Tingkatderajat Gangguan Pendengaran Menurut WHO

Pemeriksaan dilakukan di dalam ruangan yang tenang, nyaman, dan tidak bising. Setelah peneliti menjelaskan tentang pemeriksaan, manfaat, dan tujuannya, peneliti langsung memulai tindakan. Cara pemeriksaan: garpu penala digetarkan dan ditaruh di verteks, kemudian dibandingkan pendengaran telinga kanan dan kiri. Pasien diminta mendengarkan dan menentukan pada telinga mana terdengar bunyi yang lebih keras. Pada orang normal pendengaran telinga kanan dan kiri samaseimbang tidak ada lateralisasi. Bila ada gangguan konduksi, tejadi lateralisasi kearah telinga yang sakit. Bila ada gangguan sensori, terjadi lateralisasi ke telinga yang sehat. Hasil dinyatakan sebagai lateralisasi ke kananke kiri atau lateralisasi negatif -. c. Uji Schwabach Untuk mengetahui hantaran melalui tulang, dengan membandingkan antara pendengaran orang sakitpasien dan pendengaran pemeriksa yang pendengarannya normal. Cara pemeriksaan: garpu penala digetarkan, kemudian ditempelkan pada tulang mastoid penderita. Bila penderita sudah tidak mendengar lagi, garputala tersebut segera dipindahkan ke mastoid pemeriksa. Hasil pemeriksaan schwabach dinyatakan normal apabila hantaran tulang telinga penderita sama dengan hantaran tulang pemeriksa. Bila pemeriksa masih mendengar, maka penderita mengalami tuli sensori memendek. Bila hantaran tulang telinga penderita lebih besar dari hantaran telinga pemeriksa, maka penderita mengalami tuli konduktif memanjang.

2.3 Aktivitas Hidup Sehari-hari ADL

2.3.1 Defenisi Aktivitas Hidup Sehari-hari

Aktivitas hidup sehari-hari merupakan semua kegiatan yang dilakukan oleh lanjut usia setiap hari. Aktivitas ini dilakukan tidak melalui upaya atau usaha keras. Aktifitas tersebut dapat berupa mandi, berpakaian, makan, atau melakukan mobilisasi Luekenotte, 2000. Seiring dengan proses penuaan maka terjadi berbagai kemunduruan kemampuan dalam beraktifitas karena adanya kemunduran kemampuan fisik, penglihatan dan pendengaran sehingga terkadang seorang lanjut usia membutuhkan alat bantu untuk mempermudah dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari tersebut Stanley, 2006.

2.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Aktifitas Sehari-hari pada Lansia

Kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan aktifitas sehari-hari pada lansia di pengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut Potter, 2005: a. Faktor-faktor dari dalam diri sendiri 1 Umur Menurut Potter dan Perry 2005 Kemampuan aktifitas sehari-hari pada lanjut usia dipengaruhi dengan umur lanjut usia itu sendiri. Umur seseorang menunjukkan tanda kemauan dan kemampuan, ataupun bagaimana seseorang bereaksi terhadap ketidakmampuan melaksanakan aktifitas sehari-hari. Pada

Dokumen yang terkait

Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Pendengaran pada Lansia di UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

9 80 88

Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Penglihatan Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lansia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

6 43 83

Gambaran Tingkat Demensia Dan Aktivitas Sehari-Hari Pada Lansia Di Desa Batukarang Kec Payung Kab Karo

9 77 92

Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Pendengaran pada Lansia di UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 2 25

2.1.2 Batasan Umur Lanjut Usia - Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Pendengaran pada Lansia di UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 22

Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Penglihatan Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lansia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 17

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansia - Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Penglihatan Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lansia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 25

GAMBARAN AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI DAN GANGGUAN PENGLIHATAN PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANSIA DAN ANAK BALITA WILAYAH BINJAI DAN MEDAN

0 0 10

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN AKTIVITAS SEHARI HARI LANSIA DI DESA TONGKO KECAMATAN BAROKO KABUPATEN ENREKANG

0 0 101

HUBUNGAN GANGGUAN PENGLIHATAN DENGAN KEMANDIRIAN DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI PADA LANSIA DI DESA KARANGPUCUNG KABUPATEN PURBALINGGA

0 0 15