Indikator Ouput dan Outcome

PEMERINTAH KOTA PALOPO SAGU TEKNOPARK PALOPO 2017-2021 | 31 2. Program peningkatan sarana dan prasarana kawasan, sebesar Rp 19.500.000.000,- 3. Program penguatan kelembagaan, sebesar Rp 135.000.000,- 4. Program pengembangan kelembagaan dan kerjasama, sebesar Rp 125.000.000,- 5. Program rehabilitasi tanaman sagu, sebesar Rp 59.500.000,- Sumber pembiayaan pelaksanaan pembangunan Kawasan Sagu Teknopark ini diharapkan secara bertahap didanai dari APBD Kota Palopo, APBD Provinsi Sulawesi Selatan dan APBN serta lembaga donor. Selain itu, sumber pembiayaan lainnya yang dapat menopang operasional pengelolaan kawasan ini nantinya diharapkan berasal dari investasi swasta melalui mekanisme yang disepakati. Jenis kegiatan dan besarnya pembiayaan disetiap kegiatan tersebut dapat dilihat pada lampiran 1 dokumen ini.

4.3. Indikator Ouput dan Outcome

Upaya perlindungan dan pemanfaatan tanaman sagu yang akan diwujudkan dengan pengembangan Kawasan Sagu Teknopark di Kota Palopo akan melibatkan berbagai unsur dalam setiap tahapan pelaksanaan pembangunannya. Sebagaimana telah disebutkan diatas bahwa terdapat 5 program yang akan dilaksanakan dalam rencana aksi Pengembangan Kawasan Sagu Teknopark Palopo. Setiap program tersebut telah ditetapkan beberapa kegiatan yang dapat mendukung pelaksanaannya. Kegiatan – kegiatan yang direncanakan tersebut perlu ditentukan tolok ukur kinerjanya berupa keluaran output dan hasil outcome yang akan dicapai, sehingga jelas ukuran pencapaian setiap kegiatan tersebut. Tolok ukur kinerja setiap kegiatan ini akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : PEMERINTAH KOTA PALOPO SAGU TEKNOPARK PALOPO 2017-2021 | 32 Tabel 4. : Tolak Ukur Kinerja Program dan Kegiatan Pengembangan Kawasan Sagu Teknopark Palopo STP NO. PROGRAM KEGIATAN TOLAK UKUR KINERJA OUTPUT OUTCOME I. Program Perencanaan Kawasan 1. Pengukuran dan Pemetaan Rencana Lokasi. Terlaksananya pengukuran dan peta rencana lokasi, 1 unit. Tersedianya peta unit lahan untuk pengembangan kawasan. 2. Pembelian Lahan. Terlaksananya pembelian lahan sebagai lokasi pembangunan sarana dan prasarana kawasan, 1 unit. Tersedianya unit lahan untuk pembangunan sarana dan prasarana kawasan. 3. Penataan Batas Luar dan Batas Fungsi Kawasan. Terlaksananya pemasangan pal batas luar dan batas fungsi kawasan, 1 unit lahan. Adanya kejelasan batas luar dan batas fungsi kawasan sesuai dengan posisi pal batas. 4. Penyusunan Detail Enginering Design DED Kawasan. Terselenggaranya penyusunan dokumen DED Kawasan Sagu Teknopark, 1 paket. Tersedianya pedoman penataan dan pemanfaatan Kawasan Sagu Teknopark.

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kawasan

1. Pembangunan Gedung Perkantoran, Laboratorium, Perpustakaan dan Gedung Penunjang Lainnya. Terselenggaranya pembangunan gedung operasional pengelolaan kawasan, 1 paket. Tersedianya gedung operasional untuk menunjang aktifitas kawasan. 2. Pembangunan Jaringan Jalan dan Drainase. Terselenggaranya pembangunan jaringan jalan dan drainase pada areal pengembangan kawasan, 1 paket. Tersedianya jaringan jalan dan drainase untuk menunjang mobilisasi dalam kawasan. PEMERINTAH KOTA PALOPO SAGU TEKNOPARK PALOPO 2017-2021 | 33 NO. PROGRAM KEGIATAN TOLAK UKUR KINERJA OUTPUT OUTCOME 3. Pembangunan Jaringan Air Bersih. Terselenggaranya pembangunan jaringan air bersih pada areal pengembangan kawasan, 1 paket. Tersedianya air bersih untuk menunjang aktifitas kawasan. 4. Pembangunan Jaringan Telekomunikasi dan Teknologi Informasi. Terselenggaranya pembangunan jaringan telekomunikasi dan teknologi informasi pada areal kawasan, 1 paket. Tersedianya jaringan telekomunikasi dan teknologi informasi untuk menunjang aktifitas kawasan. 5. Pembangunan Jaringan Listrik. Terselenggaranya pembangunan jaringan listrik pada areal kawasan, 1 paket. Tersedinya daya listrik untuk menunjang aktifitas kawasan. 6. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL. Terselenggaranya pembangunan IPAL pada areal kawasan, 1 paket. Tersedianya IPAL yang dapat menjamin limbah atau residu dari aktifitas kawasan tidak merusak lingkungan hidup.

III. Program Penguatan Kelembagaan

1. Penyusunan Draft Struktur Organisasi Kelembagaan Pengelola Academic, Bussines Government ABG. Terlaksananya rapat penyusunan draft struktur organisasi lembaga pengelola kawasan, 1 draft. Tersedianya draft struktur organisasi lembaga pengelola kawasan. 2. Pembahasan dan Penetapan Struktur Organisasi Pengelola Kawasan Terlaksananya pembahasan dan penetapan struktur organisasi pengelola kawasan, 2 kegiatan. Terbentuknya struktur kelembagaan organisasi pengelola kawasan. 3. Penyusunan Rencana Kegiatan Pengelolaan Kawasan Bussines Plan. Terlaksananya penyusunan rencana kegiatan pengelolaan kawasan, 1 paket. Tersedianya pedoman pelaksanaan kegiatan yang terencana dan terukur dalam pengelolaan kawasan. PEMERINTAH KOTA PALOPO SAGU TEKNOPARK PALOPO 2017-2021 | 34 NO. PROGRAM KEGIATAN TOLAK UKUR KINERJA OUTPUT OUTCOME 4. Sosialisasi kepada Masyarakat tentang Kawasan Sagu Teknopark. Terlaksananya sosialisasi kepada masyarakat tentang keberadaan kawasan, 5 kali. Masyarakat dapat memberikan kontribusi positif terhadap aktifitas kawasan baik langsung maupun tidak langsung.

IV. Program Pengembangan Kelembagaan dan Kerjasama

1. Pengembangan Kerjasama dengan petani produsen sagu. Terbangunnya kerjasama dengan petani produsen sagu, 10 kelompok tani. Terjaminnya suplay bahan baku sagu guna menunjang aktifitas kawasan. 2. Pengembangan Kerjasama dengan Pelaku Usaha Berbahan Baku Sagu skala UMKM. Terbangunnya kerjasama dan kemitraan dengan pelaku UMKM, 50 pelaku usaha. Adanya peningkatan nilai tambah produk berbahan baku sagu dari UMKM 3. Pengembangan Kerjasama dengan Pelaku Usaha Berbahan Baku Sagu Skala Industri Menengah dan Besar. Terbangunnya kerjasama dan kemitraan dengan pelaku industri, 10 industri. Adanya penemuan varian produk sagu yang dapat dihasilkan oleh industry. 4. Pengembangan Kerjasama Penelitian dengan Lembaga – Lembaga Penelitian di Dalam dan Luar Negeri. Terbangunnya kerjasama dengan lembaga penelitian dalam dan luar negeri, 5 lembaga penelitian. Adanya penemuan pola pengelolaan lahan budidaya dan produk turunan sagu yang lebih inovatif. 5. Pengembangan Kerjasama dalam rangka Peningkatan Sumberdaya Manusia Terbangunnya kerjasama pengembangan sumberdaya manusia, 5 lembaga diklat. Tersedianya sumberdaya manusia yang berkualitas dalam pengelolaan lahan budidaya dan produksi tanaman sagu.

V. Program Rehabilitasi Tanaman Sagu

1. Pembibitan Tanaman Sagu. Terselenggaranya pembibitan tanaman sagu dari berbagai varietas, 1.400 batang Tersedianya bibit tanaman sagu dari berbagai varietas untuk menjadi bahan percobaan penelitian. 2. Penanaman Bibit Tanaman Sagu. Terselenggaranya penanaman bibit tanaman sagu pada setiap plot percobaan, 7 plot. Adanya plot percobaan tanaman sagu dengan variasi kelas umur tanaman PEMERINTAH KOTA PALOPO SAGU TEKNOPARK PALOPO 2017-2021 | 35

BAB V MANAJEMEN PENGEMBANGAN KAWASAN

5.1. ImplementasiOperasionalisasi

Pada umumnya sainspark atau teknopark yang telah ada sebelumnya merupakan kawasan yang dibuat sedemikian rupa dengan menampilkan bentuk perkembangan atau kemajuan mutakhir dalam bidang sains dan teknologi rekayasa. Kehadiran Kawasan Sagu Teknopark Palopo yang berbasis pada komoditas sagu akan menyajikan sesuatu yang berbeda dengan teknopark yang telah ada selama ini. Kawasan Sagu Teknopark Palopo akan memberikan informasi yang lebih luas tentang pemanfaatan tanaman dan produk sagu bagi masyarakat melalui pengembangan dan inovasi teknologi budidaya maupun pengolahan produknya. Teknologi rekayasa yang dihasilkan dari proses penelitian, pengkajian dan pengembangan yang dilakukan oleh tim peneliti yang ada pada Kawasan Sagu Teknopark Palopo. Pengembangan Kawasan Sagu Teknopark Palopo akan melibatkan beberapa pihak yang terkait yang mewakili akademisi, pengusaha dan pemerintah. Meskipun secara konseptual hanya ketiga unsur ini yang memainkan peran dominan dalam pengembangan dan pengelolaan kawasan namun tidak menutup kemungkinan adanya partisipasi masyarakat yang diatur kemudian oleh lembaga pengelola kawasan. Pengaturan peran terhadap ketiga unsur yang terlibat dalam pengelolaan kawasan ini penting untuk dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih tugas dari masing – masing unsur pengelola tersebut. Adanya pengaturan peran ini akan memudahkan dilakukannnya evaluasi terhadap tingkat pencapaian kinerja dari setiap unsur yang terlibat dalam pengelolaan Kawasan Sagu Teknopark sesuai kewenangannya.