Defenisi lanjut usia Lanjut Usia

c. Penuaan psikologik Perubahan prilaku, perubahan dalam persepsi diri, dan reaksinya terhadap perubahan biologis. d. Penuaan sosiologik Merujuk pada peran dan kebiasaan sosial individu di masyarakat. e. Penuaan spiritual Merujuk pada perubahan diri dan persepsi diri, cara berhubungan dengan orang lain atau menempatkan diri di dunia dan pandangan dunia terhadap dirinya.

2.1.3 Batasan Umur Lanjut Usia

Menurut WHO World Health Organization kategori lanjut usia meliputi: - Usia pertengahan middle age : 45-59 tahun. - Usia lanjut elderly : 60-74 tahun. - Usia tua old : 75-90 tahun. - Usia sangat tua very old di atas 90 tahun. Menurut Budi Anna Keliat 1999 dalam Maryam 2008, lansia memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Berusia lebih dari 60 tahun sesuai dengan pasal 1 ayat 2 UU No. 13 tentang kesehatan. 2. Kebutuhan dan masalah yang yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari kebutuhan biopsikososial sampai spiritual, serta dari kondisi adaptif hingga kondisi maladaptif. 3. Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi.

2.1.4 Perubahan-Perubahan yang Terjadi Akibat Proses Penuaan

Perubahan yang terjadi pada lansia diantaranya adalah sebagai-berikut: a. Perubahan Kondisi Fisik Perubahan kondisi fisik pada lansia meliputi perubahan dari tingkat sel sampai ke semua sistem organ tubuh, diantaranya sistem pernapasan, pendengaran, pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, sistem pengaturan tubuh, muskuloskeletal, gastrointestinal, urogenital, endokrin, dan itegumen. Pada sistem pendengaran, membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis, penumpukan serumen, sehingga mengeras karena meningkatnya keratin, perubahan degeneratf osikel, bertambahnya persepsi nada tinggi, berkurangnya ‘pitch’ diserimination, sehingga terjadi gangguan pendengaran derta tulang-tulang pendengaran mengalami kekakuan Mubarak,et al 2011. b. Perubahan Kondisi Mental Pada umumnya lansia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Perubahan-perubahan mental ini erat sekali hubungannya dengan perubahan fisik, keadaan kesehatan, tingkat pendidikan atau pengetahuan, dan situasi lingkungan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan kondisi mental diantaranya: 1. Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa; 2. Kesehatan umum; 3. Tingkat pendidikan; 4. Keturunan;

Dokumen yang terkait

Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Pendengaran pada Lansia di UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

9 80 88

Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Penglihatan Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lansia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

6 43 83

Gambaran Tingkat Demensia Dan Aktivitas Sehari-Hari Pada Lansia Di Desa Batukarang Kec Payung Kab Karo

9 77 92

Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Pendengaran pada Lansia di UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 2 25

2.1.2 Batasan Umur Lanjut Usia - Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Pendengaran pada Lansia di UPT. Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 22

Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Penglihatan Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lansia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 17

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansia - Gambaran Aktivitas Hidup Sehari-hari dan Gangguan Penglihatan Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lansia dan Anak Balita Wilayah Binjai dan Medan

0 0 25

GAMBARAN AKTIVITAS HIDUP SEHARI-HARI DAN GANGGUAN PENGLIHATAN PADA LANSIA DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANSIA DAN ANAK BALITA WILAYAH BINJAI DAN MEDAN

0 0 10

GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN AKTIVITAS SEHARI HARI LANSIA DI DESA TONGKO KECAMATAN BAROKO KABUPATEN ENREKANG

0 0 101

HUBUNGAN GANGGUAN PENGLIHATAN DENGAN KEMANDIRIAN DALAM AKTIVITAS SEHARI-HARI PADA LANSIA DI DESA KARANGPUCUNG KABUPATEN PURBALINGGA

0 0 15