2.4.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembuatan selulosa bakteri Nata de coco
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi selulosa bakteri yang maksimal adalah sebagai berikut.
1. Jenis dan konsentrasi medium
Medium fermentasi harus mengandung banyak karbohidrat gula disamping vitamin dan mineral, karena pada hakekatnya selulosa bakteri tersebut adalah benang
– benang halus dari sel bakteri yang kaya akan selulosa yang diproduksi dari glukosa oleh bakteri Acetobacter xylinum. Selulosa bakteri merupakan hasil fermentasi dari
bakteri Acetobacter xylinum, bakteri ini dapat tumbuh dan berkembang dalam medium gula dan akan mengubah gula menjadi selulosa.
2. Jenis dan Konsentrasi starter
Pada umumnya bakteri Acetobacter xylinum merupakan starter yang lebih produktif dari jenis starter lainnya, dan konsentrasi 5-10 merupakan konsentrasi
yang ideal. 3.
Waktu Fermentasi Waktu fermentasi yang digunakan dalam pembuatan selulosa bakteri
umumnya 2–4 minggu. Minggu ke 4 dari waktu fermentasi merupakan waktu maksimal produksi selulosa bakteri, yang berarti lebih dari 4 minggu, kualitas selulosa
bakteri yang diproduksi akan menurun. 4.
Temperatur Fermentasi Pada umumnya temperatur fermentasi untuk pembuatan selulosa bakteri
adalah suhu kamar 28
o
C. Temperatur yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan mengganggu pertumbuhan bakteri pembentuk selulosa, yang akhirnya juga
menghambat produksi selulosa bakteri. 5.
pH Fermentasi Derajat keasaman yang dibutuhkan dalam pembuatan selulosa bakteri adalah
3–5 atau dalam suasana asam. Pada kedua sisi pH optimum, aktifitas enzim seringkali menurun dengan tajam. Suatu perubahan kecil pada pH dapat menimbulkan perbedaan
besar pada kecepatan beberapa reaksi enzimatis yang amat penting bagi organisme.
Universitas Sumatera Utara
6. Jenis dan konsentrasi suplemen
Kandungan karbohidrat dalam bahan untuk pembuatan selulosa bakteri merupakan bahan yang terpenting. Limbah dengan kadar karbohidrat rendah jika ingin
digunakan sebagai medium pembuatan nata perlu ditambahkan dengan gula pasir. 7.
Tempat Fermentasi Tempat fermentasi sebaiknya tidak terbuat dari logam karena mudah korosif
yang dapat mengganggu pertumbuhan mikroorganisme pembentuk selulosa bakteri. Di samping itu, tempat fermentasi sebaiknya tidak terkena cahaya matahari langsung,
jauh dari sumber panas, dan harus berada dalam kondisi steril.
Selain itu, dalam pembuatan selulosa bakteri juga harus diperhatikan bahwa selama proses penumbuhan berlangsung harus dihindari gerakan atau goncangan di
sekitar tempat fermentasi. Akibat adanya gerakan atau goncangan ini, akan menenggelamkan lapisan selulosa bakteri yang telah terbentuk dan menyebabkan
terbentuknya lapisan selulosa bakteri yang baru yang terpisah dari selulosa bakteri yang pertama. Hal ini menyebabkan ketebalan produksi selulosa bakteri tidak standar
Budiyanto, 2002.
2.5. Nanoteknologi