4.2.5. Hasil Pengujian Degradasi Termal
Uji degradasi termal dilakukan untuk mengetahui perbandingan besar kehilangan massa nanokertas terhadap meningkatnya temperatur. Kurva yang terlihat pada
Gambar 4.2. menunjukkan bahwa ketiga sampel yang diuji memberikan kurva perubahan massa yang hampir sama, dimana perubahan massa yang terjadi dipisahkan
menjadi 3 bagian.
Bagian pertama, yaitu bagian yang menunjukkan terjadinya kehilangan massa akibat penguapan air dan kehilangan komponen oraganik seperti protein pada
temperatur 50
o
C sampai 220
o
C. Bagian kedua, yaitu bagian yang menunjukkan terjadinya kehilangan massa yang sangat tajam akibat dekomposisi termal pada
temperatur 220
o
C hingga 380
o
C. Bagian terakhir, yaitu pada temperatur 380
o
C hingga 500
o
C mungkin terjadi proses karbonisasi dari selulosa yang meningkatkan proses dari degradasi termal. Nanokertas 50 SB:50 KJ menunjukkan kurva yang berada
diantara selulosa bakteri SB dan selulosa yang diisolasi kulit jeruk KJ. Berikut disajikan hasil residu degradasi termal pada Tabel 4.4. di bawah ini.
No. Komposisi nanokertas
Massa residu mg
Temperatur
o
C 1.
0 SB : 100 KJ 4,98
500 2.
50 SB : 50 KJ 3,05
500 3.
100 SB : 0 KJ 2,25
500
4.2.6. Hasil Pengujian Morfologi
Analisa permukaan terhadap nanokertas dilakukan untuk mengamati dan mengukur diameter serat dari nanokertas dengan menggunakan alat SEM Selulosa yang diisolasi
dari kulit jeruk menunjukkan permukaan yang lebih merata dengan memiliki diameter serat yang berukuran mikrometer. Berikut disajikan hasil SEM dari selulosa yang
diisolasi dari kulit jeruk pada Gambar 4.6. di bawah ini.
Tabel 4.4. Massa Residu Nanokertas
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar yang diperoleh dengan menggunakan alat SEM, selulosa bakteri menunjukkan permukaan dengan celah serat yang tampak lebih teratur dan halus.
Berikut disajikan gambar hasil SEM dari selulosa bakteri pada Gambar 4.7 di bawah ini.
Gambar 4.6 Hasil SEM Mikrokertas 0 SB:100 KJ
Gambar 4.7 Hasil SEM Nanokertas 100 SB:0 KJ
Universitas Sumatera Utara
Dari gambar yang dihasilkan, terlihat bahwa nanokertas dengan komposisi 50 SB:50 KJ menunjukkan serat yang tampak lebih padat setelah penggabungan kedua
komponen penyusunnya. Dari gambar yang dihasilkan, diduga bahwa celah selulosa bakteri SB yang tampak teratur dan halus sebagaimana terlihat pada Gambar 4.7.
diisi oleh selulosa dari kulit jeruk KJ yang lebih merata, sehingga perpaduan dari kedua komponen tersebut menyebabkan serat nanokertas tampak lebih padat. Berikut
disajikan pada Gambar 4.8. di bawah ini.
Gambar 4.8. Hasil SEM Nanokertas 50 SB:50 KJ
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan