BAB IV FRASA PREPOSISI BAHASA BATAK TOBA
4.1 Perilaku Fungsi Gramatikal
Fungsi gramatikal yang membentuk FP bahasa Batak Toba mengacu pada komplemen Komp, keterangan Ket, dan spesifier Spes. Ketiga fungsi itu
berkaitan dengan 1 kategori leksikal, seperti nomina, preposisi dan adverbia dan 2 kategori frasa seperti FN, FP, dan FNum. Berikut dijelaskan perilaku fungsi
gramatikal yang membentuk FP dalam bahasa Batak Toba.
4.1.1 Komplemen
Komplemen adalah argumen internal yang letaknya dalam struktur FP dibawahi langsung oleh P’ P-bar dan berfungsi merealisasikan properti leksikal.
Komplemen dalam FP bahasa Batak Toba terletak di kanan atau setelah inti leksikal. Dalam FP, kehadiran komplemen bersifat wajib. Artinya, apabila
komplemen tidak hadir, struktur yang terbentuk menjadi tidak gramatikal. Komplemen yang membentuk FP bahasa Batak Toba misalnya, berkategori
nomina, FN, FNum, dan FP. 31 Laho nasida [tu sikkola].
pergi 3.jm P sekolah ‘Mereka pergi ke sekolah.’
32 Masihol dakdanak i [tu hahana.] rindu anak DET P kakanya
‘Anak itu rindu kepada kakaknya.’
Universitas Sumatera Utara
FP tu sikkola ‘ke sekolah’ dan tu hahana ‘kepada kakaknya’ dibentuk oleh preposisi tu ‘ke kepada’ yang menjadi inti leksikal. Nomina sikkola ‘sekolah’
dan hahana ‘kakaknya’ merupakan argumen internal dari preposisi tu sehingga disebut komplemen. Jika argumen tersebut dilesapkan atau diubah susunannya,
konstruksi yang dihasilkan menjadi tidak gramatikal. Perubahannya terlihat di bawah ini.
33 a. Laho nasida [tu]. pergi 3.jm P
‘Mereka pergi ke.’ b. Laho nasida [sikkola tu].
pergi 3.jm sekolah P ‘Mereka pergi sekolah ke.’
34 a. Masihol dakdanak i [tu]. rindu anak DET P
‘Anak itu rindu kepada.’ b. Masihol dakdanak i [hahana tu.]
rindu anak DET kakaknya P ‘Anak itu rindu kakaknya kepada.’
Sekarang perhatikan contoh berikut ini. 35 Laho nasida [tu sikkola ni anggina].
pergi 3.jm P sekolah Pos adiknya ‘Mereka pergi ke sekolah adiknya .’
36 Masihol dakdanak i [tu hahana siakkangan.] rindu anak DET P kakaknya sulung
‘Anak itu rindu kepada kakaknya yang sulung.’ Pada contoh di atas terlihat bahwa konstruksi yang dihasilkan masih tetap
gramatikal meskipun komplemennya bukan sebuah nomina, melainkan FN, yakni
Universitas Sumatera Utara
sikkola ni anggina ‘sekolah adiknya’ 35 dan hahana siakkangan ‘kakaknya yang sulung’ 36. Posisi FN sebagai komplemen tidak dapat dipindahkan ke
depan inti leksikal, seperti terlihat pada contoh berikut. 37 Laho nasida [sikkola ni anggina tu].
pergi 3.jm sekolah Pos adiknya P ‘mereka pergi sekolah adiknya ke.’
38 Masihol dakdanak i [hahana siakkangan tu.] rindu anak DET kakaknya sulung P
‘Anak itu rindu kakaknya yang sulung kepada.’ Perilaku yang sama terdapat pada contoh berikut. Argumen natua-tua ni
huta ‘penatuah kampung’ 39 adalah komplemen. Hal ini terbukti dari tes pelesapan pada 39b atau tes perpindahan pada 39c yang menghasilkan
konstruksi yang tidak gramatikal. 39 a. Dipasahat hami do parsoalan i [tu natua-tua ni huta.]
disampaikan 1.jm T persoalan DET P penatuah Pos kampung ‘Persoalan itu kami serahkan kepada penatuah kampung.’
b. Dipasahat hami do parsoalan i [tu] disampaikan 1.jm T persoalan DET P
‘Persoalan itu kami serahkan kepada.’ c. Dipasahat hami do parsoalan i [natua-tua ni huta tu.]
disampaikan 1.jm T persoalan DET penatuah Pos kampung P ‘Persoalan itu kami serahkan penatuah kampung kepada.’
Selain nomina dan FN, komplemen dapat berupa FP. Perhatikan contoh berikut.
40 [Sahat tu saonari] ndang pajumpang dope ibana dohot inongna. P P sekarang tidak Akt.temu masih 3.tg P ibunya
‘Sampai sekarang dia belum bertemu dengan ibunya.’
Universitas Sumatera Utara
Meskipun terdapat dua preposisi pada contoh 40, konstituen tersebut adalah satu frasa. Apabila konstituen sahat tu saonari ‘sampai ke sekarang’
dipindahkan ke akhir kalimat konstruksi yang dihasilkan tetap gramatikal. 41 Ndang pajumpang dope ibana dohot inongna [sahat tu saonari].
tidak Akt.temu masih 3.tg P ibunya P P sekarang ‘Dia belum bertemu dengan ibunya sampai sekarang.’
Status komplemen pada 41 dapat diuji dengan pelesapan atau perpindahan FP tu saonari ‘ke sekarang’ ke depan inti leksikal.
42 a. [Sahat] ndang pajumpang dope ibana dohot inongna. P tidak Akt.temu masih 3.tg P ibunya
‘Sampai dia belum bertemu dengan ibunya.’ b. [tu saonari sahat] ndang pajumpang dope ibana dohot inongna.
P sekarang P tidak Akt.temu masih 3.tg P ibunya ‘Ke sekarang sampai dia belum bertemu dengan ibunya.’
Bahwa komplemen tidak dapat dilesapkan dan terletak setelah inti leksikal juga terdapat pada contoh di bawah ini.
43 Boi do diboan truk on barang [lobi sian dua ton.] dapat T dibawa truk DET barang lebih P dua ton
‘Truk ini dapat memuat barang lebih dari dua ton.’ Pada kalimat 43, komplemen dari preposisi sian ‘dari’ berkategori
FNum, yaitu dua ton. Seperti pada pengujian sebelumnya, komplemen FNum tidak dapat dilesapkan atau dipindahkan ke depan inti leksikal.
Kombinasi komplemen yang berkategori nomina, FN, FP, dan FNum dengan inti leksikal mempunyai perilaku yang sama dalam FP bahasa Batak Toba.
Universitas Sumatera Utara
Perilaku tersebut ditandai dengan posisi komplemen dalam kalimat yang tidak dapat dilesapkan atau dipindahkan ke depan inti leksikal.
4.1.2 Keterangan