Makanan penukar dapat berupa mie, sereal, singkong dan buah seperti anggur, apel malang, pisang, mangga, belimbing, duku dll. Sedangkan untuk latihan jasmani,
dianjurkan untuk dilakukan secara teratur yaitu 3-4 kali seminggu selama lebih kurang 30 menit.
Komplikasi kronik tersebut antara lain gangren, hipertensi, jantung koroner, stroke, gagal ginjal, katarak dll.
7
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Marpaung 2003-2004 di Rumah Sakit Umum Pematangsiantar bahwa proporsi penderita DM yang terbanyak
mengalami komplikasi kronik yaitu 93,94.
6.7 Jenis Pengobatan
Gambar 6.12 Diagram Pie Proporsi Penderita DM yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2010 Berdasarkan
Jenis Pengobatan
Gambar 6.12 menunjukkan bahwa jenis pengobatan yang paling banyak digunakan oleh penderita DM yang dirawat inap di Rumah Sakit santa Elisabeth
84,2 13,9
1,9
Jenis Pengobatan
OHO OHO+Insulin
Insulin
Universitas Sumatera Utara
Medan Tahun 2010 adalah Obat Hipoglikemik Oral OHO yaitu 84,2, OHO dan insulin 13,9 sedangkan yang menggunakan insulin saja yaitu 1,9.
Pengobatan dengan perencanaan makan diet masih merupakan pengobatan utama, tetapi apabila hal ini ternyata gagal, maka diperlukan penambahan obat oral
atau insulin.
7
Penggunaan OHO digunakan berdasarkan masih adanya fungsi sel beta pankreas.
44
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Agustin 2006-2007 di RSUD. Dr. Achmad Mocthar Bukittinggi dimana proporsi DM terbanyak menggunakan
pengobatan oral yaitu 65. Apabila kadar glukosa pasien menjadi tidak responsif terhadap obat
antidiabetik oral, maka pasien harus menggunakan insulin. Hal ini berhubungan dengan hasil penelitian dimana proporsi penderita DM yang terbanyak adalah DM
Tipe II yaitu 98,1 dan proporsi Tipe I adalah 1,9.
6.8 Lama Rawatan
Lama rawatan rata-rata penderita DM yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2010 adalah 6,28 hari 6 hari, dengan lama rawatan
tersingkat adalah 1 hari dan lama rawatan terlama adalah 24 hari. Penderita DM yang dirawat hanya 1 hari ada 3 orang dimana 2 diantaranya meninggal 48 jam dengan
komplikasi kronik dan yang dirawat selama 24 hari ada 1 orang. Penderita DM yang
dirawat selama 24 hari adalah penderita DM tipe II yang mengalami komplikasi kronik. Lama rawatan penderita DM tergantung pada kondisi kesehatan sebelum dan
sesudah penanganan yang diberikan di rumah sakit,
Universitas Sumatera Utara
6.9 Keadaan Sewaktu Pulang
Gambar 6.13 Diagram Pie Proporsi Penderita DM yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2010 Berdasarkan
Keadaan Sewaktu Pulang
Gambar 6.13 menunjukkan bahwa keadaan pulang penderita DM yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Tahun 2010 terbanyak adalah pulang
berobat jalan yaitu 76,6, pulang atas permintaan sendiri yaitu 10,8, meninggal 8,2 dan yang terendah adalah pindah ke rumah sakit lain yaitu 4,4.
Tingginya proporsi penderita DM yang berobat jalan berkaitan dengan penyakit DM sebagai suatu penyakit degeneratif yang tidak dapat disembuhkan,
hanya bisa dikontrol. DM akan merupakan bagian keseharian seumur hidup seorang penderita DM.
Pasien yang pindah ke rumah sakit lain disebabkan karena penderita tidak menunjukkan adanya perubahan terhadap penyakitnya, sedangkan biaya yang
dikeluarkan relatif mahal.
2
76,6 10,8
8,2 4,4
Keadaan Sewaktu Pulang
PBJ PAPS
Meninggal Pindah RS
Universitas Sumatera Utara
Hal ini sesuai dengan penelitian Amelya 2002-2006 di RS Tembakau Deli Medan, bahwa proporsi penderita DM terbanyak pulang dengan berobat jalan yaitu
83,4.
6.10 Analisa Statistik 6.10.1 Umur Berdasarkan Tipe DM