Sagu sebagai tanaman multifungsi. Sagu mempunyai banyak Sumber energy bioethanol potensial. Makin berkembangnya Sagu sebagai Pengaman Lingkungan. Tanaman sagu dapat

PEMERINTAH KOTA PALOPO SAGU TEKNOPARK PALOPO 2017-2021 | 13

3. Sagu sebagai tanaman multifungsi. Sagu mempunyai banyak

kegunaan, dimana hampir semua bagian tanaman mempunyai manfaat tersendiri. Selain sebagai sumber karbohidrat bahan pangan, daun sagu juga dapat dimanfaatkan untuk atap, keranjang atau tikar, sedangkan kulit batang dan tangkai daun dapat digunakan untuk wadah pengendapan sagu atau tempat air. Demikian halnya dengan batang kayu dapat digunakan sebagai bahan bangunan, tiang dan balok jembatan serta sebagai bahan bakar. Tangkai daun dapat dibuat menjadi bilik untuk dinding atau pagar, serat dari batangnya dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan papan partikel, sedangkan ampas sagu dapat digunakan sebagai pakan ternak dan media penyemaian jamur makanan.

4. Sumber energy bioethanol potensial. Makin berkembangnya

kebutuhan energi terbarukan yang ramah lingkungan, memberi peluang bagi pemberdayaan dan pengembangan sagu pada lahan rawa, hutan sekunder dan lahan kritis untuk menghasilkan produk sagu sebagai sumber energi bioetanol, dan sekaligus tanaman sagu berfungsi untuk mengurangi pemanasan global. Hasil penelitian terkini di bidang pengolahan sagu untuk biofuel mampu menghasilkan etanol 35 mljam. Bahkan teknologi fermentasi ini mampu memfermentasi keseluruhan batang sagu tanpa penepungan sehingga sangat efisien dan sangat murah untuk menghasilkan bioetanol. Produk bioethanol selain dapat dihasilkan dari pati sagu dapat juga dari bagian serat LMT lewat masak tebang dan limbah industry sagu sehingga berpeluang untuk mengoptimalkan pemanfaatan seluruh bagian tanaman sagu Rostiwati dkk, 2008.

5. Sagu sebagai Pengaman Lingkungan. Tanaman sagu dapat

berperan sebagai penyelamat lingkungan karena dapat menyerap gas rumah kaca CO 2 yang dikeluarkan lahan gambut ke udara. Berdasarkan hasil penelitian, emisi gas CO 2 dan NH 4 ke udara bervariasi dari 25-200 mgm 2 jam. Nilai rata-rata laju fotosintesis tanaman sagu sebesar 22 mg CO 2 dm 2 jam. Berdasarkan perhitungan, jumlah CO 2 yang dapat diserap oleh tanaman sagu PEMERINTAH KOTA PALOPO SAGU TEKNOPARK PALOPO 2017-2021 | 14 sebesar 240 ton CO 2 hatahun. Indonesia yang mempunyai lahan sagu seluas 1,4 juta ha akan mampu menyerap CO 2 sebesar 330 juta ton CO 2 per tahun. Kompensasi serapan melalui usaha tanaman sagu ini dapat mendukung mitigasi perubahan iklim Selain itu, ternyata lahan sagu juga memiliki peranan penting dalam pengendalian lingkungan. Peranan tersebut antara lain, lahan sagu dapat menampung air dari lingkungan sekitarnya, melindungi sungai akibat pencucian materi dari daerah ketinggian di kiri kanan sungai, serta membantu infiltrasi penyerapan aliran air dan air hujan masuk kedalam tanah, mengurangi volume air di permukaan dan mencegah banjir. Tanaman sagu juga berfungsi sebagai pohon pelindung artinya dimana pohon sagu tumbuh, maka terdapat pula sumber air. Sehingga dengan demikian, penebangan pohon sagu yang dilakukan secara terus menerus dapat merusak tatanan air, baik air sungai maupun air laut. Kerusakan air tersebut lambat laun dapat menimbulkan kekeringan.

6. Sagu sebagai