Penyelesaian Pembayaran Pinjaman Oleh Mitra Yang Bermasalah

84 pembinaan yang dilakukan oleh Telkom CDSA Medan. Pengawasan terhadap usaha mitra binaan juga kurang maksimal dikarenakan banyaknya jumlah mitra binaan yang pada umumnya lokasi usaha masing-masing mitra binaan menyebar. Berdasarkan hasil wawancara dari dengan koordinator CDSA Medan bahwa masih dirasakan kekurangan staf khususnya pada saat pekerjaan menumpuk. Selain itu faktor yang bersumber dari mitra binaan juga memiliki menjadi hambatan tersendiri dalam pemberian pinjaman oleh Telkom CDSA Medan. Seperti masih banyaknya mitra binaan yang mengalami kemacetan dalam pengembalian pinjaman. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan masih banyak mitra binaan yang belum memperbaiki sistem manajemen usahanya, sehingga berpengaruh kepada omset yang diperoleh oleh mitra binaan. Selain itu juga banyaknya mitra binaan yang tidak menggunakan dana pinjaman yang diberikan untuk mengembangkan usahanya melainkan untuk kepentingan lain. Hal ini menyebabkan tidak berkembanganya usaha kecil yang dimiliki mitra binaan sehingga tujuan pemberdayaan yang dilakukan oleh Telkom CDSA tidak maksimal.

B. Penyelesaian Pembayaran Pinjaman Oleh Mitra Yang Bermasalah

Prestasi dapat diartikan sebagai suatu kewajiban yang harus diepenuhi sebagai akibat adanya perjanjian atau perikatan. Dalam Pasal 1234 KUHPerdata menyatakan bahwa “Tiap-tiap perikatan adalah memberikan sesuatu, berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu”. Dari pasal ini dapat diketahui bahwa prestasi dibedakan atas memberikan sesuatu, berbuat sesuatu dan tidak berbuat sesuatu. Pengingkaran terhadap prestasi Universitas Sumatera Utara 85 inilah yang disebut dengan wan prestasi, atau dalam hal pinjam meminjam debitor yang tidak dapat membayar kreditnya disebut dengan debitor macet. Dalam Program Kemitraan Telkom CDSA Medan kualitas pinjaman dana Program Kemitraan dinilai bedasarkan pada ketepatan waktu pembayaran kembali dana pinjaman oleh mitra binaan. Penggolongan kualitas pinjaman yang ditetapkan sebagai berikut : 73 a. Lancar, adalah pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman tepat waktu atau terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok danatau jasa administrasi pinjaman selambat-lambatnya 30 tiga puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama; b. Kurang lancar, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok danatau jasa adminstrasi pinjaman yang telah melampaui 30 tiga puluh hari dan sebelum melampaui 180 seratus delapan puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama; c. Diragukan, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok danatau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 180 seratus delapan puluh hari dan belum melampaui 270 dua ratus tujuh hari tanggal jatuh tempo pembayaran anggaran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama; 73 Pasal 26, Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05MBU2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan. Universitas Sumatera Utara 86 d. Macet, apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok danatau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 270 dua ratus tujuh puluh hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disetujui bersama. Banyaknya mitra binaan yang terhambat dalam pengembalian dana pinjaman menyebabkan tersendatnya pelaksanaan Program Kemitraan oleh Telkom CDSA Medan. Jika hal ini terjadi maka tindakan-tindakan yang diambil oleh Telkom CDSA Medan dalam pembiayaan bermasalah adalah dengan : a. Dilakukan penagihan sendiri b. Dengan cara menjual agunan yang hasilnya digunakan untuk melunasi kewajiban mitra binaan c. Penagihan melalui pengadilan Upaya-upaya yang dilakukan terhadap adanya Mitra Binaan yang mengalami kesulitan dalam hal pengembalian dana pinjaman baik itu terhadap kualitas pinjaman yang kurang lancar, diragukan dan macet, maka Telkom CDSA Medan selaku pemberi pinjaman dapat melakukan usaha-usaha pemulihan pinjaman dengan cara penjadwalan kembali rescheduling atau penyesuaian persyaratan reconditioning. Namun mitra binaan mitra binaan juga harus memenuhi kriteria untuk melakukan rescheduling ataupun reconditioning ini. Adapun kriteria yang harus dipenuhi mitra binaan untuk dapat melakukan rescheduling ataupun reconditioning adalah : 74 74 Pasal 27, Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05MBU2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan. Universitas Sumatera Utara 87 a. Mitra Binaan beritikad baik atau kooperatif terhadap upaya penyelamatan yang akan dilakukan; b. Usaha Mitra Binaan masih berjalan dan mempunyai prospek usaha; c. Mitra Binaan masih mempunyai kemampuan untuk membayar angsuran. Penyesuaian persyaratan reconditioning dilakukan setelah adanya penjadwalan kembali rescheduling. Dalam reconditioning ini tunggakan jasa administrasi danatau beban jasa administrasi pinjaman selanjutnya yang belum jatuh tempo dapat dihapuskan. 75 Jika mitra binaan juga tidak mampu untuk melunasi angsurannya, maka Telkom CDSA Medan berhak menjual agunan mitra binaan yang hasilnya akan digunkanan untuk melunasi kewajiban mitra binaan. Namun pada kenyataannya penjualan ini tidak semata-mata dilakukan oleh Telkom CDSA Medan, melainkan tetap dengan persetujuan mitra binaan yang memiliki agunan tesebut. Jika penjualan agunan dilakukan, maka yang melakukan penjualan agunan tetaplah mitra binaan yang bersangkutan dengan dihadiri oleh pihak Telkom CDSA Medan dan pihak ketiga sebagai calon pembeli agunan tersebut. Setelah itu hasil penjualan agunan akan digunakan untuk melunasi angsuran mitra binaan, jika kemudian terdapat sisanya, maka sisa tersebut tetap dimiliki oleh mitra binaan selaku pemilik aguanan tersebut. Walaupun ketika mitra binaan tidak mampu membayar dan Telkom CDSA Medan berhak menjual agunan mitra binaan yang bersangkutan untuk melunasi kewajibannya, namun hal ini belum pernah 75 Pasal 27 ayat 1 dan 2, Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER- 05MBU2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan. Universitas Sumatera Utara 88 diterapkan oleh Telkom CDSA Medan. Pada Program Kemitraan Telkom CDSA Medan, juga belum pernah dilakukan reconditioning ataupun rescheduling, dan penagihan melalui pengadilan. Penyelesaian yang dilakukan oleh Telkom CDSA Medan adalah dengan musyawarah mufakat dengan mitra binaan yang bermasalah. Hal ini dilakukan untuk menjaga hubungan kekeluargaan terhadap mitra binaan. Karena pada dasarnya pemberian dana pinjaman ini tidak bersifat komersil, melainkan lebih kepada tanggung jawab sosial perusahaan dengan memberikan bantuan dana pinjaman kepada para pelaku usaha kecil. Universitas Sumatera Utara 89 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Prinsip Permberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Ketentuan Pembatasan Kepemilikan Waralaba Restoran Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah

0 77 85

Implementasi Kredit Usaha Rakyat dalam Mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Stabat

9 138 130

Kajian Hukum Terhadap Pemberdayaan Kredit Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2008

0 51 108

Kemitraan Usaha Kecil Menengah Dengan Badan Usaha Milik Negara Di Kota Medan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) dan PT. Jamsostek (PERSERO) Cabang Kantor Medan)

0 56 199

Pengaruh Pengalokasian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) Bank X Sentra Kredit Kecil Polonia Medan

2 40 87

Analisis Hukum Pelaksanaan Program Kemitraan Bina Lingkungan Oleh PT. PINDAD (Persero) Bandung Selaku Badan Usaha Milik Negara Terhadap Kegiatan Usaha Mikro Kecil Menengah.

0 0 2

PELAKSANAAN PERJANJIAN KEMITRAAN ANTARA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk. DENGAN UMKM DIKAITKAN DENGAN PRINSIP POLA KEMITRAAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO KECIL DAN MENEN.

0 0 2

HARMONISASI UNDANG-UNDANG PERBANKAN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH UNTUK MEMPEROLEH KEMUDAHAN MODAL USAHA BAGI PELAKU USAHA MIKRO.

0 0 1

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN.

0 0 17

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

0 0 44