69
C. Peran Kemitraan PT. Telkom CDSA Medan Terhadap Usaha Kecil Ita
Mode  Menurut  Undang-Undang  Nomor 20  Tahun 2008  Tentang  Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Setiap  Badan  Usaha  Milik  Negara  BUMN  memiliki  tanggung  jawab sosial  kepada  masyarakat.  Salah  satu  wujud  dari tanggung  jawab  sosial  tersebut
adalah  adanya  Program  Kemitraan  dan  Program  Bina  Lingkungan  PKBL. Secara  umum,  PKBL  diwujudkan  dengan  upaya-upaya  untuk  memberdayakan
masyarakat,  meningkatkan  kesejahteraan  sosial  dan  pertumbuhan  ekonomi masyarakat  secara  berkesinambungan,  dengan  tetap  menjaga  kelestarian
lingkungan. Peran  BUMN  dalam  pelaksanaan  tanggung  jawab  sosial  kepada
masyarakat dituangkan melalui Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Bina Lingkungan  yang  disingkat  PKBL  BUMN  sebagai  salah  satu  pelaku  ekonomi
nasional  yang  masuk  kategori  usaha  skala  besar  yang  mayoritas  sahamnya dimiliki  oleh  negara,  keberpihakannya  kepada  UKM  dan  Koperasi  cukup  besar
dibandingkan pihak Swasta. Hal ini dibuktikan oleh BUMN dengan adanya Surat Keputusan  nomor  PER-05MBU2007  tentang  Program  Kemitraan  BUMN
dengan  Usaha  kecil  dan  Bina  Lingkungan  PKBL,  di  mana  BUMN  akan mengalokasikan  dana  sebesar  2    dari  keuntungan  bersih  setelah  pajak  untuk
program Kemitraan. Program kemitraan berupaya agar masyarakat bisa diberdayakan dan bisa
mengakses sumber-sumber ekonomi terutama adalah permodalan. Oleh karena itu program kemitraan berupaya bagaimana rakyat miskin dan pengusaha-pengusaha
Universitas Sumatera Utara
70
kecil  mikro  ini  bisa  mengakses  kepada  sumber-sumber  pembiayaan.  Untuk mencapai  hasil  yang  optimal  semestinya  ketiga  pelaku  ekonomi  dapat  saling
bersinergi  satu  sama  lain  saling  terjadi  ketergantungan  yang  dapat  dalam kegiatan  yang  bersifat  komplementer.  Dalam  hal  ini,  peran pemerintah  terhadap
pemberdayaan  usaha  kecil  sangat  dibutuhkan  karena  usaha  kecil  perlu  diberi kemudahan  baik  permodalan,  perizinan  dan  pemasaran  serta  ditingkatkannya
usaha  dan  saling  menguntungkan  melalui  pola  kemitraan  dalam  meningkatkan peran dan kedudukan usaha kecil dalam pembangunan.
PT.  Telekomunikasi  Indonesia,  Tbk  sebagai  salah  satu  BUMN  yang berdiri di Indonesia turut membantu pemerintah  dalam kemudahan menyediakan
pinjaman  modal  kerja  melalui  Program  Kemitraan.  Peningkatan  kemampuan usaha  kecil  agar  menjadi  tangguh  dan  mandiri  oleh  PT.  Telkom  diwujudkan
dalam bentuk pemberian pinjaman untuk membiayai modal kerja atau pembelian aktiva tetap usaha kecil yang berada di Medan. PT. Telkom sebagai salah BUMN
berbentuk Perseroan dan sebagai bagian dari masyarakat memiliki komitmen yang tinggi untuk mendukung dan melaksanakan program CSR.
Program Kemitraan yang dilaksanakan oleh PT. Telkom melalui Telkom Community Development Center
Telkom CDC selaku unit pengelola PKBL, dan untuk Kantor Daerah Telkom Kandatel Medan unit pelaksananya  yaitu Telkom
Community  Development  Sub  Area  Medan  Telkom  CDSA  Medan  yang  telah menyalurkan pinjaman lunak terhitung dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012
sebesar  lebih  dari  Rp  34  milyar  untuk  mengelola  1.212  mitra  binaan.  Dana
Universitas Sumatera Utara
71
tersebut digunakan
untuk pelatihan,
pemaganganpendampingan dan
promosipameran. Salah  satu  usaha kecil  yang  menjadi  mitra  binaan  Telkom  adalah  usaha
kecil  Ita  Mode.  Ita  Mode  adala  usaha  kecil  yang  bergerak  di  bidang  modifikasi dan jahit kebaya. Sebagai mitra binaan dati Telkom CDSA Medan, dampak yang
dirasakan oleh Ita Mode sangatlah berarti. Ita Mode adalah usaha kecil yang telah dirintis  sejak  tahun  1994  oleh  seorang  ibu  rumah  tangga  bernama  Ernita.
Kemudian  pada  tahun  2002  penjahit  Ita  mengetahui  bahwa  ada  Program Kemitraan dengan usaha kecil yang dijalankan oleh Telkom. Informasi mengenai
adanya  Program  Kemitraan  ini  diperolehnya  dari  kerabat  yang  bekerja  pada perusahaan  Telkom.  Pada  tahun  2002  Ernita  mengajukan  permohonan  menjadi
mitra  binaan  Telkom,  namun  dalam  rentang  waktu  satu  tahun  setelah  pengajuan permohonan  barulah  permohonan  pengajuan  Ita  Mode  diterima  oleh  Telkom.
Setelah  melewati  tahap  penyeleksian  dan  survey  dari  pihak  Telkom,  Ita  Mode mulai  menjadi  mitra  binaan  Telkom  pada  triwulan  ketiga  tahun  2003  dengan
jumlah dana pinjaman sebesa sepuluh juta rupiah. Seperti layaknya proses pinjam meminjam  yang umumnya mendapati potongan biaya-biaya  administrasi,  namun
pada Program Kemitraan tidak ada potongan biaya administrasi. Jumlah pinjaman yang  diterima  oleh  mitra  binaan  adalah  genap  sebesar  jumlah  pinjaman  yang
disepakati kedua belah pihak yaitu antara mitra binaan dan pihak Telkom sendiri. Dan  besarnya  jasa  administras  akan  dibayarkan  pada  cicilan  pengembalian  dana
pinjaman  tersebut.  Hal  ini  juga  yang  dirasakan  oleh  Ita  Mode  bahwa  pada
Universitas Sumatera Utara
72
Program  Kemitraan  ini  tidaklah  memberatkan  kepada  usaha  kecil  yang  menjadi mitra binaannya.
Dana  pinjaman  awal  oleh  Ita  Mode  digunakan  untuk  membeli  steeling, menambah mesin jahit, dan menambah  karyawan. Pada awal memulai usaha, Ita
Mode hanya memiliki satu orang karyawan dan dengan modal sebuah mesin jahit, dan lokasi usahanya juga masih satu tempat dengan rumah tinggal. Namun karena
adanya  bantuan  dana  pinjaman  bergulir  dari  Telkom,  ia  dapat  mengembangkan usahanya  sampai  sekarang  yang  dapat  dikatakan  pertumbuhannya  cukup
signifikan.  Sekarang  jumlah  karyawan  Ita  Mode  sudah  mencapai  16  orang  dan pada  tahun  2012  Ita  Mode  telah  memiliki  tempat  usaha  tersendiri.  Dari  dana
pinjaman  yang  diperoleh  Ita  Mode  telah  menambah  jumlah  karyawannya  yang secaa otomatis akan meningkatkan produksi usahanya. Dari awal memulai usaha
Ita  Mode  hanya  mampu  menghasilkan  sekitar  tiga buah  kebaya  per  minggu  dan untuk sekarang dalam satu minggu Ita Mode mampu menghasilkan sepuluh buah
kebaya bahkan lebih. Peningkatan jumlah produski ini tentu berpengaruh terhadap peningkatan omset. Sampai pada tahun 2013 omset Ita Mode dapat mencapai nilai
8  juta per minggu  dengan  omset  minimal  sekitar  6 juta per  minggu.  Jika  dilihat dari sejarah perkembangan usahanya, Ita Mode berhasil menjadi usaha kecil yang
tangguh dan mandiri serta berdaya saing. Sebagai  pelaku  usaha  kecil,  Ita  Mode  tidak  hanya  satu  periode  saja
menjadi mitra binaan Telkom. Ita Mode telah memperpanjang program kemitraan dengan Telkom sebanyak empat kali.
Universitas Sumatera Utara
73
Tabel 3.1 Daftar Jumlah Pinjaman Ita Mode Pada Program Kemitraan Telkom CDSA
Medan No.
Tahun Triwulan
Jumlah Pinjaman
1. 2003
III Rp 10.000.000,-
2. 2005
III Rp 30.000.000,-
3. 2007
II Rp 50.000.000,-
4. 2009
II Rp 60.000.000,-
Sumber : Telkom CDSA Medan, tahun 2013. Pembiayaan  melalui  Program  Kemiraan  yang  diterapkan  dalam
membiayai  sektor  usaha  kecil  karena  lebih  memberikan  kepastian  dan  tidak terbebani akibat suku bunga. Program Kemitraan  Telkom tidak membebani suku
bunga  yang  tinggi  kepada  mitra  binaannya.  Pada  Program  Kemitraan  ini,  mitra binaan  hanya  dikenakan  besar  jasa  administrasi  pinjaman  dana  Program
Kemitraan  per  tahun  sebesar  6  enam  persen.  Hal  ini  sesuai  dengan  Pasal  12 Peraturan  Menteri  BUMN  Nomor  Per-05MBU2007  Tentang  PKBL  BUMN
yang berbunyi “Besarnya jasa administrasi pinjaman dana Program Kemitraan per tahun  sebesar  6  enam  persen  dari  limit  pinjaman  atau  ditetapkan  lain  oleh
Menteri”.
66
Menurut  Ita  Mode  besarnya  jasa  administrasi  ini  dirasakan  tidak memberatkannya  sebagai  mitra  binaan.  Dan  jasa  admnistrasi  ini  juga  digunakan
66
Pasal  12  ,  Peraturan  Menteri  Negara  Badan  Usaha  Milik  Negara  Nomor  PER-05MBU2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina
Lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
74
untuk  biaya  beban  operasional  Program  Kemitraan.  Jika  dikaitkan  dengan ketentuan dalam Undang-Undang UMKM, maka Program Kemitraan Telkom ini
telah  sesuai dengan  yang diamanatkan di dalam  Pasal 8 Undang-Undang Nomor 20  Tahun  2008  Tentang  UMKM  disebutkan  bahwa  aspek  pendanaan  ditujukan
untuk :
67
a. Memperluas sumber pendanaan dan memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil
dan  Menengah  untuk  dapat  mengakses  kredit  perbankan  dan  lembaga keuangan selain bank;
b. Memperbanyak  lembaga  pembiayaan  dan  memperluas  jaringannya
sehingga dapat diakses oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; c.
Memberikan  kemudahan  dalam  memperoleh  pendanaan  secara  cepat, tepat,  murah  dan  tidak  diskriminatif  dalam  pelayanan  sesuai  dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; d.
Membantu  para  pelaku  Usaha  Mikro  dan  Usaha  Kecil  untuk mendapatkan  pembiayaan  dan  jasaproduk  keuangan  lainnya  yang
disediakan  oleh  perbankan  dan  lembaga  keuangan  bukan  bank,  baik yang menggunakan sistem konvensional maupun sistem syariah dengan
jaminan yang disediakan oleh Pemerintah. Sebagai salah BUMN di Indonesia Telkom telah terwujud sebagai salah
satu  lembaga  keuangan  selain  bank  melalui  Program  Kemitraan  Telkom  dengan Usaha Kecil. Program Kemitraan ini memberikan kemudahan kepada usaha kecil
untuk dapat
mengakses pembiayaan
melalui dana
pinjaman untuk
67
Pasal 8, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Universitas Sumatera Utara
75
mengembangkan  usaha  kecil  masing-masing  sektor.  Ita  Mode  merasakan kemudahan  ini  terutama  dalam  proses  memperoleh  pendanaan  yang  sangat
mudah. Pada awal memulai pengajuan permohonan penjahit Ernita selaku pemilik Ita  Mode  hanya  mengisi  beberapa  formulir  pengajuan  permohonan  yang  telah
disediakan  oleh  pihak  Telkom.  Ernita  mengakui  bahwa  proses  yang  dilewati sangat mudah dan tidak berbelit-belit sehingga tidak memberatkan mitra binaan.
Selain  itu dalam Program Kemitraan Telkom tidak  hanya  semata-mata memberikan pinjaman kepada usaha kecil, namun juga memberikan pelatihan dan
promosi  usaha  kecil  yang  menjadi  mitra  binaannya.  Sebagai  mitra  binaan,  Ita Mode  telah  mengikuti  beberapa  pelatihan  yang  diadakan  oleh  Telkom  CDSA
Medan  untuk  para  mitra  binaannya.  Pelatihan-pelatihan  yang  diberikan  Telkom CDSA Medan kepada mitra binaan bukanlah palatihan  yang dikhususkan kepada
masing-masing  sektor  usaha  kecil.  Pelatihan  yag  diberikan  sebatas  pelatihan umum  dalam  berwirausaha  seperti  manajemen  yang  baik  dalam  menjalankan
usaha. Namun hal tersebut juga dipandang sangat baik oleh Ita Mode selaku mitra binaan  yang  selalu  mengkuti  pelatihan  yang  diadakan  oleh  Program  Kemitraan
Telkom CDSA Medan. Selain pelatihan, promosi usaha mitra binaan Telkom juga kerap  dilakukan.  Promosi  dilakukan  melalui  mengikuti  pameran-pameran  yang
diadakan  baik  di  kota  Medan  maupun  diluar  kota  Medan.  Dengan  mengikuti pameran dari Telkom CDSA Medan, Ita Mode mengakui bahwa pangsa pasarnya
dalam  mempromosikan  usaha  yang  dimilikinya  juga  bertambah.  Tidak  hanya dalam hal promosi, perluasaan pangsa pasar juga didapat dengan saling bertukar
informasi dengan sesama mitra binaan Telkom. Karena dalam Program Kemitraan
Universitas Sumatera Utara
76
ini  Telkom  memfasilitasi  suatu  jaringan  yang  dinamakan  flexi  milis  dimana seluruh  mitra  binaan  yang  berada  di  cakupan  wilayah  Telkom  CDSA  Medan
dapat saling bertukar informasi ataupun berita. Sistem kerja flexi milis ini adalah, hanya dengan mengirimkan sebuah pesan singkat melalui telepon genggam, maka
akan  terkirim  ke  seluruh  mitra  binaan  Telkom  CDSA  Medan  yang  sama-sama masuk kedalam flexi milis. Dari penyampaian berita serta infomasi melalui pesan
singkat  flexi  milis,  maka  secara  langsung  dapat  memperluas  bidang  pemasaran mitra binaan.
Pelatihan  dan  promosi  yang  dilakukan  oleh  Telkom  CDSA  Medan terhadap  usaha  kecil  Ita  Mode  sesuai  dengan  yang  diamanatkan  dalam  Pasal  18
Undang-Undang UMKM yang menyebutkan bahwa pengembangan dalam bidang pemasaran  dilakukan  dengan  cara  menyediakan  sarana  pemasaran  yang meliputi
penyelenggaraan  uji  coba pasar,  lembaga  pemasaran,  penyediaan  rumah  dagang, dan promosi Usaha Mikro dan Kecil.
68
Dan juga pada Pasal 19 yang menyatakan bahwa  pengembangan  sumber  daya  manusia  dilakukan  dengan  cara  membentuk
dan  mengembangkan  lembaga  pendidikan  dan  pelatihan  untuk  melakukan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, motivasi dan kreativitas bisnis, dan penciptaan
wirausaha baru.
69
Sebagai  BUMN  Pembina,  Telkom  CDSA  Medan  juga  memberikan penghargaan  kepada  mitra  binaannya.  Penghargaan  yang  diberikan  berdasarkan
atas  kemajuan  dan  perkembangan  usaha  yang  dimiliki  masing-masing  mitra binaan.  Penghargaan  ini  diberikan  untuk  merangsang  mitra  binaan  agar  lebih
68
Pasal 18, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
69
Pasal 19, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Universitas Sumatera Utara
77
gigih  dan  disiplin  dalam  menjalankan  usahanya.  Ita  Mode  beberapa  kali mendapatkan  penghargaan  dari  Telkom  CDSA  Medan  sebagai  mitra  binaan
terbaik di wilayah kota Medan. Penghargaan  yang diberikan oleh Telkom CDSA Medan  kepada  Ita  Mode  adalah  hadiah  berupa  telepon  genggam  dan  satu  unit
komputer. Hadiah-hadiah yang diperoleh Ita Mode dari Telkom CDSA Medan ini sangat  bermanfaat  baginya  secara  pribadi  maupun  dalam  pengembangan
usahanya. Jika  dikaitkan  kembali  dengan  pasal-pasal  yang  tercantum  dalam
Undang-Undang  UMKM, maka pelaksanaan Program Kemitraan Telkom CDSA Medan  terhadap  usaha  kecil  Ita  Mode  sebagai  mitra  binaannya  telah  sesuai
dengan  amanat-amanat  yang  terkandung  didalam  Undang-Undang  UMKM tersebut.  Usaha  Telkom  CDSA  Medan  dalam  memberdayakan  usaha  kecil  Ita
Mode telah sesuai dengan prinsip-prinsip pemberdayaan UMKM yang tercantum pada  Pasal  4  Undang-Undang  No.20  Tahun  2008  Tentang  UMK  yang
menyatakan bahwa prinsip pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah :
70
a. Penumbuhan  kemandirian,  kebersamaan,  dan  kewirausahaan  Usaha
Mikro, Kecil dan Menegah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri; b.
Perwujudan  kebijakan  publik  yang  transparan,  akuntabel  dan berkeadilan;
c. Pengembangan  usaha  berbasis  potensi  dareah  dan  berorientasi  pasar
sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
70
Pasal 4, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Universitas Sumatera Utara
78
d. Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
e. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian terpadu.
Sebagai  BUMN  yang mengadakan Program Kemitraan terhadap usaha kecil,  Telkom  CDSA  Medan  telah  mampu  memberikan  peran  yang  signifikan
terhadap  usaha  kecil  yang  menjadi  mitra  binaannya.  Mulai  dari  pemberian  dana pinjaman  dengan  suku  bunga  yang  rendah,  pelatihan  kewirausahaan  serta
promosi-promosi yang dilakukan oleh Telkom CDSA Medan. Dan perkembangan usaha Ita Mode juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dengan
semakin  bertambahnya  jumlah  karyawa  Ita  Mode.  Kemitraan  antara  Telkom CDSA  Medan  dengan  Ita  Mode  telah  berhasil  mencapai  tujuan  pemberdayaan
UMKM  seperti  yang  diamanatkan  dalam  Pasal  5  Undang-Undang  tentang UMKM yang menyebutkan bahwa tujuan pemberdayaan  usaha kecil, mikro dan
menengah :
71
a. Mewujudkan  struktur  perekonomian  nasional  yang  seimbang,
berkembang, dan berkeadilan; b.
Menumbuhkan  dan  mengembangkan  kemampuan  Usah  Mikro,  Kecil dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri;
c. Meningkatkan  peran  Usaha  Mikro,  Kecil  dan  Menengah  dalam
pembangunan  daerah,  penciptaan  lapangan  kerja,  pemerataan
71
Pasal 5, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Universitas Sumatera Utara
79
pendapatan daerah, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.
Universitas Sumatera Utara
80
BAB IV HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN KEMITRAAN PT. TELKOM
CDSA MEDAN DENGAN MITRANYA
A. Hambatan  Pemberian  Pinjaman  Oleh  PT.  Telkom  CDSA  Medan