Preposisi + Komplemen + Spesifier Preposisi + Komplemen + Keterangan + Spesifier
78 Mangkatai bapa [tu angka natua-tua.] Akt.bicara ayah P para orang tua
‘Ayah berbicara kepada para orang tua.’ Contoh di atas menjelaskan bahwa inti leksikal tu ‘ke’ bersama dengan
komplemen angka natua-tua ‘para orang tua’ dibawahi langsung oleh P-bar paling rendah. Pada tingkatan berikutnya, keterangan berkombinasi dengan P-bar
untuk membentuk P-bar yang lain. Representasi struktur frasanya tampak pada skema di bawah ini.
79 FP
P’
P’ KlR
P FN
tu angka natua-tua na adong di adopan nami
‘kepada’ ‘para orang tua’ ‘yang ada di depan kami’
4.2.4 Preposisi + Komplemen + Spesifier
Struktur FP dapat dibentuk oleh inti berkombinasi dengan komplemen dan spesifier. Pada 80, adverbia i ‘itu’ adalah spesifier, sedangkan nomina
parmaraan ‘bahaya’ adalah komplemen. Begitu juga pada 81, adverbia an adalah spesifier, sedangkan nomina mual ‘sungai’ adalah komplemen.
Universitas Sumatera Utara
80 Nungnga malua hami [sian parmaraan i.] Perf. lepas 1.jm P bahaya DET
‘Kami sudah terbebas dari bahaya itu.’ 81 Sussihon jolo piring on [tu mual an.]
cucikan dulu piring DET P sungai DET ‘Cucikan piring ini ke sungai itu.’
Struktur FP contoh di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Inti leksikal dan nomina parmaraan 80, mual 81 membentuk konstituen P-bar. Keterangan
tidak muncul dalam struktur frasa ini. Selanjutnya, spesifier i dan an bersama dengan konstituen P-bar membentuk proyeksi maksimal. Struktur frasanya
digambarkan di bawah ini. 82
FP
P’ Spes
P N
siantu parmaraanmual
ian ‘darike’ ‘bahayasungai’
‘itu’
4.2.5 Preposisi + Komplemen + Keterangan + Spesifier
Struktur FP bahasa Batak Toba sangat kompleks apabila fungsi gramatikal, seperti komplemen, keterangan, dan spesifier dapat hadir. Struktur yang demikian
dapat dilihat pada contoh-contoh di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
83 Hurung ma manuk i [tu lobu na di pudi ni jabu an.] kurung PART ayam DET P kandang yang P belakang Pos rumah DET
‘Kurunglah ayam itu di kandang yang di belakang rumah itu.’ Pada FP 83, nomina lobu ‘kandang’ adalah komplemen, klausa relatif na
di pudi ni jabu ‘yang di belakang rumah’ adalah keterangan, dan determiner an ‘itu’ adalah spesifier. Struktur FP 83 digambarkan pada 84.
84 FP
P’ Spes
P’ KlR
P N
tu lobu
na di pudi ni jabu an
‘ke’ ‘kandang’ ‘yang di belakang rumah’ ‘itu’ Struktur FP di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Pertama, konstituen P-
bar terendah mendominasi inti leksikal dan komplemen lobu. Berikutnya, konstituen P-bar tertinggi mendominasi P-bar yang terendah dan keterangan na di
pudi ni jabu. Kemudian, proyeksi maksimal FP mendominasi konstituen P-bar tertinggi dan spesifier an.
Sekarang perhatikan contoh berikut. 85 Naeng leanon nami do pangurupion [tu angka jolma di huta on.]
akan berikan 1.jm T bantuan P semua orang P kampung DET ‘Kami akan memberikan bantuan kepada orang-orang di kampung ini.’
Universitas Sumatera Utara
Komplemen FP di atas adalah FN angka jolma ‘semua orang’. FP di huta ‘di kampung’ adalah keterangan dan determiner on ‘ini’ adalah spesifier. Dalam
struktur frasa, inti leksikal berkombinasi dengan komplemen angka jolma untuk membentuk P-bar paling rendah. Kemudian, P-bar terendah berkombinasi dengan
keterangan di huta untuk membentuk P-bar berikutnya. Selanjutnya, pada tingkatan tertinggi hadir spesifier on untuk membentuk proyeksi maksimal.
Struktur frasa tersebut direpresentasikan pada skema berikut. 86 FP
P’ Spes
P’ FP
P FN
tu angka jolma di huta
on ‘kepada’ ‘semua orang’ ‘di kampung’
‘ini’
4.2.6 Spesifier + Preposisi + Komplemen