BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Jeruk
Jeruk Citrus sp. termasuk dalam famili Rutaceae. Buah jeruk yang masak sempurna mengandung air sebesar 77-92 , gula 2-15 , protein yang kurang dari 2 , dan
asam sitrat 1-2 Ashari, 1995. Buah jeruk telah banyak digunakan untuk menghasilkan jus dan produk makanan lainnya. Dalam proses produksi jus, sejumlah
besar limbah jeruk akan dihasilkan. Oleh karena limbah jeruk mengandung bahan yang berharga, maka limbahnya harus dimanfaatkan untuk menghasilkan produk
bernilai tinggi Goto et al., 2010. Tanaman jeruk sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Sumatera Utara
adalah daerah terbesar penghasil buah jeruk. Buah jeruk dinikmati karena segar rasanya sebagai pelepas dahaga dan buah pencuci mulut. Buah jeruk dapat diolah
menjadi minuman, makanan, dan obat penurun demam AAK, 1994.
Gambar 2.1. Jeruk keprok
Universitas Sumatera Utara
Daerah pusat penghasil jeruk terpenting di Indonesia adalah Garut, Malang, Cibinong yang tak berarti lagi saat ini. Beberapa daerah penghasil jeruk yang masih
bertahan hingga sekarang adalah Berassitepu Sumatera Utara, Cilacap, Madura, dan Palembang. Jeruk keprok Citrus Reticulata Blanco syn yang tumbuh di Berastagi
Sumatera Utara berasal dari Tiongkok Selatan yang hidup di daratan tinggi dengan sinar matahari dan curah hujan 1900-2040 mmtahun. Jeruk ini tumbuh pada curah
hujan tipe C yaitu 5-7 bulan basah dan 4-6 bulan kering Joesoef, 1993. Buah jeruk bukan hanya daging buahnya saja yang dapat dimanfaatkan untuk makanan, tetapi
kulitnya pun digunakan untuk pembuatan pektin ataupun pembuatan jelly. 500 gram kulit jeruk dapat menghasilkan 14-18 gram pektin kering. Pektin adalah senyawa
polimer yang bersifat mengikat air, membentuk gel atau mengentalkan cairan
Soelarso, 1996.
2.2. Tanaman Kelapa
Indonesia merupakan salah satu negara tropika yang terkenal karena hasil kelapanya berlimpah, bahkan pernah menjadi pengekspor kelapa terbesar didunia. Tanaman
kelapa merupakan tanaman asli daerah tropis, dapat ditemukan tersebar di Indonesia. Bagi Rakyat Indonesia, kelapa adalah salah satu komoditas terpenting setelah padi,
dan sumber pendapatan yang dapat diandalkan dari pemanfaatan tanah pekarangan Warismo, 1998.
Kelapa menghasilkan air sebanyak 50-150 ml per butir. Air kelapa sangat baik digunakan sebagai bahan dalam pembuatan nata, karena mengandung nutrisi yang
dibutuhkan bagi pertumbuhan, perkembangbiakan, dan aktivitas bibit nata yang berupa bakteri Acetobacter xylinum. Untuk Pertumbuhan dan aktivitasnya,
Acetobacter xylinum membutuhkan unsur makro dan mikro. Unsur makro terdiri atas karbon dan nitrogen.
Air kelapa yang baik adalah air kelapa yang diperoleh dari kelapa tua optimal, tidak terlalu tua dan tidak pula terlalu muda. Dalam air kelapa yang terlalu tua,
terkandung minyak dari kelapa yang dapat menghambat pertumbuhan bibit nata Acetobacter xylinum Pambayun, 2002.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Perbandingan komposisi air kelapa muda dengan air kelapa tua
Palungkun, 2001
Sumber air kelapa dalam 100 g
Air kelapa muda Air kelapa tua
Kalori 17,0 kal
-
Protein
0,2 g 0,14 g
Lemak
1,0 g 1,50 g
Karbohidrat 3,8 g
4,60 g
Kalsium 15,0 mg
-
Fosfor
8,0 mg 0,50 g
Besi 0,2 mg
-
Asam askorbat 1,0 mg
-
Air
95,5 g 91,50 g
Bagian yang dapat dimakan
100 g -
2.3. Selulosa