Kajian terdahulu yang relevan

E. Kajian terdahulu yang relevan

Kajian tentang lingkungan hidup telah ditemukan dalam beberapa penelitian sebelumnya, di antaranya:

1. Seyyed Hossein Nasr dalam The Encounter of Man and Nature. 52 Kajian dalam buku ini mengetengahkan pembahasan seputar alam dengan

penekanan pada aspek perdamaian manusia dengan alam melalui pendekatan

filsafat metafisis, sebuah pemikiran filosofis yang mengedepankan atau tidak membuang nilai-nilai transendental dari alam beserta entitas-entitas di dalamnya. Kajian ini juga bersifat perenialisme dengan mengangkat hikmah dalam berbagai ajaran-ajaran awal seperti Kristen, Hindu, Islam, Budha, Konfusius, Tao dan ajaran-ajaran sufisme. Ide-ide perenialisme Seyyed lebih ditekankan untuk merekonstruksi paradigma sains modern yang dianggapnya sebagai sains yang membuang nilai-nilai transendental dari alam.

2. Mujiono Abdillah, Agama Ramah Lingkungan Perspektif al-Quran. 53 Dalam penelitiannya, Mujiono menggugat pola penafsiran yang memahami

fenomena ekologi sebagai fenomena teologi, sehingga bencana yang terjadi difahami sebagai dampak perilaku manusia yang menentang sunnah lingkungan dan bukan sebagai azab Tuhan. Kajian dalam buku ini membahas lingkungan dalam perspektif teologis, dan tidak beranjak dari tafsir ayat-ayat lingkungan. Pada dasarnya penelitian Mujiono memiliki konvergensi pada persoalan peran manusia dalam tata kelola alam untuk kelestarian lingkungan dengan menyadari adanya nilai transendental teologis pada lingkungan. Akan tetapi perbedaannya

Seyyed Hossein Nasr, The Encounter Man and Nature, (California: University of California Press, 1984).

53 Mujiono Abdillah, Agama Ramah Lingkungan Perspektif al-Quran, (Jakarta: Paramadina, 2001) cet. 1.

terletak pada bentuk kajian; Mujiono menggunakan pendekatan teologis dan menjadikannya sebagai landasan, bahkan secara lebih luas menyempatkan diri untuk melihat Alkitab Ibrani untuk menemukan konsep teologinya dalam menghadapi masalah lingkungan. Sedangkan tesis yang akan penulis teliti, berangkat dari pendekatan tafsir Al-Quran dalam konteks ayat-ayat kauniyyah untuk melihat kondisi riil iklim yang sedang dihadapi masyarakat dunia.

3. Ministry of Forestry UN Climate Change Conference, Sustainable Forest Development as Reflection of Faith and Piety 54 .

Pembahasan dalam penelitian ini merupakan respon yang lebih konkrit terkait dengan perubahan iklim. Fokus penelitiannya pada pengelolaan hutan yang merupakan tempat berlindung berbagai spesies. Untuk melegitimasi konsep yang dipaparkan, peneliti mengutip beberapa ayat al-Quran. Di bagian akhir diulas beberapa upaya yang dilakukan negara-negara berkembang dalam menanggulangi persoalan global tentang perubahan iklim.

4. Gerald Foley, Global Warming, Who is Taking the Heat? 55 Pembahasan pada penelitian ini terfokus pada data ilmiah seputar proses

memanasnya iklim bumi. Data tersebut disusun secara skematis dalam rangka menghasilkan pemahaman yang sistematis, khususnya mengenai pemanasan global. Data dalam buku ini merupakan hasil dari penelitian beberapa lembaga lingkungan hidup dunia, seperti IPCC (intergovermental Panel on Climate Change ).

5. Fachruddin M. Mangunjaya, et.al, Menanam Sebelum Kiamat. 56 Buku ini berisi kompilasi 14 tulisan tentang Islam dan ekologi, filsafat lingkungan

dan beberapa aksi gerakan lingkungan hidup yang disemangati oleh spiritualitas alam. Di antara akademisi dan pakar yang menyumbangkan tulisannya antara

Ministry of Forestry UN Climate Change Conference 2007, Sustainable Forest Development as Reflection of Faith and Piety , (Perum Perhutani, 2007) 55 Gerald Foley, Global Warming, Who is Taking the Heat ? ( London: The Panos Institute, t.th.) 56 Fachruddin M. Mangunjaya et.al. (ed), Menanam Sebelum Kiamat: Islam, Ekologi, dan Lingkungan Hidup, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007) cet. 1.

lain: Richard Foltz, Othman Abdurrahman dan Seyyed Hossein Nasr. Seyyed menulis beberapa problem yang terjadi dalam kehidupan sehingga menghalangi penerapan tradisi Islam dalam penanggulangan problem lingkungan hidup. Sedangkan Richard Foltz mendeskripsikan hasil penelitiannya di enam negara muslim seperti Nigeria, Pakistan, Mesir, Iran, Turki dan Malaysia, tentang pemahaman mereka terhadap lingkungan dan pencemarannya.

6. Tesis Siti Nurjanah, Konsep al-Quran tentang Lingkungan Hidup dan Kaitannya dengan Perundang-undangan Indonesia 57 .

Tesis ini berupaya untuk menemukan sekaligus membandingkan konsep lingkungan hidup yang ada dalam Al-Quran dan yang terdapat dalam perundang- undangan Indonesia. Kesimpulan yang diambil adalah bahwa wacana Al-Quran tentang lingkungan hidup dengan perundang-undangan Indonesia memiliki konvergensi dalam bentuk upaya memelihara kelestarian lingkungan.

Menyimak penelitian terdahulu yang relevan di atas, maka penelitian tesis ini laik dilakukan untuk melengkapi penelitian sebelumnya. Sisi lengkapnya terletak pada pembahasan yang beranjak dari pendekatan tafsir untuk melihat realitas lingkungan. Penelitian ini juga mencoba memberikan pemahaman konseptual dari ayat-ayat kauniyyah mengenai prinsip lingkungan hidup yang dapat dijadikan pedoman bagi manusia dalam pengelolaan sumber daya alam.