Preposisi + Komplemen Preposisi + Keterangan

4.2 Struktur Frasa Preposisi Bahasa Batak Toba

Pembahasan mengenai struktur frasa dalam teori X-bar bertalian dengan tiga fungsi gramatikal, yakni komplemen Komp, keterangan Ket, dan spesifier Spes. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, komplemen merupakan argumen internal yang posisinya langsung dibawahi oleh X-bar dan kehadiran komplemen merupakan realisasi dari kategori leksikal. Secara skematis keterangan juga dibawahi X-bar, tetapi letaknya pada tingkatan yang berbeda. Dengan kata lain, komplemen didominasi oleh X-bar pertama sementara keterangan didominasi oleh X-bar kedua. Status kedua argumen tersebut berbeda. Dalam struktur frasa, komplemen merupakan argumen wajib inti, sedangkan keterangan adalah argumen opsional. Sementara itu, spesifier merupakan argumen yang langsung dibawahi oleh X-bar ganda atau frasa X. Jelasnya, inti leksikal P bersama dengan komplemen membentuk konstituen P-bar. Jika keterangan hadir pada FP, keterangan dan P-bar akan membentuk P-bar berikutnya. Proyeksi maksimal terbentuk jika spesifier muncul pada FP. Di bawah ini dijelaskan struktur FP bahasa Batak Toba. 4.2.1 Preposisi + Komplemen Dalam bahasa Batak Toba, preposisi dapat membentuk frasa preposisi apabila didampingi oleh kategori lain sebagai komplemen. Perhatikan contoh berikut. 60 Naeng jiara hami [tu kuburan ni tulangna.] ingin ziarah 1.jm P makam Pos pamannya ‘Kami ingin ziarah ke makam pamannya.’ Universitas Sumatera Utara Pada 60 FP tu kuburan ni tulangna ‘ke makam pamannya’ dibentuk oleh preposisi tu ‘ke’ sebagai inti leksikal. Argumen FN kuburan ni tulangna ‘makam pamannya’ merupakan komplemen sebab argumen tersebut dibutuhkan inti leksikal untuk membentuk FP. Dalam skema X-bar preposisi tu ‘ke’ berkombinasi dengan FN kuburan ni tulangna ‘makam pamannya’ untuk membentuk P-bar. Dalam hal ini, keterangan dan spesifier tidak muncul. Pada proyeksi tertinggi, diagramnya tidak bercabang. Struktur ini dapat digambarkan pada diagram berikut. 61 FP P’ P FN tu kuburan ni tulangna ‘ke’ ‘makam pamannya’ Bandingkan dengan contoh di bawah ini. 62 Ndang marsikkola hami [sahat tu ari Sabtu.] tidak Akt.sekolah 1.jm P P hari Sabtu ‘Kami tidak masuk sekolah sampai hari Sabtu.’ Secara skematis, representasi struktur frasa 62 sama dengan frasa di atas 61. Namun, kategori yang membentuk komplemen bukan nomina, melainkan FP. Dalam hal ini, FP tu ari Sabtu adalah komplemen sebab konstituen tersebut tidak dapat dipindahkan ke depan inti leksikal. Universitas Sumatera Utara 63 Ndang marsikkola hami [tu ari Sabtu sahat.] tidak Akt.sekolah 1.jm P hari Sabtu P ‘Kami tidak masuk sekolah ke hari Sabtu sampai.’ Jelaslah bahwa inti leksikal sahat ‘sampai’ dan komplemen tu ari sabtu ‘ke hari sabtu’ didominasi oleh P-bar. Keterangan dan spesifier tidak hadir dalam struktur ini. Struktur FP dapat dilihat pada 64. 64 FP P’ P FP sahat tu ari Sabtu ‘sampai’ ‘ke hari Sabtu’ 4.2.2 Preposisi + Keterangan Struktur FP bahasa Batak Toba dapat juga dibentuk oleh inti plus keterangan. Dari segi bentuk, struktur seperti ini mirip dengan struktur yang dibentuk oleh inti plus komplemen. Contohnya, 65 dan 66 memuat argumen berkategori klausa relatif, tetapi fungsi argumen ini ialah keterangan, bukan komplemen. 65 Tangis do inanta i [di na buni.] menangis T ibu DET P yang sembunyi ‘Ibu itu menangis tersembunyi.’ Universitas Sumatera Utara 66 Ndang boi berengon dolok i [sian na dao.] tidak dapat terlihat bukit DET P yang jauh ‘Bukit itu tidak terlihat dari jauh’ Argumen klausa relatif pada 65 dan 66 sulit ditentukan tergolong komplemen atau keterangan. Namun, fakta memperlihatkan bahwa argumen itu adalah keterangan, yakni antara inti leksikal dan klausa relatif dapat disisipi kategori lain yang berfungsi sebagai komplemen. Ini menunjukkan bahwa komplemen pada struktur frasa tersebut bersifat implisit. Perhatikan contoh di bawah ini. 67 Tangis do inanta i [di inganan na buni.] menangis T ibu DET P tempat yang sembunyi ‘Ibu itu menangis di tempat yang tersembunyi.’ 68 Ndang boi berengon dolok i [sian huta na dao.] tidak dapat terlihat bukit DET P daerah yang jauh ‘Bukit itu tidak terlihat dari daerah yang jauh’ Struktur frasanya melibatkan dua konstituen P-bar. Konstituen P-bar terendah mendominasi sebuah inti leksikal. Konstituen P-bar tertinggi mendominasi konstituen P-bar terendah dan keterangan klausa relatif. Selanjutnya, proyeksi maksimal FP mendominasi P-bar tertinggi. Dalam sturktur FP, proyeksi maksimalnya tidak bercabang, seperti pada 69. Universitas Sumatera Utara 69 FP P’ P’ KlR P di sian na buni na dao ‘di dari’ ‘yang tersembunyi yang jauh’ 4.2.3 Preposisi + Komplemen + Keterangan