Tinjauan Kepustakaan Peran Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Terhadap Usaha Kecil Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah : Studi Kemitraan PT. Telkom CDSA Medan Dengan Ita Mode

13

D. Keaslian Penulisan

Penulisan skripisi ini adalah merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Penulisan skripsi ini didasarkan atas ide, gagasan, pemikiran dan yang utama adalah pada ketertarikan penulis terhadap fenomena kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan usaha kecil. Adapun skripsi ini berjudul “Peran Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Terhadap Usaha Kecil Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah : Studi Kemitraan PT. Telkom CDSA Medan Dengan Ita Mode”, belum pernah diangkat sebelumnya oleh oang lain dan skripsi ini bukanlah hasil ciptaan atau penggandaan dari hasil karya orang lain. Apabila ternyata ada yang sudah menulis tentang ini, penulis yakin substansi pembahasannya berbeda. Oleh karena itu, keaslian penulisan ini terjamin adanya. Dan apabila ternyata ada skripsi yang sama, maka penulis akan bertanggung jawab sepenuhnya.

E. Tinjauan Kepustakaan

Dalam menjalankan kegiatan usahanya setiap perusahaan dibebankan tanggung jawab dalam bentuk komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dengan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial dan lingkungan. 11 11 Amin Widjaja, Business Ethics dan Corporate Social Responsibilty CSR, Jakarta : Harvarindo, 2008, hlm. 328 Universitas Sumatera Utara 14 Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan. 12 Khusus bagi BUMN, terdapat suatu program yang merupakan pelaksanaan dari CSR perusahaan, dan program inilah yang disebut dengan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil, yang selanjutnya disebut Program Kemitraan, adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. 13 Program ini merupakan kebijakan pemerintah yang dilaksanakan oleh seluruh BUMN dengan maksud agar BUMN disamping menjalankan operasional bisnisnya, juga melaksanakan tugas sosial CSR=Corporate Social Responsibility sebagai Pembina usaha kecil-koperasi berupa akses permodalan dan pendampingan, sehingga pada akhirnya, usaha kecil-koperasi bisa mandiri dan mendapat akses pembiayaan komersialperbankan. Sumber dana berasal dari penyisihan laba setelah pajak sebesar 1 sd 3 persen. 14 Di dalam Program Kemitraan inilah BUMN mengadakan suatu hubungan kemitraan khususnya dengan Usaha Kecil dalam memberikan pinjaman lunak dan juga memberikan pembinaan kepada Usaha Kecil yang menjadi mitra binaannya. 12 Pasal 1, Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara. 13 Pasal 1, Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-05MBU2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan. 14 M. Kwartono Adi, Analisis Usaha Kecil dan Menengah, Jakarta : Andi, 2007, hlm. 121 Universitas Sumatera Utara 15 Kemitraan usaha antara pelaku ekonomi yaitu antara besar dan menengah dengan usaha kecil akan mewujudkan demokrasi ekonomi dan efisiensi nasional yang berdaya saing tinggi. Karena usaha kecil dan koperasi merupakan bagian terbesar dari pelaku perekonomian nasional maka seyogiannya usaha kecil diberikan peluang dan peran yang lebih besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi nasional. 15 Dengan adanya program kemitraan ini juga diharapkan dapat mengurangi masalah ketimpangan yang dihadapi oleh sebagian lapisan masyarakat. Kemitraan dijadikan solusi karena baik keberadaan maupun fungsi dan perannya diperlukan untuk memberdayakan semua lapisan masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil yang keberadaannya sebagai pelaku ekonomi terbesar sekaligus pilar penopang utama dari perekonomian nasional. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang selanjutnya disebut dengan UMKM tidak saja berbeda dengan usaha besar, tetapi di dalam kelompok UMKM itu sendiri terdapat perbedaan karakteristik antara Usaha Mikro dengan Usaha Kecil dan Usaha Menengah dalam sejumlah aspek yang dapat dilihat sehari-hari di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Aspek-aspek itu termasuk orientasi pasar, profil dan pemilik usaha, sifat dan kesempatan kerja di dalam perusahaan, sistem organisasi dan manajemen yang ditetapkan di dalam usaha, derajat mekanisme di dalam proses produksi, sumber-sumber dari bahan-bahan baku dan modal, lokasi tempat usaha, hubungan-hubungan eksternal, dan derajat dari keterlibatan wanita sebagai pengusaha. 16 15 Mohammad Jafar Hafsah, Op.Cit., hlm. 15 16 Tulus T. H. Tambunan, Op.Cit., hlm. 4 Universitas Sumatera Utara 16 Selain itu, menurut suatu laporan dari BPS 2006, ada perbedaan antara Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah dalam latar belakang atau motivasi pengusaha melakukan usaha. Perbedaan motivasi pengusaha sebenarnya harus dilihat sebagai karakteristik paling penting untuk membedakan antara UMKM dan usaha besar, maupun antara subkategori di dalam kelompok UMKM itu sendiri. Menurut laporan tersebut, sebagian besar pengusaha mikro di Indonesia mempunyai latar belakang ekonomi, yakni alasan utama untuk melakukan kegiatan tersebut adalah ingin memperoleh perbaikan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari. Disamping itu, latar belakang menjadi pengusaha mikro karena faktor keturunan, yaitu meneruskan usaha keluarga. Terlihat banyak faktor keluarga masih dominan di masa jika orang tuanya seorang nelayan maka anaknya juga menjadi nelayan dan seterusnya. Sedangkan alasan ideal pengusaha mikro adalah karena tidak ada kesempatan untuk berkarier di bidang lain. 17 Latar belakang pengusaha kecil lebih beragam dari usaha mikro, walaupun latar belakang ekonomi merupakan alasan yang utama. Tetapi sebagian lain mempunyai latar belakang lebih realistis dengan melihat prospek usaha ke depan dengan kendala modal yang terbatas. Sebagian besar pengusaha kecil di Indonesia mempunyai alasan berusaha karena adanya peluang bisnis dan pangsa pasar yang aman dan besar. Ada juga sejumlah pengusaha kecil berusaha dengan alasan utamanya karena faktor keturunanwarisan, dibekali keahlian dan membuka lapangan kerja baru bagi warga setempat. Walaupun masih ada 17 Ibid., hlm. 6 Universitas Sumatera Utara 17 sejumlah pengusaha yang beralasan karena tidak ada kesempatan di bidang lain dengan berbagai macam alasan, misalnya pendidikan formal yang rendah atau kondisi fisik yang tidak memungkinkan. Hal ini menunjukkan bahwa pengusaha kecil mempunyai alasan yang lebih baik daripada usaha mikro. 18 Sedangkan latar belakang pengusaha menengah di Indonesia sebagian besar sama, seperti motivasi dari pengusaha kecil, yakni melihat prospek usaha ke depan, adanya peluang dan pangsa pasar yang aman dan besar. Ada sebagian pengusaha dari kelompok ini yang melakukan usaha karena faktor keturunanwarisan, mempunyai keahlian, atau lainnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa motivasi dari pengusaha UKM lebih berorientasi bisnis dibandingakn pengusaha Usaha Mikro. 19 Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usahan yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah dan usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. 20 Usaha Kecil memiliki peranan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah melalui Menteri UKM sangat mendukung Usaha Kecil karena melalui perusahaan kecil pemerintah dapat mengatasi masalah pengangguran, kemiskinan dan sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional secara umumnya. Usaha Kecil dapat dikatakan urat nadi perekonomian nasional sebab Usaha Kecil biasanya menyerap tenaga kerja lokal 18 Ibid. 19 Ibid. 20 Pasal 1, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Universitas Sumatera Utara 18 sekitar perusahaan dan secara otomatis masyarakat disekitar akan memiliki pendapatan yang dapat mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebagai sasaran utama pembangunan harus dilandasi dengan komitmen dan koordinasi yang baik antara pemerintah, pebisnis dan lembaga non bisnis serta masyarakat setempat dengan menerapkan strategi agresif yang berbasis pada ekonomi jaringan kemitraan. Pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah secara keseluruhan dilakukan dengan cara memberi dukungan posistif dan nyata terhadap pengembangan sumber daya manusia pelatihan kewirausahaan, teknologi, informasi, akses pendanaan serta pemasaran. Perluasan pasar ekspor merupakan indikator keberhasilan membangun iklim usaha yang berbasis kerakyatan. 21

F. Metode Penelitian 1.

Dokumen yang terkait

Prinsip Permberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Ketentuan Pembatasan Kepemilikan Waralaba Restoran Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah

0 77 85

Implementasi Kredit Usaha Rakyat dalam Mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Stabat

9 138 130

Kajian Hukum Terhadap Pemberdayaan Kredit Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2008

0 51 108

Kemitraan Usaha Kecil Menengah Dengan Badan Usaha Milik Negara Di Kota Medan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) dan PT. Jamsostek (PERSERO) Cabang Kantor Medan)

0 56 199

Pengaruh Pengalokasian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) Bank X Sentra Kredit Kecil Polonia Medan

2 40 87

Analisis Hukum Pelaksanaan Program Kemitraan Bina Lingkungan Oleh PT. PINDAD (Persero) Bandung Selaku Badan Usaha Milik Negara Terhadap Kegiatan Usaha Mikro Kecil Menengah.

0 0 2

PELAKSANAAN PERJANJIAN KEMITRAAN ANTARA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk. DENGAN UMKM DIKAITKAN DENGAN PRINSIP POLA KEMITRAAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO KECIL DAN MENEN.

0 0 2

HARMONISASI UNDANG-UNDANG PERBANKAN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH UNTUK MEMPEROLEH KEMUDAHAN MODAL USAHA BAGI PELAKU USAHA MIKRO.

0 0 1

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN.

0 0 17

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

0 0 44