Tujuan Pemberian Pinjaman Oleh PT. Telkom CDSA Medan, Tbk

62 dari pelaksanaan program ini adalah para pelaku usaha kecil dan menengah ”UKM”. Kepedulian dan komitmen akan pemberdayaan ekonomi sebagaimana misi dari CDC Telkom diimplementasikan dengan pelaksanaan Program Kemitraan. Pemberdaayan ekonomi yang dijalankan pada Program Kemitraan adalah dengan mengadakan pembiayaan untuk pengembangan usaha kecil. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah disebutkan bahwa pembiayaan adalah upaya yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat melalui bank, dan lembaga keuangan bukan bank, untuk mengembangkan dan memperkuat permodalan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. 59 Merujuk pada Pasal tersebut yang telah dilakukan oleh Program Kemitraan Telkom ini termasuk juga ke dalam pembiayaan. Dimana dalam Program Kemitraan ini Telkom memberikan bantuan pinjaman bergulir kepada para pengusaha kecil guna memperkuat dan mempertangguh kemandirian usaha kecil tersebut.

B. Tujuan Pemberian Pinjaman Oleh PT. Telkom CDSA Medan, Tbk

Terhadap Usaha Kecil Usaha mikro, kecil, dan menengah UMKM merupakan segmen terbesar pelaku ekonomi nasional. Menurut data Departemen Koperasi dan UKM, jumlah UMKM tahun 2007 mencapai 49,82 juta unit, meningkat menjadi 51,26 juta unit tahun 2008. Berdasarkan kategori, porsi yang paling besar adalah segmen usaha 59 Pasal 1, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. Universitas Sumatera Utara 63 mikro yang mencapai sekitar 99 total jumlah UMKM. Jumlah yang demikian besar tersebut menunjukkan, UMKM memiliki peran besar dalam menopang ekonomi nasional. Karena itu, pengembangan UMKM harus mendapat perhatian yang besar. 60 Salah satu hasil studi yang secara komprehensif mencoba menggambarkan persoalan yang dihadapi usaha kecil, digambarkan dalam studi komparatif yag dilaksanakan di lima Negara ASEAN dengan menggambarkan prioritas persoalan usaha kecil di desa, di kota kecil, dan yang berlokasi di kota besar berkaitan dengan aspek finansial. Temuan penting studi ini menunjukkan bahwa bagi usaha kecil yang berlokasi di desa, maka persoalan pemasaran dan rencana produksi merupakan prioritas persoalan yang perlu diatasi. Sedangkan untuk usaha kecil yang berlokasi di kota kecil maka permasalahan keuangan merupakan prioritas persoalan yang memerlukan penanganan, dan untuk yang berlokasi di kota besar maka pemberian insentif fiskal merupakan persoalan yang dominan untuk disediakan. Hasil studi ini mempertegas beberapa hasil studi yang dilakukan berkaitan dengan pengembangan usaha kecil yang tiba pada satu kesimpulan bahwa usaha kecil mengahadapi beberapa kendala, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Hasil Konferensi Nasional Usaha Kecil I pada tahun 1997 yang mencoba mengidentifikasi masalah-masalah di seputar usaha kecil di Indonesia., merumuskan bahwa paling tidak terdapat 8 delapan aspek yang menjadi permasalahan usaha kecil, antara lain : i manajemen, ii permodalan, 60 Peran BUMN Dalam Pengembangan UMKM Di Indonesia Melalui Asuransi Dan Penjaminan Kredit, http:lmfeui.comdataPeran20BUMN20utk20UMKM.pdf, diakses pada 18 Maret 2013. Universitas Sumatera Utara 64 iii teknologi, iv bahan baku, v pemasaran, vi infrastruktur, vii birokrasi dan pungutan, dan viii kemitraan. 61 Terlepas dari beragamnya persoalan yang dialami usaha kecil, kelihatannya aspek permodalan tetap menjadi salah satu kebutuhan penting bagi usaha kecil dalam menjalankan usahanya. Kebutuhan penyediaan permodalan bagi usaha kecil, lahir berkaitan dengan kebutuhan usaha kecil untuk menjalankan usahanya, baik untuk kebutuhan modal kerja maupun untuk mengembangkan usaha melalui kegiatan investasi, maupun merupakan akibat yang disebabkan oleh persoalan lain yang dihadapi usaha kecil. Sebagai contoh, sistem pembayaran mundur yang diterima usaha kecil, pada gilirannya akan menyebabkan usaha kecil memerlukan dana talangan untuk menjalan cash flow. Berkaitan dengan kebutuhan permodalan usaha kecil, pemerintah menyikapi dengan menempuh solusi penyediaan beberapa skim pembayaran yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan usaha kecil. 62 Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM juga diebutkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah berupaya menumbuhkan ikim usaha dari berbagai aspek, yang salah satunya adalah dari aspek pendanaan. Di dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM disebutkan bahwa aspek pendanaan ditujukan untuk : 63 61 Edy Priyono, Kekuatan Kolektif Sebagai Strategi Mempercepat Pemberdayaan Usaha Kecil, Jakarta : The Asia Fondation, 1999, hlm. 142 62 Ibid ,. 63 Pasal 8, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Universitas Sumatera Utara 65 a. Memperluas sumber pendanaan dan memfasilitasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk dapat mengakses kredit perbankan dan lembaga keuangan selain bank; b. Memperbanyak lembaga pembiayaan dan memperluas jaringannya sehingga dapat diakses oleh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; c. Memberikan kemudahan dalam memperoleh pendanaan secara cepat, tepat, murah dan tidak diskriminatif dalam pelayanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Membantu para pelaku Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk mendapatkan pembiayaan dan jasaproduk keuangan lainnya yang disediakan oleh perbankan dan lembaga keuangan bukan bank, baik yang menggunakan sistem konvensional maupun sistem syariah dengan jaminan yang disediakan oleh Pemerintah. Merujuk pada Undang-Undang tersebut telah dicantumkan bahwa pembiayaan tidak hanya dapat diperoleh melalui bank saja, tetapi juga dapat diperoleh melalui lembaga keuangan bukan bank. Salah satu contoh lembaga bukan bank adalah melaluui Program Kemitraan yang dikelola oleh BUMN. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang UMKM juga disebutkan bahwa “Badan Usaha Milik Negara dapat menyediakan pembiayaan dari penyisihan bagian laba tahunan yang dialokasikan kepada Usaha Mikro dan Kecil dalam bentuk pemberian pinjaman, penjaminan, hibah, dan pembiayaan lainnya. 64 64 Pasal 21 ayat 2 Undang-Undang Nomor .20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Universitas Sumatera Utara 66 Telkom sebagai salah satu BUMN di Indonesia mempunyai Program Kemitraan yaitu program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba Telkom. Unit Pelaksana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Telkom wilayah medan yakni Telkom CDSA Medan yang wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Langkat, dan sebagian Kabupaten Serdang Bedagai. Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan sekitar perusahaannya Telkom CDSA Medan menyalurkan dana pinjaman bagi para pelaku usaha kecil yang berada di wilayah kerjanya. Pinjaman dana Program Kemitraan ini diperuntukkan untuk membiayai modal kerja atau pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan Mitra Binaan. Khusus untuk wilayah kerja Telkom CDSA Medan , telah menjalankan Program Kemitraan dengan total 1.212 Mitra Binaan terhitung dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Penyaluran dana pinjaman bergulir yang dilakukan oleh Telkom CDSA Medan bertujuan untuk memberikan bantuan pencarian modal bagi para pelaku usaha kecil yang kesulitan dalam hal finansial. Dana program kemitraan ini dimaksudkan untuk merangsang pertumbuhan usaha kecil sehingga para pelaku usaha kecil mempunyai fondasi yang kuat dan mandiri dalam menjalankan usahanya. Dengan ketangguhan dan kemandirian yang ada dari para pelaku usaha kecil ini, maka akan diharapkan timbulnya daya saing dengan usaha lainnya, sehingga usaha kecil yang pada umumnya dipandang sebagai usaha marjinal dapat meningkatkan pendapatan usahanya dan meningkatkan peran usaha kecil dalam pembentukan produk nasional. Dengan Universitas Sumatera Utara 67 terpenuhinya modal yang dimiliki, para pelaku usaha kecil akan dapat mengembangkan usahanya. Dengan berkembangnya usaha tersebut secara otomatis akan menyerap tenaga kerja baru sehingga tercipta perluasan lapangan pekerjaan . Seperti yang pada umumnya terjadi penyaluran pinjaman yang dilakukan oleh bank-bank umum banyak mengalami kendala yang antara lain disebabkan oleh para pelaku usaha kecil yang tidak bankable. Prosedur dan penilaian dari pihak perbankan yang masih terlalu rumit juga tingginya tingkat bunga yang dibebankan kepada pengusaha kecil masih tinggi. Kebanyakan perbankan masih menempatkan agunan material sebagai salah satu faktor dominan dan cenderung mengesampingkan kelayakan usaha dalam pengaliran kreditnya, sehingga nilai pinjaman yang diperoleh usaha kecil seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan, baik dari sisi waktu maupun jumlah. Program Kemitraan Telkom CDSA ini berbeda dengan sistem pinjaman yang dilakukan oleh bank, untuk memperoleh dana pinjaman Telkom CDSA Medan memudahkan setiap mitra binaannya. Walaupun tetap menggunakan agunan, namun mitra binaan tidak diberatkan dengan nilai aguanan yang tinggi. Dalam hal memberikan dana pinjaman, Telkom CDSA Medan tetap bertolak dari kelayakan objek usaha yang dimiliki oleh mitra binaannya. Sehingga apabila ditemukan pelaku usaha kecil yang membutuhkan dana pinjaman namun tidak memiliki nilai agunan yang tinggi, pelaku usaha kecil tersebut tetap dapat memperoleh dana pinjaman yang nilainya disesuaikan dengan objek usaha yang dimiliki masing-masing pelaku usaha kecil. Sehingga tidak terjadi diskrimanasi Universitas Sumatera Utara 68 pemberian dana pinjaman dan setiap usaha kecil dapat memperoleh kemudahan dalam memperoleh dana pinjaman. Besarnya bunga yang ditetapkan oleh Telkom CDSA Medan juga sangat rendah yaitu 6 dari limit pinjaman. Namun pada program kemitraan Telkom CDSA Medan ini tidaklah disebut bunga, melainkan jasa administrasi. Jasa administrasi 6 dari setiap besar nilai pinjaman mitra binaan ini akan digunakan sebagai dana untuk beban operasional. Adapun yang dimaksud dengan beban operasional adalah beban pelaksanaan operasi unit Program Kemitraan dan Program Bina lingkungan diluar beban pegawai yang dananya berasal dari dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. 65 Dapat disimpulkan bahwa pembiayaan yang dilakukan oleh Telkom CDSA Medan pada program kemitraan dengan penyaluran dana pinjaman melalui penyisihan laba Telkom kepada pelaku usaha kecil bertujuan untuk memberi kemudahan kepada pengusaha kecil dalam meningkatkan peroduktivitas usahanya baik untuk modal usaha ataupun pengembangan usaha dengan sistem yang sederhana dan tidak rumit. Sehingga mendorong pertumbuhan iklim usaha pada sektor usaha kecil yang pada tahap berikutnya akan terjadi peningkatan dan pemerataan pendapatan serta memperkokoh struktur perekonomian nasional. 65 Pasal 1, Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05MBU2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan. Universitas Sumatera Utara 69

C. Peran Kemitraan PT. Telkom CDSA Medan Terhadap Usaha Kecil Ita

Dokumen yang terkait

Prinsip Permberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Ketentuan Pembatasan Kepemilikan Waralaba Restoran Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah

0 77 85

Implementasi Kredit Usaha Rakyat dalam Mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Stabat

9 138 130

Kajian Hukum Terhadap Pemberdayaan Kredit Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2008

0 51 108

Kemitraan Usaha Kecil Menengah Dengan Badan Usaha Milik Negara Di Kota Medan (Studi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) dan PT. Jamsostek (PERSERO) Cabang Kantor Medan)

0 56 199

Pengaruh Pengalokasian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Pada Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL) Bank X Sentra Kredit Kecil Polonia Medan

2 40 87

Analisis Hukum Pelaksanaan Program Kemitraan Bina Lingkungan Oleh PT. PINDAD (Persero) Bandung Selaku Badan Usaha Milik Negara Terhadap Kegiatan Usaha Mikro Kecil Menengah.

0 0 2

PELAKSANAAN PERJANJIAN KEMITRAAN ANTARA PT KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk. DENGAN UMKM DIKAITKAN DENGAN PRINSIP POLA KEMITRAAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO KECIL DAN MENEN.

0 0 2

HARMONISASI UNDANG-UNDANG PERBANKAN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH UNTUK MEMPEROLEH KEMUDAHAN MODAL USAHA BAGI PELAKU USAHA MIKRO.

0 0 1

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN.

0 0 17

PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

0 0 44