Pajangan dan Mainan Unik Tanpa Modal

2.3. Pajangan dan Mainan Unik Tanpa Modal

Bila sedang berada di rumah bersama ibu dan ayahnya, Najmi sering mengajak membuat karya bersama. Misalnya pada saat Sabtu pagi, Najmi sering mengajak ayahnya menggambar menggunakan komputer, karena Najmi belum begitu mahir mengoperasikan mouse. Walaupun demikian, ia sudah mengerti mengoperasikan perintah sederhana, misalnya untuk menghapus, membesarkan ukuran alat tulis, memilih warna, atau membuat stempel yang bertuliskan namanya di komputer.

Bila Najmi menggambar bersama ibunya, dia yang senantiasa memberikan instruksi, karena ibunya tidak begitu memahami software yang di-download sang ayah. Kalau soal rancangan biasanya Najmi melukiskannya dulu di kertas, baru ibu atau ayahnya membuatkan gambar sesuai dengan rancangannya di komputer.

Untuk bermain puzzle di komputer, Najmi sudah mahir sendiri. Kalau sebelumnya ibu dan ayahnya suka membelikan puzzle di Carrefour, namun sekarang tidak lagi. Hal itu berlangsung sejak ayahnya menemukan menu puzzle di internet. Ada untungnya juga menggunakan puzzle di internet, misalnya rumah tidak harus berantakan dengan potongan puzzle. Walaupun gerak tangan memainkan mouse masih pelan, tapi Najmi sudah bisa menyusun

20 potongan dalam waktu 3 hingga 4 menit. Alhamdulillah.

Sekarang gambar Najmi jarang yang tersimpan utuh. Ia senang membuat kerajinan tangan yang menggunakan lukisannya. Kalaupun ada gambar yang masih utuh di atas kertas berukuran A4, ia mulai tertarik untuk membubuhi tulisan, layaknya seperti cerita di buku anak-anak. Karena Najmi belum bisa seutuhnya menulis, ia sering meminta bantuan ibunya untuk menuliskan teks bacaan, sesuai penuturannya. Sang ibu pun senang membantu anaknya.

Untuk karya gambar Najmi, alhamdulillah ada kemajuan lain. Bila sebelumnya ia selalu menggunggulkan dirinya dalam setiap lukisan yang dibuatnya, maka sekarang tidak lagi. Dia sudah menyertakan teman-teman sekolahnya. Namun masih terlihat Najmi sebagai karakter utamanya.

Najmi selalu melukis dirinya sebagai gadis kecil yang paling cantik, dengan gaun berwarna ceria dan rambut panjang berpita. Hal ini sesuai dengan keinginannya. Memang Najmi suka memakai gaun atau rok. Ia pingin berambut panjang kalau besar nanti. Dan ia selalu meminta bantuan ibunya untuk mengikat rambutnya.

Hal ini suatu bukti nyata bahwa “dengan menggambar anak bisa mencurahkan keinginan hatinya ”. Melalui karya gambar Najmi, dapat dibaca bahwa anak kecil pun ingin menguasai lingkungan, ingin dianggap, dan ingin menjadi bintang di lingkungannya. Sifat ini adalah manusiawi.

Kecenderungan di atas terlihat dari gambar Najmi, dimana ia selalu melukiskan dirinya sebagai seorang anak yang tampil paling cantik dari teman-temannya. Jadi bagi orangtua mestinya hal ini diperhatikan untuk bisa menghadapi anak sesuai tahap tumbuh kembangnya.

Atau masukan di atas juga bermanfaat bagi kita dalam berinteraksi dan bergaul dengan sesama di masyarakat. Dimana mesti diingat, sebenarnya setiap orang ingin punya nilai dan menjadi yang terbaik dari yang lainnya. Kalau kita terlalu maju dan berbeda, jangan terlalu mengumbar diri, karena kasihan orang lain.

Gambar 13. Karya Najmi, ia melukiskan dirinya sebagai anak yang paling cantik di antara teman-temannya. Menurutnya yang bergaun anggun dan berambut panjang adalah dirinya (Najmi paling kanan).

Dimana mereka juga ingin punya poin dan nilai. Dan masih banyak pemahaman dari nilai-nilai yang didapatkan bila mengamati keunikan tumbuh kembang anak. Contoh lain dari konteks di atas, memberikan kesempatan pada orang lain, memanfaatkan potensi anggota secara luas, dsbnya. Alhamdulillah banyak pelajaran dari interaksi bersama anak.

Dari karya Najmi ini jugalah orangtuanya berusaha memposisikan Najmi dalam skala prioritas dan yang diperhitungkan. Dan Najmi bukan sebagai anak kecil yang harus mengikut ultimatum orangtuanya, tapi Najmi yang menjadi subjek dalam kehidupan keluarganya.

Kerap kali kami meminta pendapat Najmi, misalnya dalam hal masakan.

“Bagaimana sebaiknya menu hari ini?” “Mau dikasih variasi apa?”

Maka ide dari Najmi banyak yang diadopsi oleh ibunya. Hal itu juga sangat memungkinkan karena Najmi sudah paham melihat majalah. Apalagi karena dia sangat suka membaca hingga buku masakan pun dilahapnya. Hal itu membuat pengetahuan Najmi tentang menu masakan menjadi bertambah.

Majalah untuk anak-anak di Jepang kebanyakan dilengkapi dengan menu masakan yang menarik dan bervariasi. Dengan demikian Najmi juga mempunyai banyak pengetahuan soal masakan.

Pajangan Unik dan Mainan Menarik Buatan Najmi

“Mami bikin kartu yuk!” ajak Najmi merayu ibunya.

Berawal dari kegiatan menggambar, Najmi sekarang memproduksi berbagai macam pajangan dan mainan unik. Gambar yang telah ia buat diguntingnya, kemudian dijadikan berbagai macam kerajinan tangan, seperti wayang kertas, tako (layang-layang), berbagai macam pajangan unik, tas dari kertas, kartu bermain dan lain sebagainya. Kami selalu menghargai hasil karya Najmi, dan berusaha membubuhi tulisan “good job (bagus)” serta tanggal pembuatan karya. Dan Najmi tampak sangat senang sekali.

Untuk membuat wayang kertas, Najmi menggunting gambar yang telah ia buat, kemudian menempelkannya di atas karton bekas. Selanjutnya, ia menggunting karton sesuai dengan ukuran gambar yang telah ditempelkannya.

Awalnya Najmi masih belum bisa sepenuhnya menggunting karton karena agak keras dan caranya belum tahu. Kemudian ia meminta bantuan ibunya. Setelah mengetahui trick menggunting karton, Najmi sudah bisa melakukannya sendiri. Untuk tahapan akhir, ia menempelkan sumpit di belakang karton dengan menggunakan Awalnya Najmi masih belum bisa sepenuhnya menggunting karton karena agak keras dan caranya belum tahu. Kemudian ia meminta bantuan ibunya. Setelah mengetahui trick menggunting karton, Najmi sudah bisa melakukannya sendiri. Untuk tahapan akhir, ia menempelkan sumpit di belakang karton dengan menggunakan

Gambar 14. Wayang bikinan Najmi. Ia asyik melakonkan wayang bikinannya.

Selain membuat wayang, Najmi juga membuat pajangan unik. Caranya membuatnya seperti membut wayang, namun tidak memakai sumpit. Tatanan atau tempat berdirinya, dibuat dari kertas karton lain yang digunting di dua titik. Posisi pengguntingan itu berguna untuk menyelipkan gambar, sehingga gambar akhirnya bisa berfungsi sebagai pajangan.

Sang ibu memajang karya Najmi di atas lemari kecil di ruang tamu. Ibunya sering memandang karya Najmi karena lucu dan unik. “Indahnya punya anak suka berkarya, rumah menjadi berseni!” ucap ibunya kepada sang ayah.

Gambar 15. Karya Najmi yang dipajang di ruang tamu. Unik dan sungguh menarik.

Mainan lain yang dibuat Najmi sendiri adalah tako (layang-layang). Najmi membuat tako dari kertas dan plastik. Cara membuatnya juga sederhana sekali. Pertama, Najmi melukis di kertas, kemudian lukisan diguntingnya, selanjutnya diberi sambungan dengan kertas lain yang berukuran agak kecil, yang berfungsi sebagai pegangan.

Untuk membuat tako plastik, Najmi memasukan gambarnya ke dalam plastik yang bisa ditutup. Untuk ekornya, Najmi menggunting kertas berukuran agak panjang dan ditempelkan dengan selotip pada bagian luar plastik. Cara memainkannya, Najmi berlari kecil di dalam rumah sambil membawa tako. Meskipun tampaknya sederhana, namun hal tersebut mampu menghadirkan kesenangan tersendiri bagi Najmi.

Gambar 16. Tako/layang-layang buatan Najmi.

Selain tako, Najmi juga membuat kartu bermain sendiri. Bermula karena ibunya membuat kartu ABC dan kartu Iqra untuk belajar Najmi. Ketika ibunya menggunting karton bekas kotak makanan misalnya cokelat, cake, dan hand-tissu paper, dan lain-lain. Najmi pun ikut menggunakannya menjadi kartu bermain. Pada kartu tersebut digambar berbagai karakter kartun Jepang, gambar buah-buahan, atau gambar makanan yang diinginkannya.

Cara bermainnya, Najmi mengeluarkan perintah, misalnya, “Mami, mana yang Anemu? Jakobi? Shimajiro?”

Anemu, Jakobi dan Shimajiro adalah nama-nama tokoh kartun Jepang. Kerap kali ibunya kalah oleh Najmi karena tidak mengingat semua tokoh kartun Jepang itu.

"Omoshiroii ya Mami (menarik ya Mami)?" Najmi berkomentar ketika mereka asyik bermain.

"Iya menarik banget!!!" Jawab sang ibu.

Gambar 17. Kartu bermain buatan Najmi. Semuanya asli hasil karya Najmi.

Dari awalnya membuat kartu bermain berlanjut ke pajangan kartu ala Najmi. Ia membuat berbagai macam pajangan kartu unik. Caranya sangat sederhana, kartu yang telah dibubuhi gambar oleh

Najmi, dibikin tatanannya dari karton bekas juga. Dua titik pada tatanan digunting untuk menyelipkan kartu agar bisa berdiri dan dipajang. Cara membuat tatanan sama dengan membuat tatanan untuk pajangan. Hasilnya lumayan bagus, dan punya originality tersendiri (Gambar 11/19).

Ibunya memajang karya Najmi di meja komputer di rumahnya. Najmi juga membuatkan satu pajangan unik untuk meja kerja ayahnya di lab. Ayahnya dengan senang hati menempatkan pajangan unik bikinan Najmi di meja kerjanya. Hal itu sebagai penghargaan atas karya Najmi. Dan Najmi tentu akan senang bila suatu saat berkunjung ke tempat kerja ayahnya dan melihat karyanya terpajang. Tentunya akan memberi semangat istimewa buat Najmi.

Gambar 18. Dari ide kartu bermain, Najmi mengembangkan pula membuat pajangan unik.

Sekarang rumah mereka penuh dengan pajangan unik, tanpa modal, namun artistik. Semuanya asli buatan Najmi. Semoga saja bakat untuk berkarya ini bisa terpelihara dengan baik, karena banyak keuntungan yang dirasakan ibunya, baik buat kemajuan Najmi maupun buat mereka sebagai orangtua. Ibu dan ayahnya tidak harus mengeluarkan modal untuk membeli mainan Najmi, karena ia sudah bisa membuatnya sendiri.

Semoga cerita ini bisa menjadi catatan buat Najmi dan orangtuanya. Juga bila terasa bermanfaat buat anda sekalian, silahkan mengajak dan memperkenalkan karya murah meriah tanpa modal untuk buah hatinya. Tetap semangat untuk menggali potensi dir putra-putri kita.

Dari cerita diatas dapat dianalisis bahwa: Anak membutuhkan kehadiran orangtua untuk melakukan kegiatan bersamanya. Saya amati, anak merasa senang dengan keterlibatan orangtua bersamanya. Justru itu orangtua pun harus menyadari hal ini. Sebaiknya orangtua menyediakan waktu khusus bersama anak. Silahkan kita mengoreksi diri, apakah sudah cukup memberikan waktu bermain bersama anak?

Bagi orangtua yang mempunyai sarana komputer dan internet, idealnya orangtua menguasai program komputer yang dibutuhkan anak. Sehingga orangtua bisa membantu menyalurkan keinginan anak.

Dalam menangani anak, tidak hanya Ibu yang harus berperan. Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari ibu dan ayahnya. Apalagi karena permasalahan anak sangat kompleks, maka perhatian ayah juga harus dicurahkan kepada anak. Sang ayah juga harus ikut membantu ibu untuk mendidik anak, serta membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.

Sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, mainan anak dapat dikembangkan, dan orangtua dapat menawarkan metode yang baru ke pada anak. Ini tentunya harus sesuai dengan kondisi anak dan orangtua.

Orangtua harus selalu berhati-hati menghadapi anak. Jangan menerapkan sistem diktator pada anak, karena anak pun ingin dihargai dan dianggap.

Hal lain, sebaiknya anak dilibatkan dalam kegiatan di rumah, agar anak mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh ibunya. Anak akan merasa kehadirannya dibutuhkan. Hal ini juga untuk menambah kedekatan anak dengan orangtua. Keikutsertaan anak bisa merupakan kesempatan bagi anak untuk berlatih mengungkapkan pendapatnya. Pengalaman orangtua Najmi, ia tak pernah rewel bila disuruh cepat berpakaian sendiri, karena ibunya belum selesai memasak. ” Jadi anak mengerti proses yang dilakukan ibunya membutuhkan waktu, dan dia harus bisa mengurus dirinya sendiri. Dengan mengerti proses dan memahami kondisi, bisa menjadikan anak untuk cepat mandiri.

Anak akan terus berkembang bila diberikan dukungan, serta diperhatikan tahapan demi tahapan yang akan dicapainya. Untuk itu teruslah memberikan dukungan terhadap anak-anak kita. Orangtua harus senantiasa memberikan penghargaan kepada anak, agar anak terus berkarya. InsyaAllah anak akan terlihat senang sekali, bila orangtua menghormati hasil karyanya.

Mami Tokyo 070418

Bab 3