10
hukum perseroan terbatas tersebut mengikuti persyaratan dan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
Pengaturan joint venture agreement secara sistematis juga membahas mengenai ketentuan hukum jika ada masalah hukum yang timbul dari pelaksanaan
joint venture agreement tersebut. Beberapa modal dasar bagi pemerintah adalah
bahwa pengaturan hukum yang bagaimanapun bersifat mengikat. Dalam masalah penanaman modal asing ini bahkan bagian terbesar adalah masalah hukum, dan
hukum nasional jugalah yang menguasai bagian terbesar dari kegiatan penanaman modal asing tersebut.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perlu dilakukan analisis hukum kedudukan joint venture agreement dalam perusahaan penanaman modal
yang notabene telah diamanahkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal harus dalam bentuk perseroan terbatas.
B. Permasalahan
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian tesis ini adalah: 1. Bagaimana kedudukan para pihak dalam perjanjian pembentukan perusahaan
patungan joint venture agreement? 2. Klausula-klausula apa saja yang penting dimuat dalam joint venture
agreement agar tidak terjadi masalah bagi para pihak?
Universitas Sumatera Utara
11
3. Bagaimana penyelesaian sengketa apabila terjadi perselisihan para pihak dalam joint venture agreement?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menganalisis kedudukan para pihak dalam perjanjian pembentukan perusahaan patungan joint venture agreement.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis klausula-klausula yang penting dimuat dalam joint venture agreement agar tidak terjadi masalah bagi para pihak.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis penyelesaian sengketa apabila terjadi perselisihan para pihak dalam joint venture agreement.
D. Manfaat Penulisan
1. Secara Teoritis Diharapkan
akan dapat
memberikan manfaat
bagi pengembangan
pengetahuan ilmu hukum, khususnya pengetahuan ilmu hukum penanaman modal.
2. Secara Praktis Dapat diajukan sebagai pedoman dan bahan rujukan bagi rekan-rekan
mahasiswa, masyarakat, praktisi hukum dan pemerintah agar dapat lebih mengetahui dan memahami tentang kedudukan joint venture agreement
dalam perusahaan penanaman modal dengan peraturan perundang-undangan
Universitas Sumatera Utara
12
yang berlaku dan peraturan lainnya yang terkait di Indonesia. Penelitian ini juga sedapat mungkin dilakukan agar dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari. Suatu peraturan yang baik adalah peraturan yang tidak saja memenuhi persyaratan-persyaratan formal sebagai suatu peraturan, tetapi
menimbulkan rasa keadilan dan kepatutan yang dilaksanakanditegakkan dalam kenyataannya.
E. Keaslian Penulisan
Berdasarkan pemeriksaan dan hasil-hasil penelitian yang ada, penelitian mengenai “Analisis Hukum Kedudukan Joint Venture Agreement Dalam Perusahaan
Penanaman Modal” belum pernah dibahas oleh mahasiswa lain di lingkungan Universitas Sumatera Utara dan tesis ini asli disusun oleh penulis sendiri dan bukan
plagiat atau diambil dari tesis orang lain. Semua ini merupakan implikasi etis dari proses menemukan kebenaran ilmiah. Sehingga penelitian ini dapat dipertanggung-
jawabkan kebenarannya secara ilmiah. Apabila ternyata ada tesis yang sama, maka penulis akan bertanggung jawab sepenuhnya.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan, ada beberapa tesis yang memiliki topik yang sama, namun dalam hal permasalahan dan pembahasannya jelas berbeda
dengan isi tesis ini, yakni:
Universitas Sumatera Utara
13
1. Dedi Harianto992105108, Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Forum Arbitrase Asing Dalam Kegiatan Penanaman Modal Asing Di Kota
Medan; Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
Forum lembaga arbitrase asing apakah yang selalu dipergunakan oleh para investor
baik investor asing maupun mitra nasionalnya dalam setiap klausula arbitrase mengenai PMA di Kota Medan, Faktor-faktor apakah yang
menjadi pendorong para investor untuk lebih mempergunakan forum arbitrase asing dalam menyelesaikan sengketa PMA, bila dibandingkan
dengan mempergunakan Badan Arbitrase Nasional Indonesia BANI, dan Hal-hal apakah yang merupakan penghambat berkaitan dengan pemilihan
forum arbitrase asing tersebut didalam praktek. 2. Lanni Ervina067011046, Fungsi Notaris Dalam Perjanjian Alih Teknologi
Melalui Penanaman Modal Asing; Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
Bagaimanakah mekanisme perjanjian alih teknologi melalui penanaman modal asing, bagaimanakah akibat-akibat hukum yang timbul dari perjanjian
alih teknologi melalui penanaman modal asing, dan bagaimanakah fungsi Notaris dalam perjanjian alih teknologi melalui penanaman modal asing.
Universitas Sumatera Utara
14
F. Kerangka Teori dan Kerangka Konsepsi 1. Kerangka Teori