Koreksi dari Nilai Desain Acuan

8.3 Koreksi dari Nilai Desain Acuan

8.3.1 Umum

Nilai desain acuan (F b ,F t ,F v ,F c  ,F c , E, E min ) harus dikalikan dengan faktor koreksi yang telah ditetapkan pada Tabel 8.3.1 untuk menentukan nilai desain terfaktor (F b ',F t ',F v ', F c  ',

F c ' , E', E min ').

Tabel 8.3.1 - Kegunaan dari Faktor Koreksi untuk Kayu Komposit Struktural

DTI

DTI dan DFBK

tan

n Basah

Tumpu

FK

dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id

Berulang

Faktor Volu

Faktor Efek

Faktor Durasi Beban

Faktor Laya

Faktor Temperatur

Faktor Ketahanan

Faktor Luas

Faktor Konversi Format

Faktor Stabilitas Balok

Faktor Stabilitas Kolom

Faktor Komponen Struktur

b =F b x

C D C M C t C L C V C r -- 2,54 0,85 λ

t =F t x

C D C M C t - - - - - 2,70 0,80 λ

v =F v x

C D C M C t - - - - - 2,88 0,75 λ

c =F c x

C D C M C t - - - C P - 2,40 0,90 λ

F ' c =F ' c x

-C M C t - - - -C b 1,67 0,90

-C M C t - - - - - 1,76 0,85 - 1. Lihat 8.3.6 untuk informasi pada penggunaan secara bersamaan dari faktor volume, C V , dan faktor

stabilitas balok , C L .

dan tidak untuk di komersialkan”

8.3.2 Faktor Durasi Beban, C D (hanya untuk DTI)

Seluruh nilai desain acuan kecuali modulus elastisitas, E, modulus elastisitas untuk stabilitas kolom dan balok, E min dan tekan tegak lurus serat. F c , harus dikalikan dengan faktor durasi beban, C D , seperti yang ditentukan pada 2.3.2.

8.3.3 Faktor Layan Basah, C M

Nilai desain acuan untuk kayu komposit struktural digunakan pada kondisi layan kering seperti ditentukan pada 8.1.4, dimana C M = 1,0. Apabila kondisi layan berbeda dengan kondisi yang ditetapkan, koreksi untuk kadar air tinggi harus sesuai dengan informasi yang diberikan oleh produsen kayu komposit struktural.

© BSN 2013

59 dari 318

8.3.4 Faktor Temperatur, C t

ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s

Apabila komponen struktural merupakan struktur berkelanjutan dengan peningkatan temperatur sampai 65 o

C, nilai desain acuan harus dikalikan dengan faktor temperatur, C t , seperti ditentukan pada 2.3.3.

8.3.5 Faktor Stabilitas Balok, C L

Komponen struktur lentur kayu komposit struktural harus didukung secara lateral sesuai dengan 3.3.3.

8.3.6 Volume Factor, C v

Nilai desain lentur acuan, F b , untuk kayu komposit struktural harus dikalikan dengan faktor

volume, C V , dan harus diperoleh dari pustaka produsen kayu komposit atau peraturan

laporan evaluasi. Apabila C V ≤ 1,0, faktor volume tidak boleh digunakan secara bersamaan dengan faktor stabilitas balok, C L (lihat 3.3.3) dan oleh karena itu, setidaknya faktor koreksi ini harus digunakan. Apabila C V  1,0, faktor volume, C V , harus digunakan secara bersamaan

tan

dengan faktor stabilitas balok, C L (lihat 3.3.3).

dar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id

8.3.7 Faktor Komponen Struktur Berulang, C r

Nilai desain lentur acuan, F b , harus dikalikan dengan faktor komponen struktur berulang, C r = 1,04, apabila komponen struktur tersebut digunakan sebagai kasau, stad, atau komponen struktur yang sama dimana bidang kontak atau ruang tidak lebih dari 610 mm pada pusat,

jumlahnya tidak kurang dari 76 mm dan diikat dengan lantai, atap, atau elemen pembagi

beban lainnya cukup untuk menunjang beban desain. (Elemen distribusi beban adalah suatu sistim yang sesuai didesain atau dijamin berdasarkan pengalaman meneruskan beban desain ke komponen struktur yang berdekatan, ruangan seperti dijelaskan di atas, tanpa menampilkan kelemahan struktural, atau defleksi yang tidak diterima. Elemen penutup lantai atau sambungan lidah dan alur, dan melalui pemakuan secara umum ditemui pada kriteria ini).

8.3.8 Faktor Stabilitas Kolom, C p

Nilai desain tekan sejajar serat acuan, Fc, harus dikalikan dengan faktor stabilitas kolom, C p , seperti ditetapkan pada 3.7.

8.3.9 Faktor Luas Tumpu, C b

dan tidak untuk di komersialkan”

Nilai desain tekan tegak lurus serat acuan,

F , harus dikalikan dengan faktor luas tumpu,

C b , seperti ditetapkan pada 3.10.4.

8.3.10 Perlakuan Pengawetan Dengan Vakum Tekan

Koreksi terhadap nilai desain acuan untuk memperhitungkan pengaruh perlakuan pengawetan dengan vakum tekan harus berdasarkan informasi yang diberikan oleh produsen kayu komposit struktural.

© BSN 2013 60 dari 312

8.3.11 Faktor Konversi Format (hanya DFBK)

ta Badan Standardisasi Nasional, Copy s

Untuk DFBK, nilai desain acuan harus dikalikan dengan faktor konversi format, K F , seperti ditetapkan pada Tabel 8.3.1.

8.3.12 Faktor Ketahanan,  (hanya DFBK)

Untuk DFBK, nilai desain acuan harus dikalikan dengan faktor tahanan, , seperti ditetapkan pada Tabel 8.3.1.

8.3.13 Faktor Efek waktu, (hanya DFBK)

Untuk DFBK, nilai desain acuan harus dikalikan dengan faktor efek waktu,  seperti ditetapkan pada Lampiran N.3.3 .

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157