61
Buku III menjadi dasar hukum dalam mengadakan perikatan, termasuk perikatan antara pemodal asing maupun pemodal nasional dalam rangka penanaman
modal di wilayah Republik Indonesia. Pengusaha asing dan pengusaha lokal membentuk suatu perusahaan baru
yang disebut joint venture company di mana mereka menjadi pemegang saham yang besarnya sesuai dengan kesepakatan bersama.
78
Lahirnya joint venture company yang berbentuk badan hukum yakni perseroan terbatas, tunduk kepada hukum
perusahaan dalam hal ini Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
3. Bidang Usaha yang Dijalankan
Semua bidang usaha atau jenis usaha pada dasarnya terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka
dengan persyaratan seperti yang dijelaskan dalam Pasal 12 ayat 1 UU No.25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal dan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2007
Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2007 jo Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan
Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal. Maksudnya adalah bidang usaha atau jenis usaha yang tertutup dan yang terbuka
dengan persyaratan ditetapkan melalui Peraturan Presiden yang disusun dalam suatu daftar berdasarkan standar klasifikasi tentang bidang usaha atau jenis usaha yang
78
Erman Radjagukguk, Op. cit, 2006, hal. 117.
Universitas Sumatera Utara
62
berlaku di Indonesia. Sedangkan dalam Pasal 12 ayat 2 disebutkan mengenai bidang-bidang usaha apa saja yang tertutup bagi penanaman modal asing, walaupun
tidak secara terperinci. Di dalam undang-undang hanya menyebutkan bidang usaha yang tertutup
bagi penanaman modal asing adalah produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang serta bidang-bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup
berdasarkan undang-undang. Alat peledak yang dimaksud dalam Pasal 12 ayat 2 adalah alat peledak yang digunakan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan.
Kriteria yang menjadi dasar pertimbangan pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden untuk menetapkan bidang usaha apa saja yang tertutup bagi penanaman
modal, baik asing maupun dalam negeri adalah berdasarkan kriteria kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan nasional serta
kepentingan nasional lainnya, hal tersebut tertuang dalam Pasal 12 ayat 3. Bidang usaha yang terbuka bagi penanaman modal ditetapkan oleh
pemerintah berdasarkan kriteria kepentingan nasional, yaitu perlindungan sumber daya alam, perlindungan pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi,
pengawasan produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas teknologi, partisipasi modal dalam negeri serta kerjasama dengan badan usaha yang ditunjuk oleh
pemerintah, semua dijelaskan di dalam Pasal 12 ayat 5 UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.
Universitas Sumatera Utara
63
Pemerintah mengesahkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No.76 Tahun 2007 Tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Yang
Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal dan secara bersamaan juga dikeluarkan Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2007 jo Peraturan Presiden Nomor 36
Tahun 2010 Tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal. Pengesahan kedua
Peraturan Presiden tersebut berfungsi sebagai peraturan pelaksanaan Pasal 12 ayat 4 dan Pasal 13 ayat 1 UU No.25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.
4. Pembatasan Pemilikan Saham