Tenaga Pendidik Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Regrouping SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang O2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang T2 942015029 BAB IV

98 Kepala Sekolah SD Negeri Tukang 02 Bu Sri Yuniati, S.Pd.SD mengakatan bahwa 4 tahun terakhir tidak mengalami peningkatan. ”Setiap PPDB dilakukan, terjadi kecurigaan antara SDN 01 dan SDN 02, yaitu kecurigaan tentang perebutan siswa. Walaupun kenyataannya kedua sekolah sama-sama memperoleh siswa yang sedikit. Coba saja kedua sekolah yang satu kampus ini hanya ada satu, pasti jumlah penerimaan siswa barupun meningkat.” Ibu Ratna, S.Pd.SD juga mengatakan bahwa jumlah siswa baru SDN 01 dan SDN 02 hanya sedikit. Demikian pernyataan Ibu guru kelas VI yang membenarkan pernyataan ibu kepala sekolah: ”Setiap tahun jumlah siswa baru di SDN 01 dan 02 sama- sama sedikit, paling banyak 10-15 siswa. Setiap tahun seperti itu terus. Jadi sekolahnya kurus, siswanya sedikit.” Berdasarkan pernyataan kepala sekolah, guru dan dari data penerimaan siswa baru SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang 02, menunjukan bahwa jumlah penerimaan siswa baru tiap tahun tidak mengalami peningkatan. Hal tersebut menunjukan bahwa jumlah siswa pada sekolah tersebut adalah sekolah kurus dengan jumlah siswa yang sedikit.

b. Tenaga Pendidik

Tenaga didik SDN Tukang 01 yang terdiri dari 7 guru dan 1 pustakawan. Dari 7 orang guru terdari dari 6 guru kelas dan 1 guru agama Islam. SD Negeri 99 Tukang 01 tidak memiliki guru olahraga dan kepala sekolah. Setiap mata pelajaran olahraga, langsung diampu oleh guru kelas. Sementara tugas kepala sekolah diwakili oleh salah satu guru senior, hingga pada akhirnya Ka.UPTD memberikan mandat kepala Kepala Sekolah SD Negeri Tukang 02 untuk mengampunya. SD Negeri Tukang 02 tidak memiliki masalah dalam hal ketenagapendidikan. Semua sudah terpenuhi, baik itu guru kelas, olah raga maupun guru agama, dan dibantu oleh seorang penjaga sekolah. Berdasarkan pernyataan dari Kepala Sekolah SD Negeri Tukang 02 menunjukan bahwa: ”Tenaga kependidikan di SDN Tukang 02 sudah terpenuhi. Kekosongan guru kelas sudah teratasi karena ada tenaga wiyata bakti honor sekolah yang mengampunya. Namun di SDN Tukang 01 ada kekosongan di mapel olahraga. Jika jadwal olahraga, maka guru kelas yang mengampunya, atau bahkan jika bersamaan dengan jadwal olahraga SDN Tukang 02, biasanya digabung. Kekosongan kedudukan Kepala Sekolah beberapa bulan setelah purna tugas dari Bpk. Arif Surakhman, oleh Ka.UPTD Kec. Pabelan, saya diberi SK untuk mengampu SDN 01 dan 02.” Kepala UPTD pendidikan Kec. Pabelan Ibu Umi Hartutik, M.M menjelaskan tentang masalah tenaga kependidikan di SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang 02 mengatakan bahwa: ”Kalau di SDN 02 Tukang sebenarnya kekurangan tenaga kependidikan sudah dibantu oleh tenaga WB, jadi sudah cukup. Tapi kalau di SDN 01 memang masih membutuhkan kekurangan tenaga kependidikan, yaitu 100 guru mapel olahraga dan kepala sekolah. Karena kedua sekolah itu berada dalam 1 wilayah, maka saya memberikan tugas kepada kepala sekolah SDN 02 untuk mengampu di SDN 01. Sementara untuk mapel olahraga jika bersamaan dengan jadwal di SDN 02, bisa dibantu oleh guru olahraga SDN 02. Maka akan menjadi lebih baik jika kedua sekolah tersebut diregrouping ”. Ibu Dwi Ratna Rizkiyah membenarkan pernyataan dari ibu kepala sekolah tentang masalah tenaga kependidikan, sebagai berikut: ”SD Negeri Tukang 01 memang kekurangan tenaga pengajar khususnya mapel olahraga. Setiap ada jadwal olahraga langsung diampu oleh guru kelas. Kadang-kadang digabung dengan SD Negeri Tukang 02 jika ada jadwal yang bersamaan. Sementara untuk kepala sekolah diampu oleh Kepala Sekolah SD Negeri Tukang 02.” Dari pernyataan Kepala Sekolah SD Negeri 02, yang didukung oleh pernyatan Kepala UPTD Pendidikan Kec.Pabelan dan Guru di SD Negeri Tukang 01, masalah tenaga kependidikan menjadi salah satu faktor penyebab dilakukanya regrouping sekolah. Apabila sekolah tersebut berada dalam satu kampus, akan menjadi efektif jika kekurangan tenaga kependidikan diatasi apabila kedua sekolah tersebut diregrouping. Sehingga tidak perlu lagi mengangkat guru baru untuk memenuhi kekurangan tersebut. Sementara jumlah siswa hanya sedikit dan tidak memenuhi standar mutu pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah. 101

c. Peraturan Menteri dalam Negeri

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Inklusi SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T2 942013001 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Inklusi SD Negeri Klero 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T2 942013001 BAB IV

0 0 46

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perencanaan Sekolah Ramah Anak (SRA) di SD Negeri Gebugan 01 Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang T2 942012068 BAB IV

0 0 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Regrouping SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang O2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Regrouping SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang O2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang T2 942015029 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Regrouping SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang O2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang

3 5 95

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Regrouping SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang O2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang T2 942015029 BAB II

3 51 55

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Regrouping SD Negeri Tukang 01 dan SD Negeri Tukang O2 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang T2 942015029 BAB I

0 0 15

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Berbasis Sekolah Di SD Negeri Genuk 01 Ungaran Baratabupaten Semarang T2 BAB IV

0 0 48

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dampak Regrouping Sekolah Dalam Peningkatkan Mutu Pendidikan Di SD Negeri Kuncir ecamatan Wonosalam Kabupaten Demak T2 BAB IV

0 0 21