangan Kawasan Sagu Teknopark terintegrasi dalam rencana pembangunan
daerah dan implikasi pembiayaan yang dibutuhkan untuk pelalsanaan kegiatan.
2. Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah
Sebagai instansi yang menyiapkan regulasi terkait dengan pengelolaan kawasan,
melakukan pengendalian terhadap kinerja lembaga pengelola kawasan dan fasilitator
kerjasama dengan lembaga eksternal.
3. Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang.
a.
Beperan dalam penyiapan infrastruktur kawasan seperti jalan, drainase, taman dan
lain sebagainya.
b.
Mengintegrasikan dokumen perencanaan ini dengan RTRW Kota Palopo khususnya
dalam pencapaian target luasan RTH.
4. Dinas Komunikasi dan
Informatika Berperan memfasilitasi penyebaran infromasi
tentang produk – produk yang dihasilkan dari
Kawasan Sagu Teknopark Palopo 5.
Dinas Pertanahan Berperan dalam memfasilitasi pengadaan
lahan sebagai areal pembangunan Kawasan Sagu Teknopark Palopo
6. Dinas Pendidikan
Kerjasama pengembangan kurikulum muatan lokal tentang pengelolaan sagu pada lembaga
pendidikan.
7. Dinas Perindustrian
a.
Berperan dalam memfasilitasi kerjasama dengan para pelaku usaha dan pelaku
industry berbahan baku sagu.
b.
Melakukan fasilitasi pengakuan Hak Kekayaaan Intelektual HAKI terhadap
hasil inovasi teknologi, quality control, dan sertifikasi halal bagi produk pangan yang
dihasilkan.
c.
8. Dinas Perdagangan
Berperan dalam memfasilitasi kerjasama dagang dengan pengusaha baik dari dalam
maupun luar negeri.
9. Dinas Koperasi dan
UMKM Berperan dalam memfasilitasi kerjasama
dengan para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang berbahan baku sagu.
PEMERINTAH KOTA PALOPO SAGU TEKNOPARK PALOPO
2017-2021
| 39
Lanjutan Tabel 3. NO.
INSTANSI PERAN
10. Dinas Kesehatan
Berperan dalam melakukan pengawasan sanitasi dan kualitas produk pangan yang
dihasilkan.
11. Dinas Lingkungan
Hidup Berperan
dalam pengawasan
dan pengendalian
dampak penting
terhadap lingkungan disekitar kawasan.
12. Dinas Pariwisata
Ekonomi Kreatif Berperan dalam memperkenalkan kawasan ini
dalam event keparawisataan dan sebagai destinasi wisata edukasi yang ada di Kota
Palopo.
13. Dinas Kebudayaan
Berperan dalam memperkenalkan secara luas tentang keterikatan budaya antara tanaman
sagu dengan masyarakat Tana Luwu.
14. Bagian Pemerintahan
Setda Kota Palopo Berperan dalam memfasilitasi penyelesaian
permasalahan yang terkait dengan urusan pemerintahan dan kemasyarakatan lainnya.
15. Bagian Hukum Setda
Kota Palopo Berperan dalam memfasilitasi penyusunan
regulasi, penyelesaian
perselisihan dan
permasalahan hukum lainnya. 16.
UPTD atau lembaga pengelola Kawasan
Sagu Teknopark Palopo
Operator Kawasan Sagu Teknopark Palopo
17. PDAM Kota Palopo
Berperan dalam memfasilitasi jaringan air bersih pada Kawasan Sagu Teknopark Palopo
18. PT. Telkom Indonesia
Cabang Palopo Berperan
dalam memfasilitasi
jaringan telekomunikasi dan teknologi informasi pada
Kawasan Sagu Teknopark Palopo.
19. PT. PLN Cabang
Palopo Berperan dalam memfasilitasi jaringan listrik
pada Kawasan Sagu Teknopark Palopo.
20. BP. POM
Berperan dalam memberikan sertifikasi atas standar kualitas produk yang dihasilkan oleh
kawasan ini.
21. Pemerintah kabupaten
se – Tana Luwu
Berperan dalam mendukung penyediaan lahan budidaya tanaman sagu yang akan
dijadikan sebagai laboratorium alam dan kunjungan penelitian field study
PEMERINTAH KOTA PALOPO SAGU TEKNOPARK PALOPO
2017-2021
| 40
Lanjutan Tabel 3. NO.
INSTANSI PERAN
22. Perguruan Tinggi
Berperan dalam proses penelitian, pengkajian dan pengembangan inovasi teknologi dan
produk yang dikembangkan dari kawasan ini.
23. Instansi terkait lainnya
baik tingkat provinsi maupun pusat
Berperan dalam memfasilitasi kebutuhan Kawasan Sagu Teknopark Palopo sesuai
tugas dan kewenangannya masing – masing
dalam format kesepakatan yang disetujui bersama.
24. Lembaga donor
founding Berperan
dalam memberikan
dukungan finansial dan peralatan teknologi yang modern.
5.1.2.
Implementasi Peran Pengusaha Pelaku Bisnis
Peran unsur pengusaha business dalam pengelolaan Kawasan Sagu Teknopark Palopo diharapkan memberikan kontribusi positif
terhadap kemajuan kawasan ini. Dunia usaha baik skala besar maupun kecil merupakan pengguna dari produk
– produk penelitian dan pengembangan yang dilakukan didalamnya.
Namun demikian, untuk menarik minat pengusaha terlibat dalam pengelolaan kawasan ini, perlu disiapkan sarana dan prasarana
pendukung usahanya. Didalam Buku Tata Cara Perencanaan Pengembangan Kawasan yang diterbitkan oleh Bappenas Tahun
2004, disebutkan bahwa diperlukan sarana dan prasarana pendukung pada kawasan teknopark,yaitu :
1.
Fasilitas – fasilitas gedung dengan berbagai fungsi antara lain :
a.
Auditorium Business Centre.
b.
Conference Rooms IT Multimedia Centre
c.
Meeting Rooms IT Multimedia Centre
d.
Exhibition Area
e.
Innovation House
f.
Incubator Centre
g.
Enterprise House
h.
EnterpriseRD Lot dll
2.
Fasilitas keamanan standar 24 jampenuh, seperti: a. Uninterrupted Power Supply UPS
PEMERINTAH KOTA PALOPO SAGU TEKNOPARK PALOPO
2017-2021
| 41
b. Centralised Air-conditioning CAC c.
Local Area Network LAN d. Infrastructure Teleconferencing
e. Maintenance Multiple f.
Telephone Connections g. Wide Bandwidth Internet Connectivity
h. Solar Utilization System forEnterprise i.
Gymnasium, dll. Secara bertahap dan terencana fasilitas
– fasilitas tersebut diatas akan dibangun dan dilengkapi oleh Lembaga Pengelola Kawasan
Sagu Teknopark Palopo. Jenis sarana dan prasarana pendukung kawasan diatas adalah kondisi ideal yang ditetapkan oleh Bappenas.
Diharapkan dengan adanya keterlibatan pengusaha, dapat menjadi penyokong sponsorship sebagian dari dana pembangunan fasilitas
tersebut. Selain dukungan dana untuk pembangunan fasilitas kawasan, para pelaku usaha juga dapat memberikan dukungan
pendanaan bagi kegiatan
– kegiatan penelitian yang dilakukan oleh para akademisi.
Hal ini perlu dilakukan, mengingat hasil – hasil penelitian dan
pengembangan yang dilakukan oleh para peneliti dari akademisi akan menjadi bahan dasar dalam pengembangan dan inovasi produk
berbahan dasar sagu yang dilakukan oleh para pelaku usaha dan industri. Peran para pelaku usaha dalam pengelolaan kawasan ini
dapat pula menjadi agen promosi dari produk inovasi yang dihasilkan.
Promosi dan pemasaran produk yang dilakukan oleh para pengusaha nantinya diharapkan akan membuka jaringan pemasaran
atas produk yang dihasilkan oleh Kawasan Sagu Teknopark Palopo. Pemasaran produk sangat diperlukan untuk menjaga kesinambungan
proses produksi dan peningkatan inovasi produk yang dihasilkan oleh kawasan ini. Selain itu, pengalaman bisnis oleh para pelaku usaha
tersebut dapat menjadi masukan yang berarti bagi pengembangan produk kedepan.
5.1.3. Implementasi Peran Akademisi
Secara konseptual, rekayasa teknologi adalah kegiatan inti dari sebuah kawasan teknopark. Semua aktifitas yang dilakukan dalam
PEMERINTAH KOTA PALOPO SAGU TEKNOPARK PALOPO
2017-2021
| 42
kawasan teknopark seharusnya berbasis pada teknologi. Kawasan Sagu Teknopark Palopo sebagai kawasan teknopark yang dirancang
untuk mengembangkan teknologi yang terkait dengan komoditas Sagu akan menjadi pusat rujukan teknologi untuk skala regional,
nasional bahkan internasional.
Rekayasa teknologi dapat dihasilkan dari serangkaian penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh para peneliti yang berasal
dari berbagai perguruan tinggi baik secara individu maupun secara berkelompok tim, sehingga diperlukan keterlibatan unsur akademis
dalam lembaga pengelola kawasan. Kegiatan penelitian dikalangan akademisi khususnya perguruan tinggi merupakan salah satu bagian
dari tri dharma perguruan tinggi.
Berbagai kegiatan penelitian tentang komoditas sagu nantinya yang akan dilakukan oleh para peneliti diharapkan menciptakan
temuan – temuan baru mulai dari teknologi budidaya tanaman sagu,
teknologi pengolahan hasil dan pemasaran serta diversifikasi produk sagu. Hasil
– hasil penelitian yang dilakukan di Kawasan Sagu Teknopark Palopo dapat diperkenalkan melalui berbagai metode baik
media cetak atau media elektronik maupun melalui jurnal penelitian dalam dan luar negeri.
Tanaman sagu sebagai tanaman multiguna telah dimanfaatkan dalam berbagai kebutuhan manusia. Potensi yang besar tersebut
selayaknya terus diteliti dan dikembangkan agar ditemukan inovasi –
inovasi baru dalam pemanfaatan dan pengelolaan sagu. Sebuah komoditas yang telah menjadi objek penelitian, orientasinya tidak lagi
dalam skala lokal akan tetapi sudah pada level nasional bahkan internasional.
Tumbuh dan berkembangnya sejumlah perguruan tinggi di Kota Palopo saat ini telah menguatkan peran daerah ini sebagai salah
satu kota tujuan pendidikan di Provinsi Sulawesi Selatan. Keberadaan Kawasan Sagu Teknopark Palopo diharapkan menjadi
pelengkap dari prasarana pendidikan yang menunjang proses belajar mengajar pada setiap lembaga pendidikan yang ada.
Kawasan Sagu Teknopark Palopo akan hadir sebagai wadah penelitian oleh berbagai macam disiplin ilmu dan keahlian dengan
mejadikan tanaman sagu sebagai objek penelitiannya. Tanaman sagu sebagai sumber bahan pangan bagi rakyat kebanyakan akan
PEMERINTAH KOTA PALOPO SAGU TEKNOPARK PALOPO
2017-2021
| 43
diubah menjadi sebuah komoditas yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi lewat polesan kawasan ini.
Perpaduan ilmu dan teknologi yang dilakukan oleh pada akademisi yang berkecimpung dalam dunia penelitian diharapkan
menjadi pemicu munculnya teknologi dan inovasi baru pengolahan dan pemanfaatan tanaman sagu. Kegiatan penelitian dan
pengembangan merupakan salah satu cabang dari ekonomi kreatif,yang saat ini menjadi orientasi baru dalam pembangunan di
Kota Palopo.
5.2. Lembaga Pengelola Kawasan