57
seperti pinjam meminjam bank pada umumnya yang hanya sebatas pemberian pinjaman antara debitur dan kreditur. Karena pada dasarnya Program Kemitraan
yang tujuan utamanya adalah untuk memberikan bantuan kepada usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri dengan memberikan bantuan pinjaman untuk
meningkatkan usaha. Fugsi jaminan dalam Program Kemitraan ini juga sangat penting pada
saat Mitra Binaan mengalami kegagalan atau tidak dapat melunasi pembayaran kewaibannya. Karena apabila sampai batas waktu Mitra Binaan tidak dapat
mengembalikan pinjamannya maka Tekom CDSA Medan diberi kuasa untuk menjual agunannya. Hasil penjualan agunan inilah yang nantinya akan digunakan
untuk melunasi sisa pinjaman Mitra Binaan yang bersangkutan.
2. Keterkaitan Antara Besar Nilai Pinjaman Dan Besar Nilai Jaminan
Dalam hal pemberian pinjaman kepada Mitra Binaan, Telkom CDSA Medan selaku pihak yang memberikan pinjaman memiliki hak untuk meminta
jaminan atau agunan kepada masing-masing Mitra Binaan. Agunan yang diterima oleh Telkom CDSA Medan adalah Sertifikat Hak Milik atau Buku Pemilik
Kendaraan Bermotor BPKB baik mobil ataupun sepeda motor. Setiap Mitra Binaan akan mengajukan permohonan besar jumlah
pinjaman yang berbeda-beda. Tiap besar jumlah pinjaman akan disesuaikan dengan objek usaha masing-masing Mitra Binaan. Walaupun tetap menggunakan
agunan, namun yang lebih diperhatikan adalah kaitan antara besar jumlah pinjaman yang dimohonkan oleh Mitra Binaan dengan objek usaha yang
dimilikinya. Efesiennya setiap agunan yang akan diserahkan Mitra Binaan terlebih
Universitas Sumatera Utara
58
dahulu harus diverifikasi kembali oleh Telkom CDSA Medan. Namun dikarenakan kekurangan sumber daya manusia dibagian Telkom CDSA Medan,
verifikasi ataupun survey terhadap agunan Mitra Binaan tidak terlaksana dengan lancar. Mitra Binaan hanya menyerahkan saja agunan yang dimilikinya yang telah
disepakati bersama dengan pihak Telkom CDSA Medan. Jika Mitra Binaan mengajukan permohonan pinjaman yang besarnya
lebih besar dari pada nilai agunan yang menjadi jaminannya, maka Telkom CDSA Medan akan menyesuaikan dengan objek usaha mitra bersangkutan. Penilaian
terhadap prosepek usaha yang dimiliki oleh Mitra Binaan yang bersangkutan tetap menjadi prioritas dari pada besar nilai agunan. Namun bukan berarti nilai agunan
tidak diperhatikan sama sekali. Besar nilai agunan yang terlalu rendah juga akan dinilai layak atau tidak untuk diterima sebagai jamianan.
Jika suatu saat Mitra Binaan ingin mengambil agunannya untu suatu hal keperluan dan digantikan dengan agunan lain, maka penilaian terhadap nilai
agunan pengganti juga dinilai dari hubungannya dengan objek usahanya. Pergantian agunan dapat dilakuakan tanpa syarat nilai agunan yang baru harus
sesuai dengan nilai agunan yang lama. Karena kesemuanya tetap disesuaikan kembali dengan objek dan prospek usaha Mitra Binaan yang bersangkutan.
Dalam hal agunan BPKB kendaraan, maka secara otomatis akan mengalami penyusutan nilai agunan. Karena harga kendaraan semakin lama akan
semakin menurun. Namun masalah penyusutan nilai agunan ini tidak menjadi permasalahan yang mengahambat kemitraan. Karena Program Kemitraan ini
hanya berjalan selama 2 tahun, maka tidak ada kebijakan dari Telkom CDSA
Universitas Sumatera Utara
59
Medan untuk membatasi nilai agunan ataupun jenis agunan yang kerap mengalami penyusutan.
Dapat disimpulkan bahwa nilai agunan yang dijadikan jaminan Mitra Binaan kepada CDSA Medan tidak harus lebih besar ataupun setara dengan besar
nilai pinjaman yang dimohonkan Mitra Binaan tersebut. Besar nilai pinjaman akan disesuaikan dengan objek usaha Mitra Binaan serta rencana penggunaan
dana pinjaman tersebut.
Universitas Sumatera Utara
60
BAB III PERAN KEMITRAAN PT. TELKOM CDSA MEDAN TERHADAP
USAHA KECIL “ITA MODE”
A. Visi Dan Misi Program Kemitraan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk