Hiperosmolar nonketotik adalah suatu keadaan dimana kadar glukosa darah sangat tinggi sehingga darah menjadi sangat kental. Kadar glukosa darah bisa sampai
600 mgdl. Glukosa ini akan menarik air keluar sel dan selanjutnya keluar dari tubuh melalui urin.
Gejala hiperosmolar nonketotik mirip dengan KDA. Perbedaannya adalah tidak terdapat ketosis dan asidosis pada hiperosmolar nonketotik. Gejala hiperosmolar
nonketotik terdiri atas hipotensi, dehidrasi berat, kejang dan koma.
36
2.5.2 Komplikasi Kronik
21
a. Kerusakan Mata Retinopati Diabetika Retinopati diabetika disebabkan oleh perubahan dalam pembuluh darah kecil
pada retina mata.
21
Glukosa darah yang tinggi menyebabkan rusaknya pembuluh darah retina bahkan dapat menyebabkan kebocoran pembuluh darah kapiler. Darah
yang keluar dari pembuluh darah menutup sinar yang menuju retina sehingga penglihatan menjadi kabur.
37
Selain menyebabkan retinopati, DM juga dapat menyebabkan lensa mata menjadi keruh katarak serta dapat menyebabkan glaucoma
tekanan pada bola mata. b. Kerusakan Saraf Neuropathy
38
Kerusakan saraf adalah komplikasi DM yang paling sering terjadi. Hal ini terjadi setelah glukosa darah terus tinggi, tidak terkontrol dengan baik dan
berlangsung lama. Oleh karena itu, saraf tidak bisa mengirim atau menghantar pesan rangsangan impuls saraf dengan baik dan seharusnya.
Keluhan dan gejala neuropati tergantung berat dan ringannya kerusakan saraf. Kerusakan saraf otonom dapat mempercepat denyut jantung dan membuat banyak
22,36
Universitas Sumatera Utara
keringat. Kerusakan saraf sensori menyebabkan penderita tidak bisa merasakan panas, dingin atau tidak terasa pada saat meraba. Keluhan neuropati yang paling
berbahaya adalah rasa tebal pada kaki, karena tidak ada rasa nyeri maka sering penderita tidak tahu ada luka infeksi.
c. Kerusakan Ginjal Nephropathy
21,23
Nefropati diabetika merupakan penyebab utama kematian pada penderita DM. hampir 20-30 penderita DM akan mengalami kelainan ginjal dalam perjalanan
penyakitnya.
24
Pada saat terdiagnosis DM, khususnya bila kadar glukosa darah tinggi maka mekanisme filtrasi ginjal akan mengalami peningkatan yang dapat
menyebabkan kebocoran protein darah ke dalam urin. Sebagai akibatnya, tekanan dalam pembuluh darah ginjal meningkat.
21
Hal ini berakibat tidak langsung memperbesar ukuran ginjal, dan akhirnya menjadi gagal ginjal dengan ciri-ciri lemas,
mual, pucat, dan sesak nafas akibat penimbunan cairan. d. Penyakit Jantung
39
DM merusak dinding pembuluh darah yang menyebabkan penumpukan lemak di dinding yang rusak dan menyempitkan pembuluh darah. Jika pembuluh darah
koroner menyempit, otot jantung akan kekurangan oksigen dan makanan akibat suplai darah yang kurang. Selain itu juga menyebabkan peningkatan tekanan darah yang
dapat mengakibatkan kematian mendadak.
38
2.6 Upaya Pencegahan Diabetes Mellitus