Profesionalitas Guru PAUD/ TK/RA

3. Profesionalitas Guru PAUD/ TK/RA

Menurut wikipedia, guru (arti secara hariahnya adalah “berat”) yaitu seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengajar, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Istilah pendidik pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Yuliani Nurani Sujiono,(2009:10) pada hakikatnya terkait erat dengan istilah guru secara umum. Guru diindentifkasi sebagai: seorang yang memiliki karisma atau wibawa hingga perlu untuk ditiru dan diteladani; orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing anak; orang yang memiliki program merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas; dan suatu jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus.

Guru PAUD/TK/RA secara bertahap diharapkan mencapai suatu derajat profesional jika memenuhi standar yang telah ditetapkan Undang-Undang No 14 tahun 2005, PP 74 tahun 2008 dan Permindiknas Nomor 16 tahun 2007, yaitu berpendidikan S1 atau D-IV dan telah lulus uji kompetensi melalui proses sertiikasi.

Komptensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) PP 74/2008 meliputi kompetensi

Book Two ~ Internasional Prooceeding Seminar “Konsepsi dan Implementasi Pendidikan Islam Anak Usia Dini” Book Two ~ Internasional Prooceeding Seminar “Konsepsi dan Implementasi Pendidikan Islam Anak Usia Dini”

1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek isik, moral, sosial, kulturual, emosional, dan intelektual. Hal ini dimaksudkan bahwa guru harus:

a. Memahami karakteristik peserta didik usia TK/PAUD yang berkaitan dengan aspek isik, intelektual, sosial-emosional, moral dan latar belakang sosial budaya.

b. Mengidentiikasi potensi peserta didik usia /TKPAUD dalam berbagai bidang pengem- bangan.

c. Mengidentiikasi kemampuan awal peserta didik usia /TKPAUD dalam berbagai bidang pengembangan.

d. Mengidentiikasi berbagai kesulitan peserta didik usia TK/PAUD dalam berbagai bidang pengembangan.

2. Menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. Artinya guru harus:

a. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip bermain sambil belajar yang

mendidik yang terkait dengan berbagai bidang pengembangan di TK/PAUD.

b. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi,metode, dan teknik bermain sambil belajar yang bersifat holistik, otentik, dan bermakna, yang terkait dengan berbagai bidang pengembangan di TK/PAUD.

3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu. Art- inya guru harus:

a. Memahami prinsip – prinsip pengembangan kurikulum.

b. Menentukan tujuan kegiatan pengembangan yang mendidik.

c. Menentukan kegiatan bermain sambil belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pengembangan.

d. Memilih materi kegiatan pengembangan yang mendidik yaitu kegiatan bermain sam- bil belajar sesuai dengan tujuan pengembangan.

e. Menyusun perencanaan semester, mingguan, dan harian dalam berbagai kegiatan pengembangan di TK/PAUD.

f. Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian.

4. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendididik.

a. Memahami prinsip-prinsip perancangan kegiatan pengembangan yang mendidik dan menyenangkan.

b. Mengembangkan komponen-komponen rancangan kegiatan pengembangan yang mendidik dan menyenangkan.

c. Menyusun rancangan kegiatan pengembangan yang mendidik yang lengkap, baik un- tuk kegiatan di dalam kelas maupun di luar kelas.

d. Menerapkan kegiatan bermain yang bersifat holistik, otentik dan bermakna.

e. Menciptakan suasana bermain yang menyenangkan, inklusif, dan demokratis.

f. Memanfatkan media dan sumber belajar yang sesuai dengan pendekatan bermain sambil belajar.

g. Menerapkan tahapan bermain anak dalam kegiatan pengembangan di TK/PAUD.

h. Mengambil keputusan transaksional dalam kegiatan pengembanagan di TK/PAUD se- suai dengan situasi yang berkembang.

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

6. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan yang mendidik.

7. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

32 Book Two ~ Internasional Prooceeding Seminar “Konsepsi dan Implementasi Pendidikan Islam Anak Usia Dini” 32 Book Two ~ Internasional Prooceeding Seminar “Konsepsi dan Implementasi Pendidikan Islam Anak Usia Dini”

8. Menyediakan berbagai kegiatan bermain sambil belajar yang mendorong peserta didik mengembangkan potensinya secara optimal termasuk kreatiitasnya. Berkomunikasi se- cara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

9. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

a. Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai den- gan karakterisik pembelajaran.

b. Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan die- valuasi sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI.

c. Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

d. Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

e. Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan menggunakan berbagai instrumen.

f. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan.

g. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar

1) Memfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

2) Melakukan tindakan relektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

4) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwiba- wa.

5) Menunjukkan etos kerja, tanggu jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri.

6) Menjunjung kode etik profesi guru, artinya guru harus memahami kode etik pro- fesi guru, menerapkan kode etik profesi guru dan berperilaku sesuai dengan kode etik guru.