Hasil Penelitian Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Pendengaran Lansia Di Desa Sriwijaya Kecamatan Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013

masuk keluar WC secara mandiri 60,0, lansia makan secara mandiri 80,0, lansia mandiri dalam berpindah posisi 62,2, mandiri dalam mobilisasiberjalan 55,6, mandiri dalam memakai bajuberpakaian 71,1, mandiri dalam naik turun tangga 46,7, dan lansia yang mandi secara mandiri 82,2. Tabel 5.1.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pertanyaan Aktivitas Hidup Sehari-hari Pertanyaan Frekuensi n Persentase Pengendalian Rangsang BAB: Tidak terkendali Kadang tidak terkendali 1x seminggu Terkendali teratur Pengendalian Rangsang BAK: Tidak terkendali Kadang tidak terkendali 1x 24jam Terkendali teratur Membersihkan Diri: Membutuhkan bantuan orang lain Mandiri Penggunaan JambanToilet, Masuk Keluar WC: Tergantung pertolongan orang lain Perlu bantuan pada beberapa aktivitas Mandiri Makan: Tidak mampu Perlu dibantu memotong makanan Mandiri Berpindah Posisi: Tidak mampu Perlu banyak bantuan 2 oranglebih Perlu sedikit bantuan saja 1 orang Mandiri MobilisasiBerjalan: Tidak mampu imobil Bisa pindahmobilitas dengan kursi roda Berjalan dengan bantuan 1 orang Mandiri Memakai BajuBerpakaian: Tergantung bantuan orang lain Sebagian dibantu orang lain Mandiri Naik Turun Tangga: Tidak mampu Butuh bantuan orang lain Mandiri Mandi: Tergantung orang lain Mandiri 1 8 36 - 12 33 5 40 16 12 27 1 8 36 1 4 12 28 4 3 13 25 5 8 32 10 14 21 8 37 2,2 17,8 80,0 - 26,7 73,3 11,1 88,9 13,3 26,7 60,0 2,2 17,8 80,0 2,2 8,9 26,7 62,2 8,9 6,7 28,8 55,6 11,1 17,8 71,1 22,2 31,1 46,7 17,8 82,2 Tabel 5.1.4 menunjukkan bahwa lansia memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Dari hasil penelitian responden mayoritas berada pada kelompok mandiri sebanyak 19 orang 42,2 dan responden dengan ketergantungan total hanya 2 orang 4,4. Tabel 5.1.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kemampuan Aktivitas Hidup Sehari-hari Lansia Tingkat Ketergantungan Frekuensi n Persentase Mandiri Ketergantungan Ringan Ketergantungan Sedang Ketergantungan Berat Ketergantungan Total 19 18 3 3 2 42,2 40,0 6,7 6,7 4,4

5.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 45 responden lansia yang berada di Desa Sriwijaya Kecamatan Kota Kualasimpang yaitu responden lansia berjenis kelamin perempuan sebanyak 30 orang 66,7. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar penduduk lansia adalah perempuan, sesuai dengan Susenas Tahun 2012 data dari Badan Pusat Statistik RI jumlah penduduk lansia perempuan 8,2 dan lansia laki-laki yang hanya 6,9. Panjangnya angka harapan hidup penduduk lanjut usia perempuan ini sesuai dengan angka harapan hidup waktu lahir untuk perempuan yang lebih tinggi dari laki-laki. Hal ini juga sesuai dengan usia harapan hidup lansia perempuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan usia harapan hidup lansia laki-laki, yaitu 71,74 tahun untuk usia harapan hidup perempuan dan 67,51 tahun untuk usia harapan hidup laki-laki BPS, 2010. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok lanjut usia di Desa Sriwijaya mayoritas berada dalam rentang usia 60-74 tahun sebanyak 38 orang 84,4. Hal ini sebanding dengan Susenas 2012 data dari Badan Pusat Statistik RI dimana lansia berusia 60 tahun keatas telah mencapai 7 dari keseluruhan penduduk. Keadaan ini berkaitan dengan adanya perbaikan kualitas kesehatan dan kondisi sosial masyarakat yang meningkat, dan menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Berdasarkan penelitian, umumnya responden di Desa Sriwijaya memiliki tingkat pendidikan yang masih rendah, yaitu terlihat dari lansia yang hanya berpendidikan SD sebesar 24 orang 53,3 dan tidak sekolah sebanyak 21 orang 46,7. Hal ini sejalan dengan penelitian Setyoadi et al 2011 yang mengatakan bahwa pada penelitiannya jumlah lansia yang berpendidikan SD lebih tinggi dibandingkan lansia yang tidak sekolah yaitu sebesar 39. Penelitian yang dilakukan oleh Najiyatul et al 2012 di UPT PSLU Pasuruan juga mengatakan bahwa lansia yang berpendidikan SD lebih besar yaitu 61. Dari beberapa hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar lansia memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa responden sebelumnya memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 18 orang 42,2. Hasil ini sesuai berdasarkan dengan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional Sakernas tahun 2011, bahwa hampir separuh 45,41 lansia di Indonesia memiliki kegiatan utama bekerja, dan kegiatan lainnya sekitar 24,4. Hasil penelitian ini menunjukkan lansia yang mengalami gangguan pendengaran sebanyak 30 orang 66,7. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Kamso 1994, yang menemukan 77,3 lansia dengan penurunan pendengaran. Gangguan pendengaran yang dialami lansia dapat menyebabkan dampak terhadap psikososial dan gangguan komunikasi serta adanya penurunan kualitas hidup. Pada tingkat kemampuan aktivitas hidup sehari-hari lansia di Desa Sriwijaya Kecamatan Kota Kualasimpang mayoritas responden dikategorikan mandiri sebanyak 18 orang 40. Umumnya responden dapat mengontrol BAB secara teratur sebanyak 36 orang 80, 33 orang 73,3 responden dapat mengontrol BAK secara teratur, 40 orang 88,9 responden dapat mandiri dalam membersihkan diri, 27 orang 60,0 responden dapat mandiri dalam penggunaan toilet, 36 orang 80,0 responden mandiri dalam kemampuan untuk makan, 28 orang 62,2 responden mandiri dalam kemampuan berpindah posisi, 25 orang 55,6 responden mampu mandiri dalam melakukan mobilisasiberjalan, 32 orang 71,1 responden mandiri dalam kemampuan berpakaian, 21 orang 46,7 responden masih mampu mandiri dalam kemampuan naik turun tangga, dan 37 orang 82,2 mayoritas responden mampu mandiri dalam kemampuan untuk mandi. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Rahmayanti 2011 yang menunjukkan bahwa lansia sebagian besar lansia masih dapat melakukan transfer secara mandiri 82,8, dan lansia mampu membersihkan diri secara mandiri

Dokumen yang terkait

Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Pendengaran pada Lansia di UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

9 80 88

Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Penglihatan Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lansia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

6 43 83

Gambaran Tingkat Demensia Dan Aktivitas Sehari-Hari Pada Lansia Di Desa Batukarang Kec Payung Kab Karo

9 77 92

Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Pendengaran pada Lansia di UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 2 25

2.1.2 Batasan Umur Lanjut Usia - Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Pendengaran pada Lansia di UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 22

Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Penglihatan Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lansia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 17

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansia - Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Penglihatan Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lansia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 25

GAMBARAN AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI DAN GANGGUAN PENGLIHATAN PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANSIA DAN ANAK BALITA WILAYAH BINJAI DAN MEDAN

0 0 10

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN AKTIVITAS SEHARI HARI LANSIA DI DESA TONGKO KECAMATAN BAROKO KABUPATEN ENREKANG

0 0 101

HUBUNGAN GANGGUAN PENGLIHATAN DENGAN KEMANDIRIAN DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI PADA LANSIA DI DESA KARANGPUCUNG KABUPATEN PURBALINGGA

0 0 15