Praktik Desain dan Pelaksanaan
Praktik Desain dan Pelaksanaan
A.1 Penanganan Material
Kayu harus ditangani dan dilindungi untuk mencegah kerusakan dan penyerapan air hujan.
A.2 Pondasi
A.2.1 Pondasi harus memadai untuk memikul gedung atau struktur dan beban perlu apapun, tanpa mengalami penurunan tak seragam atau berlebihan atau terangkat.
A.2.2 Praktik pelaksanaan yang baik pada umumnya dapat mencegah kayu dari termakan rayap atau lapuk. Praktik tersebut didesain untuk mencegah kondisi-kondisi yang kondusif untuk pelapukan dan serangan serangga. Lokasi gedung harus dipilah agar air dapat mengalir jauh
tan
dari struktur. Semua sisa kayu harus dibuang jauh dari sekitar gedung sebelum penimbunan.
dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id
A.3 Desain Struktural
Di dalam desain harus ditinjau kemungkinan efek perubahan dimensi serat miring yang mungkin terjadi di kayu yang dipabrikasi atau diereksi pada kondisi basah (perlu ada syarat di dalam desain agar apabila perubahan dimensi yang diakibatkan pengeringan atau keseimbangan
kadar air, struktur akan bergerak sebagai satu kesatuan dan pergerakan diferensial dari bagian-
bagian yang serupa dan komponen struktur di sambungan akan minimum).
A.4 Drainase
Di struktur eksterior, desainnya harus sedemikian rupa sehingga meminimumkan
penggenangan air, atau drainase yang memadai harus digunakan.
A.5 Lawan Lendut
Lawan lendut yang memadai di rangka batang agar penampilan yang layak dan untuk melawan defleksi akibat beban, harus diberikan. Untuk konstruksi konektor kayu, lawan lendut tersebut dapat diestimasi dari rumus:
3 KL 2 1 KL 2
dan tidak untuk di komersialkan”
(A.1) H
Keterangan:
∆ = lawan lendut di tengah rangka batang, mm L
= bentang rangka batang, m H = tinggi rangka batang di tengah, m K 1 = 0,0087374 untuk semua jenis rangka batang K 2 = 0,23318 untuk rangka batang datar dan bersudut K 2 = 0,05247 untuk rangka batang berbusur (yaitu rangka batang tanpa sambungan di
batang tepi atas)
A.6 Ereksi
© BSN 2013 143 dari 312
SNI 7973:2013
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s
A.6.1 Persyaratan harus diberikan untuk mencegah keadaan tegangan berlebih pada komponen
struktur atau sambungan selama ereksi.
A.6.2 Sambungan dengan baut harus dikencangkan secara pas namun tidak berlebih hingga
merusak kayu di dekat mur.
A.6.3 Breising yang memadai harus digunakan sampai breising permanen dan/atau diafragma
dipasang.
A.7 Inspeksi
Persyaratan harus dibuat agar ada inspeksi yang kompeten pada material dan pekerjaan.
A.8 Perawatan
tan
Harus ada inspeksi yang kompeten dan pengencangan baut pada sambungan rangka batang
dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id
dan rangka struktural.
A.9 Breising Kolom Kayu
Di gedung, agar gaya-gaya bekerja dalam arah sejajar rangka batang atau balok, pengekang kolom harus diberikan dengan breising kolom harus diberikan dengan menggunakan breising
diagonal atau, dalam hal rangka batang dengan meneruskan kolom ke batang tepi atas rangka
batang dimana batang-batang tepi bawah dan atas secara cukup dipisahkan untuk memberikan aksi pengekangan yang memadai. Di dalam arah tegak lurus rangka batang atau balok, breising harus digunakan dengan konstruksi dinding, breising diagonal, atau breising antara kolom- kolom. Breising di antara kolom-kolom harus dipasang pada bentang-bentang yang sama
dengan breising di antara rangka batang.
A.10 Breising Rangka Batang
Di gedung, breising rangka batang untuk menahan gaya-gaya lateral harus digunakan sebagai berikut:
a. Breising lateral diagonal antara batang-batang tepi atas boleh ditiadakan apabila ketentuan pada Lampiran A.11 diikuti atau apabila balok-balok atap terletak dan dikencangkan dengan aman di batang tepi atas rangka batang dan ditutupi dengan papan kayu. Apabila penutup atap selain kayu digunakan, maka breising lateral diagonal harus digunakan.
dan tidak untuk di komersialkan”
b. Dalam segala hal, breising goyangan vertikal harus dipasang di setiap bentang ke tiga atau ke empat pada interval kira-kira 10,7 m yang diukur sejajar dengan rangka batang. Juga, breising lateral batang tepi bawah harus dipasang pada bentang-bentang yang sama, sejauh memungkinkan, dan harus diteruskan dari dinding samping ke dinding samping. Selain itu, batang tekan harus dipasang di antara batang-batang tepi bawah pada panel rangka batang yang sama sebagai breising goyangan vertikal dan harus diteruskan secara menerus dari dinding ujung ke dinding ujung. Apabila konstruksi atap tidak memberikan aksi strut pada batang tepi atas secara memadai, maka komponen struktur tambahan terpisah harus digunakan.
A.11 Tumpuan Lateral pada Pelengkung, Batang Tekan pada Rangka Batang, dan Stud
© BSN 2013 144 dari 312
SNI 7973:2013
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s
A.11.1 Apabila balok-balok atap atau gording digunakan di antara pelengkung atau batang- batang tekan, atau apabila balok-balok atap atau gording diletakkan di atas sebuah pelengkung atau batang tepi atas, dan dikencangkan secara aman ke pelengkung atau batang tekan, maka
nilai terbesar dari ℓ e /d, yang dihitung dengan menggunakan tinggi pelengkung atau batang tekan atau dihitung dengan menggunakan dimensi terkecil pelengkung atau batang tepi tekan di antara titik-titik tumpuan lateral yang berseling, harus digunakan. Balok-balok atap atau gording harus digunakan untuk memperhitungkan susut (sebagai contoh dengan meletakkan tepi atas dari titik hubung yang tak dikeringkan kira-kira 5% dari tinggi balok di atas puncak pelengkung atau batang tepi, tetapi juga diletakkan cukup rendah untuk memberikan tumpuan lateral.
A.11.2 Apabila papan-papan diletakkan di atas suatu pelengkung atau batang tepi tekan, dan dikencangkan dengan aman ke pelengkung atau batang tepi tekan, atau apabila penutup atap dipaku dengan memadai ke batang tepi atas rangka batang atap, maka tinggi, bukan lebar, pelengkung, batang tepi tekan, atau batang tepi atas rangka batang atap harus digunakan
sebagai dimensi trekecil dalam menentukan ℓ e /d.
tan
A.11.3 Apabila tiang dinding penahan pada konstruksi rangka ringan ditutupi memadai
sedikitnya pada satu sisi, maka tinggi, bukan lebar tiang, harus diambil sebagai dimensi terkecil
dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id
di dalam menghitung rasio ℓ e /d. Penutup harus ditunjukkan berdasarkan pengalaman memberikan tumpuan lateral dan harus secara memadai dikencangkan.
dan tidak untuk di komersialkan”
© BSN 2013 145 dari 312
SNI 7973:2013
ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s