Lampiran B (Informatif) Durasi Beban (Hanya DTI)

Lampiran B (Informatif) Durasi Beban (Hanya DTI)

B.1 Koreksi Pada Nilai Desain Acuan Untuk Durasi Beban

B.1.1 Durasi Beban Normal. Nilai desain acuan di dalam Spesifikasi ini adalah untuk durasi

beban normal. Durasi beban normal ini dianggap mnimbulkan tegangan penuh pada suatu komponen struktur hingga mencapai nilai desain izin akibat beban desain penuh untuk durasi kumulatif kira-kira sepuluh tahun dan/atau aplikasi 90% beban desain penuh terus menerus selama hidup struktur tersebut, tanpa melampaui faktor keamanan.

B.1.2 Durasi Beban Lain. Karena tes telah membuktikan bahwa kayu mempunyai kemampuan

pikul beban maksimum lebih besar untuk durasi pendek dibandingkan dengan durasi beban panjang, maka nilai desain acuan untuk durasi beban normal harus dikalikan dengan faktor

tan

durasi beban, C D , untuk durasi beban lain (lihat Gambar B1). Faktor durasi beban tidak berlaku

dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id

untuk nilai desain modulus elastisitas acuan, E, maupun nilai desain tekan tegak lurus serat acuan, F c  , yang didasarkan atas limit deformasi.

(a) Apabila komponen struktur mengalami tegangan penuh hingga mencapai nilai desain terkoreksi akibat pembebanan desain penuh secara permanen, atau untuk total kumulatif hingga melebihi sepuluh tahun, maka nilai desain acuan untuk durasi beban normal

(kecuali E dan F c  yang didasarkan atas limit deformasi) harus dikalikan dengan faktor

durasi beban, C D = 0,90.

(b) Begitu pula, apabila durasi beban dari beban desain penuh tidak melebihi durasi-durasi beban berikut ini, maka nilai desain acuan untuk durasi beban normal (kecuali E dan F c 

yang didasarkan atas limit deformasi) harus dikalikan dengan faktor durasi beban sebagai

berikut:

C D Durasi Beban

Durasi dua bulan

Durasi tujuh hari

Durasi sepuluh menit

Impak

(c) Faktor durasi beban dua bulan, C D = 1,15, berlaku untuk beban salju desain berdasarkan ASCE 7.

dan tidak untuk di komersialkan”

(d) Faktor durasi beban sepuluh menit, C D = 1,6, berlaku untuk beban gempa desain dan beban angin desain berdasarkan ASCE 7. (e) Faktor durasi beban yang melebihi 1,6 tidak berlaku untuk komponen struktur yang diawetkan dengan vakum tekan dengan menggunakan pengawet larut air (lihat Referensi 30), atau kimiawi penghambat api. Faktor durasi beban impak tidak berlaku untuk sambungan.

B.2 Kombinasi Beban-beban dengan Durasi Berbeda

Apabila beban-beban dengan durasi berbeda bekerja secara simultan pada komponen struktur yang mempunyai tumpuan lateral penuh untuk mencegah tekuk, maka desain komponen

© BSN 2013 146 dari 312

SNI 7973:2013

ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s

struktur dan sambungannya harus didasarkan atas kombinasi beban kritis yang ditentukan dari prosedur sebagai berikut: (a) Tentukan besar setiap beban yang akan terjadi pada komponen struktur dan jumlahkan

subtotal dari kombinasi beban-beban tersebut. Beban desain yang ditetapkan oleh standar dan peraturan gedung yang berlaku dapat meliputi faktor-faktor kombinasi beban untuk menyesuaikan dengan probabilitas terjadinya secara simultan berbagai beban (lihat Lampiran B.4). Faktor kombinasi beban tersebut harus dimasukkan di dalam subtotal kombinasi beban.

(b) Bagilah setiap subtotal dengan faktor durasi beban, C D , untuk beban berdurasi terpendek di dalam kombinasi beban yang sedang ditinjau.

Durasi Beban Terpendek di

Faktor Durasi

dalam Kombinasi Beban

Beban, C D

Dua bulan

tan

Tujuh hari

Sepuluh menit

dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id

Kejut

(c) Nilai terbesar yang diperoleh menunjukkan kombinasi beban kritis yang harus digunakan di dalam mendesain komponen struktur atau sambungan.

CONTOH: Tentukan kombinasi beban kritis untuk suatu komponen struktur yang mengalami beban- beban sebagai berikut:

D = beban mati yang ditetapkan berdasarkan standar atau peraturan gedung yang berlaku L = beban hidup yang ditetapkan berdasarkan standar atau peraturan gedung yang berlaku W = beban angin yang ditetapkan berdasarkan standar atau peraturan gedung yang berlaku

Tegangan aktual akibat masing-masing kombinasi dari beban-beban di atas harus lebih kecil

dari pada atau sama dengan nilai desain terkoreksi yang dimodifikasi dengan faktor durasi beban, C D , untuk beban berdurasi terpendek di dalam kombinasi beban tersebut:

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157