Kompetensi Guru PAUD/TK/RA
5. Kompetensi Guru PAUD/TK/RA
Kualiikasi dan kompetensi guru PAUD didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualiikasi akademik dan kompetensi Guru beserta lampirannya.
Dalam lampiran II Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini. Dalam lampiran II diuraikan tentang kompetensi pendidik (Guru PAUD, Guru Pendamping dan Guru Pendamping Muda). Secara rinci kompetensi Guru PAUD tersebut diuraikan lebih lanjut sebagai berikut;
a. Kompetensi Pedagogik Kompetensi ini ditandai dengan kemampuan ;
1. Mengorganisasikan aspek perkembangan sesuai dengan karakteristik anak usia dini.
2. Menelaah aspek perkembangan sesuai dengan karakteristik anak usia dini.
3. Mengelompokkan anak usia dini sesuai dengan kebutuhan pada berbagai aspek perkem- bangan.
4. Mengidentiikasi kemampuan awal anak usia dini dalam berbagai bidang pengembangan.
5. Mengidentiikasi kesulitan anak usia dini dalam berbagai bidang Pengembangan. Selanjutnya dalam proses pembelajaran seorang guru PAUD harus mampu menguasai dan
menganalisis teori bermain sesuai aspek dan tahapan perkembangan,kebutuhan, potensi, bakat, dan minat anak usia dini. Karena itu seorang guru PAUD / RA dapat;
1. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip bermain sambil belajar yang mendi- dik yang terkait dengan berbagai bidang pengembangan di PAUD.
2. Menelaah teori pembelajaran dalam konteks bermain dan belajar yang sesuai dengan ke- butuhan aspek perkembangan anak usia dini.
3. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik bermain sambil belajar yang bersifat holistik, sesuai kebutuhan anak usia dini, dan bemakna, yang erkait dengan berbagai bidang pengembangan di PAUD.
4. Merancang kegiatan bermain sebagai bentuk pembelajaran yang mendidik pada anak usia dini.
b. Kompetensi Kepribadian Seorang Guru PAUD / RA dikatakan memiliki Kompetensi Kepribadian jika ia bertindak sesuai
dengan norma, agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia. Hal itu dapat dilihat dari indikator sebagai berikut;
1. Menghargai peserta didik tanpa membedakan agama yang dianut, suku, adat istiadat, sta- tus sosial, daerah asal, dan jenis kelamin.
2. Bersikap sesuai dengan agama yang dianut, hukum, sosial, dan norma yang berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi anak usia dini dan masyarakat;
4. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, bijaksana, dan berwiba- wa.
5. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil.
6. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, bijaksana dan berwibawa.
7. Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa percaya diri, dan bangga menja- di guru.
8. Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi.
9. Menunjukkan rasa percaya diri dan bangga menjadi guru.
34 Book Two ~ Internasional Prooceeding Seminar “Konsepsi dan Implementasi Pendidikan Islam Anak Usia Dini”
10. Menunjukkan kerja yang profesional baik secara mandiri maupun kolaboratif.
11. Menjunjung tinggi kode etik guru.
12. Menerapkan kode etik guru.
13. Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan kode etik guru
c. Kompetensi Profesional. Guru PAUD / RA yang memiliki kompetensi Profesional dapat mengembangkan materi, struktur,
dan konsep bidang keilmuan yang mendukung serta sejalan dengan kebutuhan dan tahapan perkembangan anak usia dini. Hal ini dapat dilihat dari indikator sebagai berikut:
1. Menelaah konsep dasar keilmuan bidang matematika, sains, bahasa, studi sosial, seni dan agama, yang sesuai dengan kebutuhan, tahapan perkembangan, dan psikomotorik anak usia dini.
2. Mengorganisasikan konsep dasar keilmuan sebagai alat, aktivitas dan konten dalam pengembangan anak usia dini.
3. Merancang berbagai kegiatan pengembangan secara kreatif sesuai dengan tahapan perkembangan anak usia dini.
4. Merumuskan tujuan setiap kegiatan pengembangan.
5. Menganalisis perkembangan anak usia dini dalam setiap bidang pengembangan.
6. Memilih materi berbagai kegiatan pengembangan sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia dini.
7. Mengorganisasikan kegiatan pengembangan secara kreatif sesuai dengan tingkat perkem- bangan anak usia dini.
8. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan re- lektif.
9. Melakukan releksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus.
10. Memanfaatkan hasil releksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan.
d. Kompetensi Sosial Guru PAUD/ RA dikatakan memiliki kompetensi sosial jika memiliki sikap inklusif, bertindak
objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, suku, kondisi isik, latar belakang keluarga dan sosial eknomi. Hal ini dapat dilihat dari indikator sebagai berikut:
1. Bersikap inklusif dan objektif terhadap anak usia dini, teman sejawat, dan lingkungan seki- tar dalam melaksanakan pembelajaran.
2. Bersikap tidak diskriminatif terhadap anak usia dini, teman sejawat, orang tua, dan mas- yarakat lingkungan sekolah.
3. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kepen- didikan, orang tua, dan masyarakat.
4. Membangun komunikasi dengan teman sejawat dan komunitas lainnya secara santun, em- patik, dan efektif.
5. Membangun kerja sama dengan orang tua dan masyarakat dalam program pengembangan anak usia dini.
6. Beradaptasi dalam keanekaragaman sosial budaya bangsa Indonesia.
7. Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan efektivitas sebagai pendidik, termasuk memahami budaya daerah setempat.
8. Melaksanakan berbagai program peningkatan kualitas pendidikan berbasis keanekarag- aman sosial budaya Indonesia.
9. Membangun komunikasi profesi dengan menggunakan beragam media dalam berkomuni- kasi dengan rekan seprofesi
Book Two ~ Internasional Prooceeding Seminar “Konsepsi dan Implementasi Pendidikan Islam Anak Usia Dini”
Berdasarkan National Association of Education for Young Childrens (NAEYC) tahun1994 ada beberapa standar kompetensi yang dimiliki guru, yaitu sebagai berikut :
1. Mendukung perkembangan dan belajar anak, artinya guru:
a. Mengetahui dan memahami karakteristik dan kebutuhan anak;
b. Mengetahui dan memahami berbagai hal yang berpengaruh terhadap perkembangan dan belajar; dan
c. Menggunakan pengetahuan tentang perkembangan untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat, mendukung, dan menantang.
2. Membangun hubungan dengan keluarga dan masyarakat, artinya guru
a. Mengetahui dan memahami karakteristik keluarga dan masyarakat;
b. Mendukung dan memberdayakan keluarga dan masyarakat melalui hubungan yang saling menghargai dan timbal balik; dan
c. Melibatkan keluarga dan masyarakat dalam perkembangan dan belajar anak.
3. Mengamati, mendokumentasikan, dan menilai, artinya guru harus mampu
a. Memahami tujuan, keuntungan dan kegunaan penilaian;
b. Menggunakan observasi, dokumentasi, dan alat-alat serta pendekatan penilaian lain yang tepat; dan
c. Memahami dan mempraktekkan penilaian yang dapat dipertanggung jawabkan dalam bermitra dengan keluarga dan profesi lain.
4. Mengajar dan belajar, artinya guru harus bisa
a. Berhubungan dengan anak dan keluarga;
b. Menggunakan pendekatan yang berorientasi pada perkembangan yang tepat;
c. Memahami pengetahuan dalam bidang pendidikan anak usia dini; dan
d. Mengembangkan kurikulum yang bermakna
5. Menjadi seorang profesional, artinya guru
a. Mengidentiikasi dan melibatkan diri dalam bidang kawasan anak usia dini;
b. Mengetahui dan menjunjung tinggi standar etika dan nilai- nilai profesi lain;
c. Menggunakan secara kontinuitas, pembelajaran kolaboratif dalam praktek pengajaran yang ditampilkan;
d. Mengintegrasikan pengetahuan, releksi, dan presfektif kritis dalam pendidikan anak usia dini; dan
e. Memberikan perhatian dalam memberitahu anjuran pada anak dan profesi.