Manfaat Masuk Dapur Bagi Anak

3.2. Manfaat Masuk Dapur Bagi Anak

Bila libur atau tidak sekolah, Najmi sering ikut memasak bersama ibunya. Terkadang malah mereka memasak bertiga, seperti membuat gyoza, karena harus mulai dari membuat kulitnya. Biasanya, Najmi dan ayahnya bertugas untuk membuat kulitnya.

Adapun manfaat anak ikut masuk dapur sebagai berikut :

1. Menghindarkan Tontonan TV Bagi Anak

Bila orangtua mencemaskan bahaya TV terhadap anaknya, maka berdasarkan pengalaman kami, mengajak anak bersama masuk dapur merupakan salah satu cara yang ampuh untuk menghindarkan TV. Sang ibu selalu memanggil Najmi di kala waktu menonton TV sudah habis, misalnya pada Sabtu atau Minggu pagi. Najmi selalu senang berada bersama ibu atau ayahnya di dapur. Tentu cara ini baru bisa diterapkan untuk anak seusia Najmi.

2. Membantu Perkembangan Motorik Anak

Berdasarkan pengalaman kami, ada efek positif terhadap gerakan tangan dan kemahiran memotong. Najmi senang ikut membantu Berdasarkan pengalaman kami, ada efek positif terhadap gerakan tangan dan kemahiran memotong. Najmi senang ikut membantu

3. Membuat Suasana Hati Anak Senang Bersama Orangtuanya

Terkadang Najmi memasak sambil bernyanyi bersama ibunya. Hal itu membuat hati anak gembira berada bersama orangtuanya. Namun bernyanyi di dapur tentu disesuaikan dengan kondisi pekerjaan yang sedang dilakukan.

Wash away wash away wash wash wash, Onion carrot potato Let make soup Cut away cut away cut cut cut, Onion carrot potato Let make soup Cook away cook away cook cook cook, Onion carrot potato Let make soup

4. Anak Mengetahui Dunia Nyata

Najmi terlihat sangat ekspresif sekali mengikuti proses memasak di dapur. Sebelumnya dia hanya tahu benda-benda yang Najmi terlihat sangat ekspresif sekali mengikuti proses memasak di dapur. Sebelumnya dia hanya tahu benda-benda yang

Kata-kata tersebut selalu keluar dari mulut si kecil Najmi. Silahkan Anda mencobanya. Betapa senang melihat wajah anak dengan ekspresi alaminya. Ya bagaimana tidak, dunia itu baru dihadapinya dan dia belum pernah melihat langsung perubahan bahan-bahan mentah menjadi masakan yang sedap dan lezat. Bagaimana dia tidak kaget? Dia masih anak kecil, tapi bisa cocok dan pas memberikan pujian atau kata-kata yang sungguh ekspresif. Mengasyikkan dech pokoknya mengajak anak berkarya di dapur. Silahkan Anda mencobanya dengan anak Anda.

5. Meningkatkan Rasa Ingin Tahu dan Menambah Pengetahuan Anak

Najmi terlihat senang dan gembira sekali karena bisa melihat proses memasak. Lucunya, ia ingin tahu lebih banyak tentang cara membuat masakan yang lain. Setelah saya selesai membuat satu jenis masakan, Najmi bertanya, “Mami telur dadar do yatte Najmi terlihat senang dan gembira sekali karena bisa melihat proses memasak. Lucunya, ia ingin tahu lebih banyak tentang cara membuat masakan yang lain. Setelah saya selesai membuat satu jenis masakan, Najmi bertanya, “Mami telur dadar do yatte

Berjalan waktu, Najmi mulai suka memasak dan ingin tahu segala hal tentang masakan. Ia kini bukan lagi memasak dengan mainan masak-masakan yang sudah lama ditinggalkannya.

6. Memancing Anak Ikut Berkarya

Kegiatan memasak bersama anak di dapur dapat memancing tumbuhnya karya dan daya cipta anak. Anak juga tercambuk ingin bisa menghasilkan karyanya, seperti ibunya yang mampu membikin masakan.

Ada satu resep yang terlahir dari Najmi secara spontan. Ketika itu ia menemukan ikan kering di rak bahan-bahan makanan di dapurnya, yang bisa ditarik dengan mudah untuk mengambilnya. Ikan yang ditemukan Najmi itu, saya namakan dengan baby fish. Bila akan dibuat masakan, biasanya saya tinggal memanaskan menggunakan microwave, kemudian mencampurnya dengan goreng kentang untuk dibikin balado. Resep ini adalah kesukaan suami, dan sesekali saya menyajikannya. “Ah souka ... Mamichan watashi wa odanggo koro-koro tsukuritai yo (oh ya ... Mami, aku mau bikin odanggo koro-koro ).”

“Bagaimana cara membikinnya)?” Tanya saya heran. Karena jujur, saya memang tidak tahu apa yang dimaksud oleh Najmi. Maklum, saya tidak begitu antusias untuk memasak makanan Jepang.

“Pertama ikan ini digiling dengan blender, terus nasi dibulat- bulatin. Setelah itu nasi tadi dilumuri dengan ikan yang telah digiling tadi. ” Najmi menjelaskan menu yang akan dibuatnya sambil memegang baby fish. Dan ia menjelaskan dalam Bahasa Jepang.

“Kantan yo, Mami-chan. Watashi wa jibun de dekiru yo (gampang bikinnya Mami. Aku bisa bikin sendiri kok ),” kata Najmi meyakinkan saya.

Akhirnya saya mengizinkan Najmi untuk membuat menu yang dimaksudnya. Ternyata Najmi memang berhasil membuat odanggo koro-koro. Selesai membuatnya, ia sangat riang sekali, karena memang sukses menyelesaikan pekerjaannya. Danggo hasil bikinannya diperlihatkan ke pamannya yang biasa dipanggil Abi. Saya pun merasa sangat senang sekali, dan segera meminta bantuan Abi untuk mengambil foto karya Najmi tersebut.

Gambar 19. Odanggo goro-goro bikinan Najmi.

7. Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak

Seperti yang di sebutkan di atas, Najmi ingin berkarya dan ingin membuat sesuatu yang maminya tidak tahu. Saya selalu berusaha menanyakan apa yang dimaksud oleh Najmi. Penuturan Najmi tentu dapat meningkatkan kemampuan bahasanya. Dia mengingat apa informasi yang pernah dia dapat dan kemudian berusaha untuk menjelaskan kepada maminya cara membuat menu yang dia maksudkan. Ini baru untuk satu contoh. Banyak lagi keinginan Najmi untuk membuat masakan yang sederhana yang dia ketahui dari buku atau TV.

8. Menyalurkan kreasi anak

Ada suatu kreasi hidangan menarik ala Najmi, telur dadar ditata seperti gambar usagi (kelinci) (Gambar 14). Di sekolahnya usagi adalah mark (simbul) untuk Najmi. Jadi semua peralatan Najmi dibubuhi label atau gambar usagi. Hal ini gunanya untuk memudahkan masing-masing anak mengambil dan menggunakan barangnya sendiri di sekolah, karena belum semua anak bisa membaca, apalagi bagi anak yang berada di kelas 0-3 tahun.

Melihat hidangan yang ditata Najmi, Mami dan Papi hanya bisa berucap , “Sugoi Najmichan no aidea ne (hebat ya ide Najmi)!" Najmi terlihat senang dan gembira sekali setelah berkarya dan mendapatkan pujian dari kami.

Gambar 20. Telur dadar yang ditata seperti gambar kelinci.

10. Membuat anak lebih mandiri

Mengenalkan dapur pada anak, membuat anak lebih mandiri. Saat ini, untuk urusan membuat jus, seperti jus strowberi, jus jeruk, jus kiwi, atau jus campuran beberapa buah-buahan, Najmi sudah bisa membuatnya sendiri.

Untuk mencuci buah-buahan, Najmi mengambil kursi tambahan untuk berdiri, sehingga ia bisa menghidupkan air sendiri, terus memasukkan buah ke dalam juser atau blender. Saya hanya mengawasi dan mendampingi bila ada cara kerjanya yang salah. Terakhir, saya membantu untuk menyambungkan kabel blender ke sumber listrik.

Semoga dalam hal lain Najmi juga bisa lebih baik. Sisi lainnya tentu masih banyak yang kurang. Kami menggali potensi anak Semoga dalam hal lain Najmi juga bisa lebih baik. Sisi lainnya tentu masih banyak yang kurang. Kami menggali potensi anak

Keuntungan mengajak anak masuk dapur bagi orangtua

Kami sangat senang dan merasa terbantu dengan adanya tangan tambahan dari Najmi. Najmi bisa dijadikan asisten untuk urusan memotong-motong sayuran. Najmi bisa membantu kami membuat kue. Namun saya bukan mengharapkan bantuan Najmi, karena dia masih kecil. Najmi masuk dapur sesuai dengan keinginan dan mood (suasana) hatinya.

Gambar 21. Najmi ketika berumur 5 tahun, telah menjadi asisten maminya di dapur.

Saat anak berada di dapur, juga merupakan kesempatan bagi kami untuk mengeksplorasi (menggali) kemampuan berbicara anak. Kami jadi mengerti kemampuan anak dalam berdialog. Bisa Saat anak berada di dapur, juga merupakan kesempatan bagi kami untuk mengeksplorasi (menggali) kemampuan berbicara anak. Kami jadi mengerti kemampuan anak dalam berdialog. Bisa

Bila kita para orangtua ingin menerapkan multibahasa (barbagai bahasa) untuk anak, maka saat anak berada di dapur dapat dijadikan kesempatan untuk itu. Setidaknya melatih pengucapan anak dalam bahasa yang tengah diajarkan kepadanya, dan menambah kosa kata anak.

Keberadaan anak di dapur bersama orangtua merupakan salah satu kesempatan bagi ibu untuk mentransfer atau memberikan ilmu kepada anak. Ibu dapat menjelaskan bahan-bahan masakan dan fungsinya. Misalnya ikan mengandung protein, protein itu penting untuk pertumbuhan tubuhnya, sedangkan sayuran mengandung berbagai macam vitamin dan mineral.

Saya kerap kali menerangkan hal di atas kepada Najmi. Saya juga mengatakan, “Jadi … Anak kalau makan harus lengkap gizinya. Harus mau makan ikan atau daging, juga sayuran, karena nilai gizinya berbeda. Dan seluruhnya diperlukan tubuh agar kita agar tetap sehat ”.

“Anak ingin sehatkan?” “Anak ingin pintar kan?”

Najmi pun menjawab, “Ya. Anak ingin sehat Mami. Anak ingin pintar Mami. Anak nanti mamam semuanya. ”

“Ya, good job (bagus), anak Mami mengerti. Mami jadi senang mendengarnya. ”

Dengan demikian, saat anak ikut ke dapur bersama ibunya, kita bisa menyemangati anak untuk mengkonsumsi makanan dengan baik. Silahkan ajak anak Anda ikut masuk dapur, tentunya pada saat yang tepat. InsyaAllah Anda dapat merasakan hal apa yang pernah kami alami.

“Sungguh! Sangat menyenangkan sekali.”

Dari penuturan di atas ada beberapa hal penting yang bisa dipetik :

1. Anak selalu berpositif thinking (berfikiran baik), bahwa Ibunya bisa membuat makanan apa saja, terbukti anak pingin makan ini dan itu. Artinya kita sebagai Ibu, harus ikhlas untuk rajin ke dapur dan membuat masakan yang diinginkan oleh anak, bukan hanya membeli makanan jadi.

2. Apalagi bagi kita yang tinggal di luar negeri sebagai minoritas. Tak tertolak rasanya ketika anak meminta sesuatu yang pernah dilihatnya dan tampak ia sangat ingin memakannya. Kita para ibu harus mensupport kemampuan dininya untuk mau menahan diri dari 2. Apalagi bagi kita yang tinggal di luar negeri sebagai minoritas. Tak tertolak rasanya ketika anak meminta sesuatu yang pernah dilihatnya dan tampak ia sangat ingin memakannya. Kita para ibu harus mensupport kemampuan dininya untuk mau menahan diri dari

3. Makanan jadi banyak yang tidak sehat, apalagi banyak pedagang makanan yang menggunakan bahan-bahan yang tidak aman untuk kesehatan.

4. Tak ada salahnya anak diikutkan atau diperkenalkan dengan dapur, tentu sesuai dengan kapasitas anak. Anak akan senang diperkenalkan dengan sesuatu yang baru, melihat dunia nyata, dan proses memasak. Kehadiran anak kecil tidak hanya membuat orangtua repot, namun anak bisa memberikan bantuan kepada orangtuanya. Juga merupakan kesempatan bagi orangtua untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan pengetahuan anak.

5. Orangtua sebaiknya memberikan kesempatan kepada anak untuk menyalurkan keinginannya. Bila masakan bukan untuk dihidangkan kepada tamu spesial, tidak ada salahnya memberikan kesempatan kepada anak untuk berkarya. Namun tentu saja jenis masakan harus sesuai dengan kondisi anak. Najmi pun telah bisa diberikan kesempatan berkarya lewat masakan. Bila membuat kue ulang tahun (saat Najmi tidak berulang tahun), maka 5. Orangtua sebaiknya memberikan kesempatan kepada anak untuk menyalurkan keinginannya. Bila masakan bukan untuk dihidangkan kepada tamu spesial, tidak ada salahnya memberikan kesempatan kepada anak untuk berkarya. Namun tentu saja jenis masakan harus sesuai dengan kondisi anak. Najmi pun telah bisa diberikan kesempatan berkarya lewat masakan. Bila membuat kue ulang tahun (saat Najmi tidak berulang tahun), maka

6. Banyak keuntungan yang dapat diambil dari keikutsertaan

dapur, misalnya bisa menghindarkan bahaya TV terhadap anak, membantu perkembangan motorik anak, mendekatkan anak pada dunia

anak

di

pengetahuan anak, meningkatkan

nyata,

menambah

anak berkomunikasi, menambah

kemampuan

kedekatan orangtua dengan anak, memancing tumbuhnya kreasi anak, dan juga membuat anak lebih mandiri.

Wassalam, Mami Tokyo, 070319

Gambar 22. Najmi 2 tahun, menggambar di Commeca Ism, toko yang sangat besar menjual pakaian

Bab 4.