Perubahan Permukaan Laut

D.2. Perubahan Permukaan Laut

Informasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI tahun 2008 menunjukkan bahwa dampak negatif yang ditimbulkan oleh perubahan iklim melalui pemanasan global yang sedang dirasakan masyarakat dunia adalah meningkatnya permukaan air laut yang ditandai dengan mencairnya lapisan es di

kutub yang lebih memperbanyak volume air di laut di kutub utara dan selatan. 135

Peningkatan permukaan laut meningkatkan resiko banjir. Hal ini terutama jika mengaitkan pemanasan global dengan badai dan topan yang lebih ganas. IPCC menyebutkan data bahwa di beberapa negara seperti Bangladesh, pada tahun 1970 telah jatuh korban 250.000 orang, dan korban yang sama jatuh pula pada 1991. tidak itu saja, di Inggris, pada 1953 hal ini terjadi badai besar di laut utara.

Bangladesh Center for Advanced Studies mencatat keseluruhan pulau di Bangladesh terletak hanya beberapa kaki di atas tanda air pasang dengan sebagian

Gerald Foley, Pemanasan Global, h. 45. 134 Walhi, Kertas Krisis (Jakarta: Penerbit WALHI, 2007) h. 12.

135 Kementerian Lingkungan Hidup RI, "Cegah Memburuknya Iklim", Diktat konvensi Perubahan Iklim (Jakarta: KLH, 2008) h. 2, t.d.

besar berada persis di atas tanda air surut (kawasan pasang surut). Pada 1982, air pasang telah memusnahkan pulau dan memakan korban hampir semua

penghuninya. 136 Semakin tinggi tingkat produksi manusia terhadap emisi gas rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global, maka semakin lama, persentase naiknya

air laut pun semakin tinggi. Kenaikan permukaan air laut dapat dilihat pada kurva yang disampaikan oleh The Climate Change Action Network tahun 1990 sebagai berikut:

Kurva tinggi permukaan laut hingga awal tahun 2000-an.

Prediksi

Peningkatan permukaan air laut

High Estimate

Best Estimate

20 year

Low Estimate

per cm 0

Gambar 1.2. Prediksi peningkatan permukaan air laut hingga tahun 2100 Sumber: IPCC II Report on the Potential Impacat of Climate Change, dalam The Climate Change Action Network, Climate Change: A Readers Guide to the IPCC Report (London: 287 City Road, 1990) h. 18.

Ketika suhu atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20. IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35

Disarikan dari Seyyed Iqbal Ali dan Saleemul Haq, International Sea Level Rise: A National Assessment of Effect and Possible Responses for Bangladesh (Bangladesh: Bangladesh Centre for Advanced Studies, 1990) oleh Gerald Foley, Perubahan Iklim, h. 50,

138 kenaikan permukaan air laut mencapai 100 cm.

Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) berpotensi menenggelamkan enam persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan

negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai. IPCC membuat proyeksi, ...peningkatan permukaan laut sebesar 30-50 cm akan mempengaruhi

habitabilitas dari daerah pantai rebdah secara berarti dan peningkatan satu meter akan mempunyai dampak pada 360.000 km garis pantai, membuat beberapa negara pulau tidak dapat dihuni, menggusur puluhan juta orang, mengancam daerah perkotaan yang rendah, membanjiri lahan produktif da

mencemarkan persediaan air tawar 139 .

Di negara yang mengandalkan sektor pariwisata seperti negara-negara ketiga (negara berkembang), bencana ini telah merusak pantai-pantai dengan adanya erosi. Peningkatan permukaan laut sebesar 10 cm berarti hilangnya sekitar 10 meter pantai. Jika dibiarkan sendiri, alam akan membentuk pantai baru lebih jauh ke dataran selagi selagi erosi berjalan terus menerus. Padahal awalnya, pantai adalah SDA yang sangat penting, dimana manusia mengambil banyak manfaat darinya untuk memenuhi

kebutuhan hidup (Q.S. al-Haj (22):65), 140 akan tetapi berubah menjadi SDA yang

Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil

secara geologi.

138 The Climate Change Action Network, Climate Change, h. 18. 139 Peningkatan sebesar 50 cm misalnya aka meliputi suatu bagian Mesir yang megnandung

seperenam dari penduduk dan lahan pertaniannya. Peningkatan satu meter pada permukaan laut akan leiputi 14 persen Bangladesh, menggusur 10 persen penduduknya dan 14 persen pertaniannya; infrastruktur fisik yang rusak mencakup 1,9 juta rumah, 1.500 km jalan kereta api, 10.300 jembatan dan 700 km jalan berlogam. Lihat Gerald Foley, Pemanasan Global, h. 49-50.

140 Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit 140 Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit

Meningkatnya permukaan laut mendorong batas antara air asin dan air tawar di muara sungai lebih jauh ke daratan. Peningkatan sebesar 10 cm akan cenderung mengakibatkan penetrasi air laut sekitar 1 kilometer lebih jauh ke darat dalam muara datar. Hal ini juga memberikan pengaruh besar bagi sektor pertanian, perikanan dan habitat satwa liar. Terumbu karang yang seharusnya menjadi pelindung bagi daerah pesisir kini terancam populasinya karena proses naiknya permukaan laut

mengalahkan laju pertumbuhan karang, sehingga menurunkan kadar perlindungan yang diberikan pada pantai khususnya daerah pesisir. Populasi terumbu karang yang mengalami kerusakan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.3. Pemutihan Terumbu Karang Sumber: Hadi S. Ali Kodra, "Kapasitas Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup", Diktat Seminar Kajian Islam Komprehensif (Jakarta: Pascasarjana UIN Jakarta, 2007) h. 11, t.d.