80
BAB IV HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN KEMITRAAN PT. TELKOM
CDSA MEDAN DENGAN MITRANYA
A. Hambatan Pemberian Pinjaman Oleh PT. Telkom CDSA Medan
Terhadap Mitranya
Pemerintah telah melaksanakan kebijaan kredit lunak atau pinjaman lunak sejak tahun 1973 dalam bentuk kredit kecil yaitu KIK dan KMKP. Untuk
kredit ini diberikan suku bunga yang rendah, jangka waktu yang panjang dan syarat-syarat barang jaminan yang ringan bahkan yang tidak mempunyai barang
jaminan. Namun pada kenyataannya masih banyak terdapat hambatan dalam penyaluran kredit atau pinjaman lunak ini.
72
Walaupun pada prakteknya khusus pada mitra binaan Ita Mode, tidak pernah mengalami kendala selama bermitra dengan Telkom CDSA Medan. Baik
itu dari segi pemberian dana pinjaman ataupun dari segi pengembalian dana pinjaman yang telah diberikan oleh Telkom CDSA Medan. Namun, banyaknya
usaha kecil lain yang menjadi mitra binaan Telkom CDSA Medan menimbulkan beberapa kendala dalam pemberian dana pinjaman kepada mitra binaannya.
Berdasarkan dari ketentuan peraturan perundang-undangan tentang Kemitraan antara Telkom CDSA Medan dengan Usaha kecil, masih terdapat
beberapa pasal yang pelaksanaannya masih terhambat. Pasal-pasal tersebut
72
Mariam Darus Badrulzaman, Perjanjian Kredit Bank, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1991, hlm.42
Universitas Sumatera Utara
81
terdapat pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor Per- 05MBU2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan
Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan, antara lain : a.
Pasal 4 yang menyatakan kewajiban Mitra Binaan untuk melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan yang telah disetujui oleh BUMN
Pembina, membayar kembali pinjaman tepat waktu sesuai dengan kesepakatan dan menyampaikan laporan perkembangan usahanya kepada
BUMN Pembina. Namun pada prakteknya masih banyak Mitra Binaan yang mengalami keterlambatan dalam pengembalian pinjaman kepada
Telkom CDSA Medan. Pada saat memberikan keterangan data menganai jenis kegiatan usahanya, masih ada yang tidak sesuai dengan kegiatan
usaha Mitra Binaan yang sebenarnya dan tidak menyampaikan laporan perkembangan usahanya kepada Telkom CDSA Medan.
b. Pasa 5 huruf f yang menyatakan kewajiban BUMN Pembina yaitu lain
melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap Mitra Binaan. Namun pada prakteknya Telkom CDSA Medan belum dapat melakukan
pemantauan yang rutin terhadap perkembangan usaha Mitra Binaan dan untuk pembinaan Telkom CDSA Medan memang telah melaksanakannya
namun belum dapat terlaksana secara maksimal dan berkelajutan dikarenakan kurangnya sumber daya manusia pada Telkom CDSA
Medan.
Universitas Sumatera Utara
82
Hambatan-hambatan lain juga dapat dilihat dari dua segi yaitu dari segi pelaku usaha kecil selaku mitra binaan dan dari segi Telkom CDSA Medan selaku
pihak penyalur dana pinjaman. Hambatan-hambatan yang dilihat dari segi pelaku usaha kecil selaku mitra binaan Telkom CDSA Medan adalah :
a. Keterangan mengenai usaha mitra binaan yang tidak sesuai dengan
kenyataan usaha yang sebenarnya. b.
Kesadaran mitra binaan dalam memenuhi kewajibannya atau melunasi pinjamannya yang masih banyak menunggak.
c. Kondisi usaha mitra binaan yang terkadang mengalami penurunan
dikarenakan beberapa mitra binaan yang tidak memperbaharui sistem manajemen usaha yang disarankan oleh Telkom CDSA Medan
d. Jarak antara kantor Telkom CDSA Medan yang relatif jauh dengan mitra
binaan yang tempat tinggalnya sebagian di wilayah pedesaan yang pada umumnya menyebar sehingga tidak maksimal dalam pengawasan dan
pengontrolan penggunaan pinjaman. e.
Secara umum mitra binaan yang merupakan pengusaha kecil yang berpendidikan rendah, sehingga kurang memiliki inovasi dalam
pengembangan usahanya, akibatnya dana pinjaman yang diberikan oleh Telkom CDSA Medan kurang maksimal pemanfaatannya.
f. Kesalahan manajemen mitra binaan dalam mengelola usahanya, hal ini
terjadi diakibatkan dana pinjaman
dipergunakan tidak untuk
mengembangkan usahanya, tetapi dipergunakan untuk kepentingan yang
Universitas Sumatera Utara
83
lain. Kesalahan manajemen menjadikan pengembalian dana pinjaman ini menjadi macet.
Sedangkan hambatan-hambatan dilihat dari segi Telkom CDSA Medan selaku pihak penyelenggara Program Kemitraan adalah :
a. Tidak adanya sumber daya manusia yang dikhususkan untuk memberikan
pelatihan atau mengadakan promosipameran usaha kecil mitra binaannya.
b. Kurangnya pendampingan, pembinaan dan pengawasan dari Telkom
CDSA Medan terhadap penggunaan dana pinjaman oleh mitra binaannya.
c. Sosialisasi terhadap masyarakat masih kurang mengenai adanya dana
pinjaman bergulir dari Telkom CDSA Medan. Pada dasarnya hambatan yang paling menonjol yang dirasakan oleh
Telkom CDSA Medan dalam pemberian pinjaman Program Kemitraan adalah masih sedikitnya sumber daya manusia Telkom CDSA Medan. Berdasarkan hasil
wawancara dengan koordinator Program Kemitraan Telkom CDSA Medan diperoleh informasi bahwa jumlah staf yang bekerja pada CDSA Medan belum
mencukupi dalam menangani aktivitas pemberdayaan usaha kecil. Dalam hal ini masih diperlukan penambahan staf pada Kandatel Medan, namun tentunya
kebijakan tersebut ditentukan oleh CDC Pusat sebagai pengambil kebijakan tingkat pusat.
Akibat kurangnya sumber daya manusia menyebabkan banyaknya pekerjaan yang tidak maksimal. Seperti semakin berkurangya pelatihan dan
Universitas Sumatera Utara
84
pembinaan yang dilakukan oleh Telkom CDSA Medan. Pengawasan terhadap usaha mitra binaan juga kurang maksimal dikarenakan banyaknya jumlah mitra
binaan yang pada umumnya lokasi usaha masing-masing mitra binaan menyebar. Berdasarkan hasil wawancara dari dengan koordinator CDSA Medan bahwa
masih dirasakan kekurangan staf khususnya pada saat pekerjaan menumpuk. Selain itu faktor yang bersumber dari mitra binaan juga memiliki menjadi
hambatan tersendiri dalam pemberian pinjaman oleh Telkom CDSA Medan. Seperti masih banyaknya mitra binaan yang mengalami kemacetan dalam
pengembalian pinjaman. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan masih banyak mitra binaan yang belum memperbaiki sistem manajemen usahanya, sehingga
berpengaruh kepada omset yang diperoleh oleh mitra binaan. Selain itu juga banyaknya mitra binaan yang tidak menggunakan dana pinjaman yang diberikan
untuk mengembangkan usahanya melainkan untuk kepentingan lain. Hal ini menyebabkan tidak berkembanganya usaha kecil yang dimiliki mitra binaan
sehingga tujuan pemberdayaan yang dilakukan oleh Telkom CDSA tidak maksimal.
B. Penyelesaian Pembayaran Pinjaman Oleh Mitra Yang Bermasalah