Kepada siapa pertama kali seorang anak harus berakhlak mulya

2. Kepada siapa pertama kali seorang anak harus berakhlak mulya

Konsep berikutnya pendidikan akhlak pada kitab al-Akhlaqu Lil Banin juz pertama pada bab 1 ialah mendidik kepada anak untuk memulyakan guru dan kedua orang tuanya. Berbeda dengan kitab akhlak lainnya yang kebanyakan memulai berahklak mulya itu kepada Allah dan Rasulnya.

Konsep pendidikan akhlak pada bagian ini memberi pelajaran kepada kita bahwa seorang anak akan bisa berakhlak mulya secara menyeluruh dalam bidang kehidupannya khususnya kepada Tuhan dan rasulnya, jika bisa berakhlak mulya kepada guru dan kedua orang tuanya.

Guru dan orang tua merupakan sumber pengetahuan bagi seorang anak. Seorang anak belum bisa mencari sendiri ilmu pengetahuan selain mendapat bimbingan dari guru dan orang tuanya. Oleh karena itu, jika seorang anak sudah dididik untuk memulyakan guru dan orang tuanya, maka setiap apa yang diajarkan oleh guru dan orang tuanya akan mudah diserap dan mudah diamalkannya, karena anak tersebut sudah terpatri di dalam hati untuk tunduk dan patuh kepada keduanya.

Perlu diingat pada bagian ini bahwa orang yang pertama kali harus dimulyakan oleh seorang anak adalah guru dan orang tuanya, hal ini bukan berarti kitab al-Akhlaqu Lil Banin juz pertama mengajarkan bahwa Allah SWT dan rasul-Nya dinomerduakan, sama juga halnya yang dinyatakan oleh Allah SWT dalam surah Ali Imran ayat 31:

Book Two ~ Internasional Prooceeding Seminar “Konsepsi dan Implementasi Pendidikan Islam Anak Usia Dini”

ٌﻢﻴِﺣَر ٌرﻮُﻔَﻏ ُﱠاَو ْﻢُﻜَﺑﻮُﻧُذ ْﻢُﻜ ْﺮ َﻟ ِﻔْﻐَـﻳَو ُﱠا ُﻢُﻜْﺒِﺒُْﳛ ِﱐﻮُﻌِﺒﱠﺗﺎَﻓ َﱠا َنﻮﱡﺒُِﲢ ْﻢُﺘْـﻨُﻛ ْنِإ ﻞﻗ Artinya: “Katakanlah, jika kamu sekalian (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah ﻦﻳﺪﻟاﻮﻟا

aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kamu sekalian, dan Allah ﺎﺿ ﰲ ر ﷲ ﺎﺿر : ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ : لﺎﻗ وﺮﻤﻋ ﻦﺑ ﷲ ﺪﺒﻋ ﻦﻋ

Maha Pengampun dan Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31) Dalam ayat tersebut untuk mencintai Allah dengan sungguh-sungguh maka harus memulyakan,

mematuhi serta mengamalkan ajaran Nabi Muhammad SAW. Pada waktu ayat ini turun tentunya Nabi Muhammad SAW berstatus sebagai guru bagi umatnya. Bukan berarti Nabi Muhammad SAW dinomersatukan dalam hal pemulyaan, tapi sebagai perantara untuk menuju pemulyaan

terhadap Dzat yang Hakiki yaitu Allah SWT. Maka dapat disimpulkan bahwa seseorang bisa ْﻦَﻋ

َبِﺬَﻜْﻟا ﱠنِﺈَﻓ َبِﺬَﻜْﻟا ْﻢُﻛﱠِإ َو » - ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ - ِﱠا ُلﻮُﺳَر َلﺎَﻗ َلﺎَﻗ ِﱠا ِﺪْﺒَﻋ

mendapat ridho Allah SWT maka harus mendapat ridho gurunya serta ridho kedua orang

tuanya. Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa ridho Allah SWT tergantung ridhonya kedua ﱠﱴَﺣ َبِﺬَﻜْﻟا ىﱠﺮَﺤَﺘَـﻳَو ُبِﺬْﻜَﻴَﻟ ﱠنِإَو ِرﺎﱠﻨﻟا َﱃِإ ىِﺪْﻬَـﻳ ٌﻢﻴِﺣَر ٌرﻮُﻔَﻏ ُﱠاَو ْﻢُﻜَﺑﻮُﻧُذ َﻞُﺟﱠﺮﻟا ْﻢُﻜ ْﺮ َﻟ ِﻔْﻐَـﻳَو ُﱠا ِﱐﻮُﻌِﺒﱠﺗﺎَﻓ َرﻮُﺠُﻔْﻟا ﱠنِإَو َﱃِإ ُﻢُﻜْﺒِﺒُْﳛ َﱠا َنﻮﱡﺒُِﲢ ِرﻮُﺠُﻔْﻟا ْﻢُﺘْـﻨُﻛ ىِﺪْﻬَـﻳ ْنِإ ﻞﻗ orang tua: ِﺔ ﱠﻨَْﳉا َﱃِإ ىِﺪْﻬَـﻳ ﱠِﱪْﻟا ﱠنِإَو ِِّﱪْﻟا َﱃِإ ىِﺪْﻬَـﻳ َقْﺪِّﺼﻟا ﱠنِﺈَﻓ ِقْﺪِّﺼﻟِ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋَو ًاﱠﺬَﻛ ِﱠا َﺪْﻨِﻋ َﺐَﺘْﻜُﻳ ﻦﻳﺪﻟاﻮﻟا ﺎﺿ ﰲ ر ﷲ ﺎﺿر : ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ : لﺎﻗ وﺮﻤﻋ ﻦﺑ ﷲ ﺪﺒﻋ ﻦﻋ

pada ridhonya kedua orang tua dan murkanya Allah pada murkanya kedua orang tua”. اوُﺮُﻣ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ﻰﱠﻠَﺻ ُلﻮُﺳَر َلﺎَﻗ َلﺎَﻗ ِﻩِّﺪَﺟ ْﻦَﻋ ْﻦَﻋ ٍﺐْﻴَﻌُﺷ ِﻦْﺑ وِﺮْﻤَﻋ ْﻦَﻋ

Artinya: “Dari Abdullah bin ‘Amr berkata: Rasulullah SAW bersabda:”Ridhonya Allah

َبِﺬَﻜْﻟا ﱠنِﺈَﻓ َبِﺬَﻜْﻟا ْﻢُﻛﱠِإ َو » - ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ - ِﱠا ُلﻮُﺳَر َلﺎَﻗ َلﺎَﻗ ِﱠا

Konsep pendidikan akhlak pada bagian ini sejalan dengan kedua dalil di atas yang memberi ِﻊِﺟﺎَﻀَﻤْﻟا اﻮُﻗِّﺮَـﻓَو ُءﺎَﻨْـﺑَأ ْﻢُﻫَو ﺎَﻬْـﻴَﻠَﻋ ْﻢُﻫﻮُﺑِﺮْﺿاَو َﲔِﻨِﺳ ِﻊْﺒَﺳ ُءﺎَﻨْـﺑَأ ْﻢُﻫَو ِةﻼﱠﺼﻟِ

(HR. al-Baihaqi)

pembelajaran untuk membentuk anak yang berakhlak mulya maka terlebih dahulu harus ﱠﱴَﺣ َبِﺬَﻜْﻟا ىﱠﺮَﺤَﺘَـﻳَو ُبِﺬْﻜَﻴَﻟ َﱃِإ َﻞُﺟﱠﺮﻟا ﱠنِإَو ِرﺎﱠﻨﻟا ىِﺪْﻬَـﻳ َرﻮُﺠُﻔْﻟا ﱠنِإَو ِرﻮُﺠُﻔْﻟا َﱃِإ ىِﺪْﻬَـﻳ

memulyakan guru dan kedua orang tuanya sebagai fasilitator dalam mewujudkan hal tersebut. ( ةﻼﺼﻟا بﺎﺘﻛ ﰲ دوادﻮﺑا ﻪﺟﺮﺧأ ) ِﺔ ﱠﻨَْﳉا َﱃِإ ىِﺪْﻬَـﻳ ﱠِﱪْﻟا ﱠنِإَو ِﱠا ِِّﱪْﻟا َﱃِإ ىِﺪْﻬَـﻳ َقْﺪِّﺼﻟا ﱠنِﺈَﻓ ِقْﺪِّﺼﻟِ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋَو ًاﱠﺬَﻛ َﺪْﻨِﻋ َﺐَﺘْﻜُﻳ

3. Penyampaian materi yang sistematis َلﻮُﺳَر َلﺎَﻘَـﻓ َ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﱠا ﻰﱠﻠَﺻ ِﱠا ِﱠا ِلﻮُﺳَر َﱃِإ ِﰊَأ َﻢﱠﻠَﺳَو ﺎًﻘﻳ ِّﺪِﺻ َﺪْﻨِﻋ ٌﻞُﺟَر ﱠﱴَﺣ َءﺎَﺟ َلﺎَﻗ َقْﺪِّﺼﻟا ىﱠﺮَﺤَﺘَـﻳَو ُﻪْﻨَﻋ ُﱠا َﻲِﺿَر ُقُﺪْﺼَﻴَﻟ َةَﺮْـﻳَﺮُﻫ ﱠنِإَو ْﻦَﻋ Setelah seorang anak berakhlak mulya kepada guru dan kedua orang tuanya yang harapannya َﺐَﺘْﻜُﻳ َﻞُﺟﱠﺮﻟا mau mendengar dan mengamalkan apa yang diajarkan oleh keduanya, selanjutnya pada bab َﻚﱡﻣُأ ﱠُﰒ َلﺎَﻗ ْﻦَﻣ ﱠُﰒ َلﺎَﻗ َﻚﱡﻣُأ ﱠُﰒ َلﺎَﻗ ْﻦَﻣ ﱠُﰒ َلﺎَﻗ َﻚﱡﻣُأ َلﺎَﻗ ِﱵَﺑﺎَﺤَﺻ ِﻦْﺴُِﲝ ِسﺎﱠﻨﻟا ﱡﻖَﺣَأ ْﻦَﻣ ِﱠا

2 didiklah anak tersebut baik oleh guru ataupun orang tua untuk mengenal Tuhannya. Salah ْﻢُﻛَدﻻْوَأ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ﱠ ا ﻰﱠﻠَﺻ ِﱠا ُلﻮُﺳَر َلﺎَﻗ َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻩِّﺪَﺟ ْﻦَﻋ ِﻪﻴِﺑَأ اوُﺮُﻣ ْﻦَﻋ ٍﺐْﻴَﻌُﺷ ِﻦْﺑ وِﺮْﻤَﻋ ْﻦَﻋ

satu caranya yaitu dengan media tubuh dari anak itu sendiri. Allahlah yang telah menciptakan, َكﻮُﺑَأ ﱠُﰒ َلﺎَﻗ ْﻦَﻣ ﱠُﰒ َلﺎَﻗ

bahwa Allah sangat baik kepadanya, selanjutnya anak dididik untuk berterima kasih kepada ِﻊِﺟﺎَﻀَﻤْﻟا اﻮُﻗِّﺮَـﻓَو ُءﺎَﻨْـﺑَأ ْﻢُﻫَو ْﻢُﻫﻮُﺑِﺮْﺿاَو ُءﺎَﻨْـﺑَأ ْﻢُﻫَو ِةﻼﱠﺼﻟِ

membaguskan rupa, serta menyempurnakan anggota tubuh yang lainnya. Setelah anak merasa

Allah SWT.

Cara berterima kasih kepada Allah dengan cara mengagungkan dan mencintai-Nya serta mencintai orang-orang yang dicintai Allah, yaitu Rasulullah SAW, malaikat-malaikat Allah

larangan-Nya. Dengan begitu, anak tersebut akan ditambah nikmatnya, dicintai oleh Allah dan َﻢﱠﻠَﺳَو ٌﻞُﺟَر َءﺎَﺟ َﻲِﺿَر َةَﺮْـﻳَﺮُﻫ ْﻦَﻋ

dan orang-orang sholeh serta melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan- َلﻮُﺳَر َلﺎَﻘَـﻓ َ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﱠا ﻰﱠﻠَﺻ ِﱠا ِلﻮُﺳَر َﱃِإ َلﺎَﻗ ُﻪْﻨَﻋ ُﱠا ِﰊَأ

orang-orang yang dicintai Allah dan akan mendapatkan bimbingan dan pendidikan yang layak

baik dari Sang Khaliq berupa hidayah maupun dari makhluk.

Selanjutnya pada bab 3 di dalam kitab al-Akhlaqu Lil Banin juz pertama mendidik seorang َكﻮُﺑَأ ﱠُﰒ َلﺎَﻗ ْﻦَﻣ ﱠُﰒ َلﺎَﻗ

anak wajib berakhlak mulya sejak kecil. Karena jika seorang anak dari sejak kecil dibiasakan berakhlak mulya, ketika anak tersebut dewasa akan terbiasa berakhlak mulya. Tapi jika dari

kecil tidak dibiasakan berakhlak mulya maka ketika dewasa akan sulit dirubah untuk berakhlak

mulya bahkan jika dipaksa bisa-bisa akan terjadi konlik antara anak tersebut dengan guru atau orang tuanya. Diibaratkan sebatang pohon yang masih kecil jika batang itu bengkok maka mudah untuk diluruskan, tapi jika dibiarkan bengkok sampai batang tersebut tua dan mengeras maka akan sulit untuk diluruskan bahkan kalau dipaksa bisa patah batang tersebut. (Umar Baradja, 1950: 3-4)

Book Two ~ Internasional Prooceeding Seminar “Konsepsi dan Implementasi Pendidikan Islam Anak Usia Dini”

Dalam bagian ini juga, seorang anak juga dididik untuk jujur. Kujujuran juga salah satu sifat ُﻢُﻜْﺒِﺒُْﳛ َﱠا َنﻮﱡﺒُِﲢ ْﻢُﺘْـﻨُﻛ ْنِإ ﻞﻗ

yang membentuk anak untuk berakhlak mulya. Selain itu juga, kejujuran kunci seseorang

menjadi sukses ialah karena kejujurannya. Karena dengan kejujuran seseorang akan mudah ﻦﻳﺪﻟاﻮﻟا ﺎﺿ ﰲ ر ﷲ ﺎﺿر : ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ ﷲ لﻮﺳر لﺎﻗ : لﺎﻗ وﺮﻤﻋ ﻦﺑ ﷲ ﺪﺒﻋ ﻦﻋ

mendapat kesempatan untuk meraih cita-citanya. Tapi sebaliknya, kalau seorang anak tidak

dididik menjadi sosok yang jujur, maka di kemudian hari ia akan mudah untuk berbohong dan ﻦﻳﺪﻟاﻮﻟا ﻂﺨﺳ ﰲ ﷲ ﻂﺨﺳو

mengakibatkan ia mudah melakukan kejahatan. Hal ini sejalan dengan hadis Nabi SAW:

َبِﺬَﻜْﻟا ﱠنِﺈَﻓ َبِﺬَﻜْﻟا ْﻢُﻛﱠِإ َو » - ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ - ِﱠا ُلﻮُﺳَر َلﺎَﻗ َلﺎَﻗ ِﱠا ِﺪْﺒَﻋ ْﻦَﻋ ﱠﱴَﺣ َبِﺬَﻜْﻟا ىﱠﺮَﺤَﺘَـﻳَو ُبِﺬْﻜَﻴَﻟ ﱠنِإَو ِرﺎﱠﻨﻟا َﱃِإ ىِﺪْﻬَـﻳ َرﻮُﺠُﻔْﻟا ﱠنِإَو َﻞُﺟﱠﺮﻟا ِرﻮُﺠُﻔْﻟا َﱃِإ ىِﺪْﻬَـﻳ ِﺔ ﱠﻨَْﳉا َﱃِإ ىِﺪْﻬَـﻳ ﱠِﱪْﻟا ﱠنِإَو َﱃِإ ىِﺪْﻬَـﻳ َقْﺪِّﺼﻟا ﱠنِﺈَﻓ ِقْﺪِّﺼﻟِ ِِّﱪْﻟا ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋَو ًاﱠﺬَﻛ ِﱠا َﺪْﻨِﻋ َﺐَﺘْﻜُﻳ ﺎًﻘﻳ ِّﺪِﺻ ِﱠا َﺪْﻨِﻋ َﺐَﺘْﻜُﻳ ﱠﱴَﺣ َقْﺪِّﺼﻟا ىﱠﺮَﺤَﺘَـﻳَو ُقُﺪْﺼَﻴَﻟ َﻞُﺟﱠﺮﻟا ﱠنِإَو

Artinya: Dari Abdullah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Hati-hati kalian terh-

kejahatan mengantarkan ke neraka. Dan sesungguhnya seseorang yang berbohong اوُﺮُﻣ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ﻰﱠﻠَﺻ ُلﻮُﺳَر ِﻩِّﺪَﺟ ْﻦَﻋ ْﻦَﻋ ٍﺐْﻴَﻌُﺷ ِﻦْﺑ وِﺮْﻤَﻋ ْﻦَﻋ

ْﻢُﻛَدﻻْوَأ adap kebohongan, sesungguhnya kebohongan mengantarkan kepada kejahatan dan ﱠ ا ِﱠا َلﺎَﻗ َلﺎَﻗ ِﻪﻴِﺑَأ

akan selalu berkubang dalam kebohongannya hingga ia dicatat disisi Allah sebagai

pendusta. Biasakanlah kamu sekalian berkata benar. Sesungguhnya berkata benar ِﰲ ْﻢُﻬَـﻨْـﻴَـﺑ ٍﺮ ْﺸَﻋ ُءﺎَﻨْـﺑَأ ْﻢُﻫَو ﺎَﻬْـﻴَﻠَﻋ ِﻊِﺟﺎَﻀَﻤْﻟا اﻮُﻗِّﺮَـﻓَو ْﻢُﻫﻮُﺑِﺮْﺿاَو َﲔِﻨِﺳ ِﻊْﺒَﺳ ُءﺎَﻨْـﺑَأ ْﻢُﻫَو ِةﻼﱠﺼﻟِ

mengantarkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan ke surga. Seseo-

rang yang selalu berkata benar, maka ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang ( ةﻼﺼﻟا بﺎﺘﻛ ﰲ دوادﻮﺑا ﻪﺟﺮﺧأ )

benar. “(HR. Abu Daud: hadis ke 4991).

Hadis di atas memberi gambaran bahwa sifat jujur harus tertanam pada diri seseorang ٌﻢﻴِﺣَر ٌرﻮُﻔَﻏ ُﱠاَو ْﻢُﻜَﺑﻮُﻧُذ ْﻢُﻜ ْﺮ َﻟ ِﻔْﻐَـﻳَو ُﱠا ِﱐﻮُﻌِﺒﱠﺗﺎَﻓ َﱠا َنﻮﱡﺒُِﲢ ْﻢُﺘْـﻨُﻛ ْنِإ ﻞﻗ

khususnya pada waktu masih anak-anak. Sifat jujur akan membentuk seseorang untuk selalu َلﻮُﺳَر َلﺎَﻘَـﻓ َ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﱠا ﻰﱠﻠَﺻ ِﱠا ِلﻮُﺳَر َﱃِإ

berbuat kebaikan, bertanggung jawab, disiplin dan amanah. Oleh karena itu, orang yang

mempunyai sifat jujur insyaallah akan sukses di dunia dan di akhirat disediakan tempat yang َﻚﱡﻣُأ ﻦﻳﺪﻟاﻮﻟا ﱠُﰒ َلﺎَﻗ ﺎﺿ ْﻦَﻣ ﰲ ﱠُﰒ ر ﷲ َلﺎَﻗ ﺎﺿر َﻚﱡﻣُأ : ﻢﻠﺳو ﱠُﰒ َلﺎَﻗ ﻪﻴﻠﻋ ْﻦَﻣ ﱠُﰒ ﷲ ﻰﻠﺻ َلﺎَﻗ َﻚﱡﻣُأ ﷲ لﻮﺳر َلﺎَﻗ ِﱵَﺑﺎَﺤَﺻ لﺎﻗ : لﺎﻗ ِﻦْﺴُِﲝ وﺮﻤﻋ ِسﺎﱠﻨﻟا ﻦﺑ ﷲ ﱡﻖَﺣَأ ﺪﺒﻋ ْﻦَﻣ ﻦﻋ ِﱠا

aman, nyaman dan tentram (surga).

Setelah ditanamkan sifat jujur pada diri anak, maka langkah berikutnya dalam pendidikan ﻦﻳﺪﻟاﻮﻟا َكﻮُﺑَأ ﻂﺨﺳ ﱠُﰒ ﰲ َلﺎَﻗ ﷲ ْﻦَﻣ ﻂﺨﺳو ﱠُﰒ َلﺎَﻗ

akhlak di dalam kitab al-Akhlaqu Lil Banin juz pertama ialah melatih anak untuk ta’at kepada Allah SWT dan taat kepada guru dan kedua orang tua. Sejak kecil seorang anak harus sudah

mulai dilatih untuk istiqamah dalam beribadah kepada Allah SWT, karena taat kepada Allah َبِﺬَﻜْﻟا ﱠنِﺈَﻓ َبِﺬَﻜْﻟا ْﻢُﻛﱠِإ َو » - ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲ ﻰﻠﺻ - ِﱠا ُلﻮُﺳَر َلﺎَﻗ َلﺎَﻗ ِﱠا ِﺪْﺒَﻋ ْﻦَﻋ

SWT termasuk pendukung penting dalam membentuk kepribadian yang berakhlak mulya.

Pembentukan kepribadian yang taat itu dimulai dengan diajarkan shalat lima waktu. Hal ini ﱠﱴَﺣ َبِﺬَﻜْﻟا ىﱠﺮَﺤَﺘَـﻳَو ُبِﺬْﻜَﻴَﻟ ﱠنِإَو ِرﺎﱠﻨﻟا َﱃِإ ىِﺪْﻬَـﻳ َرﻮُﺠُﻔْﻟا ﱠنِإَو ِرﻮُﺠُﻔْﻟا َﱃِإ َﻞُﺟﱠﺮﻟا ىِﺪْﻬَـﻳ

sejalan dengan ajaran Nabi SAW yang memerintahkan orang tua menyuruh anaknya pada

saat berumur tujuh tahun untuk latihan shalat, dan ketika berumur sepuluh tahun tidak mau ِﺔ ﱠﻨَْﳉا َﱃِإ ىِﺪْﻬَـﻳ ﱠِﱪْﻟا ﱠنِإَو َﱃِإ ىِﺪْﻬَـﻳ َقْﺪِّﺼﻟا ﱠنِﺈَﻓ ِقْﺪِّﺼﻟِ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋَو ًاﱠﺬَﻛ ِﱠا ِِّﱪْﻟا َﺪْﻨِﻋ َﺐَﺘْﻜُﻳ

melaksanakan shalat maka diperbolehkan orang tua memukul anaknya supaya melaksanakan

shalat, dengan catatan pukulan tersebut tidak sampai mengakibatkan cacat ataupun trauma. ﺎًﻘﻳ ِّﺪِﺻ ِﱠا َﺪْﻨِﻋ ﱠﱴَﺣ َقْﺪِّﺼﻟا ىﱠﺮَﺤَﺘَـﻳَو

Dalam hadis di sebutkan:

Artinya :” Dari ‘Amar bin Syu’aib, dari ayahnya dari kakeknya ra., ia berkata: Rasulul-

tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkan salat bila berumur sepuluh tahun, َ َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﱠا ﻰﱠﻠَﺻ ِلﻮُﺳَر ٌﻞُﺟَر َءﺎَﺟ ُﻪْﻨَﻋ ُﱠا َﻲِﺿَر َةَﺮْـﻳَﺮُﻫ ْﻦَﻋ Book Two ~ Internasional Prooceeding Seminar “Konsepsi dan Implementasi Pendidikan Islam Anak Usia Dini” َﻚﱡﻣُأ ﱠُﰒ َلﺎَﻗ ْﻦَﻣ ﱠُﰒ َلﺎَﻗ َﻚﱡﻣُأ ﱠُﰒ َلﺎَﻗ ْﻦَﻣ ﱠُﰒ َلﺎَﻗ َﻚﱡﻣُأ َلﺎَﻗ ِﱵَﺑﺎَﺤَﺻ ِﻦْﺴُِﲝ ِسﺎﱠﻨﻟا ﱡﻖَﺣَأ ْﻦَﻣ 185 ِﱠا

َلﻮُﺳَر lah saw. Bersabda: “perintahlah anak-anakmu mengerjakan salat ketika berusia tujuh َلﺎَﻘَـﻓ ِﱠا َﱃِإ َلﺎَﻗ ِﰊَأ َلﻮُﺳَر lah saw. Bersabda: “perintahlah anak-anakmu mengerjakan salat ketika berusia tujuh َلﺎَﻘَـﻓ ِﱠا َﱃِإ َلﺎَﻗ ِﰊَأ

Beriringan dengan membimbing anak untuk melaksanakan perintah shalat yang bersifat wajib, juga dididik dengan selalu mengaitkan segala kegiatan sehari-hari dengan mengingat kepada Allah SWT. Seperti berdo’a ketika mau tidur dan bangun tidur, berdo’a ketika mau makan dan selesai dari makan. Kedua amalan ini memberi pelajaran bahwa Allah lah yang telah menjaga kita, memberi kita nikmat sehingga sewajarnya kalau kita selalu bersyukur kepada Allah SWT.

Ketaatan kepada Allah SWT juga secara otomatis taat kepada Rasulullah SAW. Oleh karena itu, ketika anak dididik untuk taat kepada Allah SWT, jangan lupa untuk juga dididik untuk memulyakan Rasulullah SAW yang menyampaikan syari’at Islam, sehingga kita bisa taat kepada Allah SWT.

Selain taat kepada Allah SWT, untuk membentuk kepribadian yang berakhlak mulya juga harus taat kepada orang tua dan gurunya. Diantara taat kepada orang tua gurunya yaitu dengan tekun belajar seperti rajin ke sekolah (madrasah), rajin membaca al-Qur’an dan mengulang-ngulang pelajarannya di rumah. Ketekunan belajar akan menjadikan anak tersebut berakhlak mulya dan siap untuk menyongsong masa yang akan datang ketika anak tersebut beranjak dewasa.