106
Dampak regrouping sekolah bagi guru secara negatif, berdasarkan hasil wawancara tersebut adalah
tentang mutasi. Ada kecemburuan dari guru senior yang harus dimutasi ke sekolah yang lebih jauh,
mereka merasa diremehkan. Sementara bagi guru honorer sekolah, secara tidak langsung harus mencari
sekolah lain yang lebih membutuhkan. Dari segi positifnya, kebutuhan akan tenaga pendidik dapat
tercukupi.
b. Dampak Bagi Siswa
Regrouping sekolah
bagi siswa
tidaklah berdampak terlalu besar. Siswa yang sudah bergaul
antara satu dengan yang lain, walaupun beda sekolah. Mereka tidak merasakan bahwa selama ini beda
sekolah. Hal ini disebabkan karena mereka berada dalam satu kampus. Persaingan hanya mereka rasakan
saat menghadapi lomba. Selebihnya dalam pergaulan sehari-hari, sebelum dan sesudah diregrouping tidaklah
berpengaruh. Dari segi jumlah, dua sekolah yang digabung
menjadi satu berdampak pada peningkatan jumlah siswa dua kali lipat. Sebelum regrouping jumlah siswa
dikisaran angka 70-80, setelah regrouping terjadi berada pada 140-155 siswa.
107
Ibu Kepala Sekolah SD Negeri Tukang 02 menjelaskan bahwa secara spikologi regrouping sekolah
tidak terlalu bermasalah bagi siswa.
”Bagi siswa tidak terlalu berdampak, karena mereka sudah hidup bergaul selama ini, walaupun beda sekolah.
Persaingan hanya terjadi ketika diadakan perlombaan, itu baru mereka rasakan kalau mereka beda sekolah. Untuk
kesehariaanya mereka bergaul dengan rukun, tanpa
membedakan sekolah, kan berada pada satu kampus.”
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ibu Ratna, yang mengatakan bahwa siswa SD Negeri Tukang 01
dan 02 sudah bergaul akrap antara satu sama lain. Mereka tidak merasakan perbedaan sekolah. Pada
waktu istirahat bermain bersama layaknya anak yang sekolah pada satu sekolah yang sama. Setelah
diregrouping siswa merasa lebih tenang dan nyaman, karena tidak lagi dipisah dan bersaing pada saat lomba,
demikian pernyataan ibu Ratna:
”Sebelum dan sesudah regrouping dampaknya bagi siswa hanya saat lomba saja, mereka harus bersaing. Tapi dalam
keseharian mereka bergaul akrab tanpa merasakan bahwa berada pada dua sekolah yang berbeda. Setelah regrouping
semakin akrap dan tidak ada lagi persaingan.”
Hal senada juga disampaikan oleh pak Purnomo. Beliau membenarkan bahwa regrouping tidak terlalu
berdampak besar bagi murid.
”Anak-anak tidak terlalu mempermasalahkan regrouping. Selama ini mereka sudah tinggal jadi satu. Bermain
bersama-sama. Hanya saat lomba aja baru mereka sadari kalau mereka sebenarnya beda sekolah”
108
Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa regrouping sekolah di SD Negeri Tukang 01 dan
SD Negeri Tukang 02 bagi siswa tidak berpengaruh besar bagi siswa. Hal itu karena mereka sejak masuk
sekolah sudah bermain bersama-sama. Keberadaan sekolah satu kampus menjadikan siswa merasa tidak
ada perbedaan lembaga. Hanya ketika ada lomba saja mereka baru menyadari kalau sebenarnya beda
sekolah. Oleh karena itu sejak diregrouping, mereka tidak perlu lagi bersaing untuk memperebutkan nama
baik sekolah.
c. Dampak Terhadap Sarana Prasarana Sekolah