Spesifier + Preposisi + Komplemen + Spesifier Spesifier + Preposisi + Keterangan + Spesifier

4.2.8 Spesifier + Preposisi + Komplemen + Spesifier Struktur FP memungkinkan hadirnya dua spesifier yang terletak di awal dan di akhir frasa. Ini membuktikan bahwa dalam struktur FP, spesifier bersifat iteratif berulang lihat Mulyadi, 2010. Perilaku spesifier seperti ini terdapat pada contoh berikut. 94 [Tongon di jolo ni jabu on] do ahu madabu. tepat P depan Pos rumah DET T 1.tg jatuh ‘Saya jatuh tepat di depan rumah ini. Adverbia tongon ‘tepat’ dan determiner on ‘ini’ pada FP 94 adalah spesifier. Kedua spesifier ini membentuk dua proyeksi maksimal. Spesifier tongon yang terletak di awal membentuk proyeksi maksimal pertama dan spesifier on yang terletak di akhir frasa membentuk proyeksi maksimal kedua. Alasannya, determiner, seperti ini dan itu, tidak mungkin lagi diperluas dalam bahasa Batak Toba. Ini sesuai dengan struktur FP bahasa Indonesia lihat Mulyadi, 2002:11 Representasinya digambarkan di bawah ini. Universitas Sumatera Utara 95 FP FP Spes Spes P’ P FN tongon di jolo ni jabu on ‘tepat’ ‘di’ ‘depan rumah’ ‘ini’ Berdasarkan gambar di atas, struktur FP dijelaskan sebagai berikut. Pertama, inti leksikal di ‘di’ dan komplemen jolo ni jabu ‘depan rumah’ didominasi langsung oleh P-bar. Pada struktur ini, keterangan tidak hadir. Pada tingkatan selanjutnya spesifier tongon ‘tepat’ yang terletak di kiri inti leksikal membentuk proyeksi maksimal pertama. Kemudian proyeksi maksimal tertinggi terbentuk dengan hadirnya determiner on ‘ini’ yang berfungsi sebagai spesifier kedua. 4.2.9 Spesifier + Preposisi + Keterangan + Spesifier Pada struktur FP berikut, komplemen bersifat implisit. Inti leksikal tu ‘ke’ diikuti argumen klausa relatif na hinasomalhon ni luat ‘yang dibiasakan daerah’ sebagai keterangan. Bukti bahwa argumen tersebut keterangan, yakni antara preposisi dengan klausa relatif dapat disisipi kategori lain. Ini tidak berlaku untuk komplemen. Perhatikan contoh di bawah ini. Universitas Sumatera Utara 96 a. Diparade nasida do sipanganon [hombar tu na hinasomalhon disediakan 3.jm T makanan persis P yang dibiasakan ni luat i.] Pos daerah DET ‘Mereka menyediakan makanan sesuai dengan yang dibiasakan di daerah itu.’ b. Diparade nasida do sipanganon [hombar tu ulaon na hinasomalhon disediakan 3.jm T makanan persis P acara yang dibiasakan ni luat i.] Pos daerah DET ‘Mereka menyediakan makanan sesuai dengan acara yang dibiasakan di daerah itu.’ 97 FP FP Spes Spes P’ P’ KlR P hombar tu na hinasomalhon ni luat i ‘persis’ ‘ke’ ‘yang dibiasakan daerah itu’ ‘itu’ Berdasarkan skema di atas, struktur FP 97 dijelaskan sebagai berikut. P- bar pertama mendominasi inti leksikal. Kemudian, P-bar pertama berkombinasi dengan keterangan na hinasomalhon ni luat ‘yang dibiasakan daerah’ untuk membentuk P-bar kedua. Pada tingkatan di atasnya, P-bar kedua berkombinasi Universitas Sumatera Utara dengan spesifier hombar ‘persis’ untuk membentuk FP pertama. Kemudian, FP pertama berkombinasi dengan spesifier kedua untuk membentuk proyeksi maksimal. 4.2.10 Spesifier + Preposisi + Komplemen + Keterangan + Spesifier