30
e. Apakah penemu atau orang yang menerima lebih lanjut hak
penemu berhak atau tidak berhak atas paten bagi penemuan tersebut. f.
Apakah penemuan tersebut bertentangan dengan peraturan perundang- undangan, ketertiban umum serta kesusilaan.
120
Pada dasarnya apabila Pihak pemohon merasa keberatan atas putusan dari Ditjend HKI dapat melakukan upaya hukum yaitu Upaya Hukum Banding, yaitu
ke Komisi Banding Paten, yang secara lengkap diatur pada pasal 60 UU Paten. Apabila halnya Komisi Banding Paten menolak upaya hukum banding tersebut,
pemohon masih dapat melakukan upaya hukum yaitu mengajukan gugatan ke pengadilan niaga.
Dalam permohonan pendaftaran paten yang ditolak maka pemohon tidak mendapatkan hak, sebagaimana yang telah diatur dalam Pasal 16 UU Paten, yang
menyatakan bahwa pemgang paten memiliki hak untuk: 1.
Melaksanakan dan melarang pihak lain untuk membuat, mempergunakan, menjual, mengimpor, menyewakan, memperdagangkan produk yang diberi
paten. 2.
Menggunakan prosses produksi yang diberi paten untuk membuat barang dan tindakan lainnya sesuai dengan point pertama
121
.
C. Upaya Hukum yang dilakukan terhadap Penolakan Permohonan Paten
Terkait dengan Penyempurnaan Invensi.
120
Peraturan Pemerintah nomor 34 tahun 1999.
121
Pasal 16 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001.
Universitas Sumatera Utara
31
Setelah permohonan paten diajukan, diumumkan, diperiksa secara subtantif, maka tahapan selanjutnya adalah pemberian keputusan oleh Ditjend
HKI. Putusan tersebut dapat berupa persetujuan atas invensi yang diajukan patennya, atau penolakan terhadap invensi yang diajukan patennya.
Putusan tersebut paling lambat dikeluarkan setelah 36 tiga puluh enam bulan terhitung sejak tanggal diterimanya surat permohonan pemeriksaan
subtantif pada paten biasa, dan 24 dua puluh empat bulan pada paten sederhana. Apabila paten yang diajukan ditolak maka diberitahukan penolakannya
serta surat penolakan dicatat oleh Ditjend HKI. Dalam hal penolakan, bukan berarti pemohon tidak dapat melakukan apa-apa. Pemohon yang merasa tidak
puas atas putusan tersebut dapat melakukan upaya hukum. Upaya hukum yang dapat dilakukan atas penolakan permohonan invensi
adalah dengan melakukan permohonan banding terhadap putusan Ditjend HKI ke Komisi Banding Paten sebagaimana diatur pada pasal 60 UU Paten.
Permohonan banding dapat diajukan terhadap penolakan yang dasar alasannya adalah dikarenakan hal-hal yang bersifat subtantif, yang diajukan secara
tertulis oleh pemohon atau kuasanya ke Komisi Banding Paten, permohonan banding diajukan dengan menguraikan secara lengkap keberatan serta alasannya
terhadap penolakan permohonan sebagai hasil dari pemeriksaan subtantif. Adapun pengaturan lebih lanjut mengenai permohonan banding mengenai
jangka waktu pengajuan gugatan adalah diatur pada Pasal 61 UU Paten, yaitu: 1.
Diajukan paling lama 3 bulan.
Universitas Sumatera Utara
32
2. Apabila lewat jangka waktunya maka dianggap pemohon menerima
putusan penolakan tersebut. 3.
Dalam hal penolakan permohonan telah dianggap diterima sebagaimana dimaksudkan pada poit ke 2.
122
Dalam pemeriksaan bandingnya diatur dengan ketentuan bahwa banding diperiksa oleh komisi banding paten satu bulan sejak tanggal penerimaan
permohonan banding, keputusan komisi banding ditetapkan paking lama 9 bulan sejak berakirnya jangka waktu, apabila komisi banding menyetujui banding maka
Ditjend HKI wajib melaksanakan putusan Komisi banding, apabila putusan ditolak pemohon dapat mengajukan upaya hukum yaitu berupa gugatan terhadap
Komisi Banding Paten ke Pengadilan Niaga.
123
Yang diatur pada Pasal 63 UU Paten, apabila dalam gugatan pemohon ditolak maka dapat melakukan upaya
hukum yang terakhir yaitu kasasi ke Mahkamah Agung. Adapun komisi banding paten adalah badan khusus yang independen dan
berada di lingkungan departemen yang membidangi HKI, yang terdiri atas seorang ketua, seorang wakil ketua merangkap anggota, dan anggota yang
merupakan ahli di bidangnya masing-masing.
124
Pengajuan gugatan terhadap Komisi Banding Paten ke Pengadilan Niaga bukanlah upaya hukum terakhir yang bisa ditempuh dalam hal penolakan
permohonan atas paten. Apabila gugatan tersebut dinyatakan di tolak oleh hakim dari Pengadilan Niaga yang berwenang, pihak pemohon sekaligus Bajaj Auto
Limited masih dapat melakukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung,
122
Pasal 61 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten.
123
Pasal 63 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten.
124
Pasal 64 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten.
Universitas Sumatera Utara
33
sebagai contoh konkretnya, dapat kita lihat pemaparan singkat berikut tentang hal permohonan Pihak Bajaj Auto Limited yang mendapat penolakan oleh Ditjen
HKI, hingga mencapai upaya hukum kasasi. Dalam permohonan dengan pengembangan invensi tentulah sebelumnya
dibandingkan dokumennya dengan dokumen yang lama sebagai dasar yang menyatakan bahwasanya paten tersebut mengandung langkah kebaharuan, atau
inventif. Apabila terdapat penolakan maka dapat melakukan upaya hukum yang sama dengan permohonan paten yang bukan merupakan pengembangan suatu
invensi yaitu mulai dari: 1.
Upaya banding ke komisi banding paten 2.
Apabila ditolak dapat mengajukan gugatan ke pengadilan niaga atas putusan komisi banding paten
3. Dan apabila ditolak dapat mengajukan banding ke mahkamah agung
atau disebut dengan idtilah kasasi, dikarenakan tidak ada banding ke pengadilan tinggi
125
Penolakan Mesin Motor Bajaj di Indonesia merupakan salah satu contoh daripada penolakan permohonan paten. Motor Bajaj merupakan salah satu produk
sepeda motor yang dikenal di kalangan masyarakat Indonesia, bahkan desain yang dihasilkan menarik dan terlihat elegan. Namun, tidak disangka hak paten
teknologi mesin motor kebanggaan masyarakat India ini menjadi masalah di Indonesia. Bajaj Auto Limited sebagai produsen motor Bajaj menggugat Ditjen
HKI, Kementerian Hukum dan HAM Kemenkum HAM. Sebab, permohonan
125
Pasal 62 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Tentang Paten
Universitas Sumatera Utara
34
paten untuk sistem mesin pembakaran dalam dengan prinsip empat langkah ditolak dengan alasan sudah dipatenkan terlebih dahulu oleh Honda Giken Kogyo
Kabushiki Kaisha.
126
Kuasa hukum perusahaan Bajaj pun meminta agar hakim pengadilan membatalkan atas penolakan permohonan terhadap kasus tersebut.
Kasus tersebut bermula ketika Ditjen Haki menolak permohonan permohonan paten Bajaj pada 30 Desember 2009 dengan alasan ketidakbaruan
dan tidak mengandung langkah inventif. Atas penolakan tersebut, Bajaj Auto mengajukan banding ke Komisi Banding Paten. Namun Komisi Banding dalam
putusannya pada 27 Desember 2010 sependapat dengan Direktorat Paten sehingga kembali menolak banding paten tersebut. Hal tersebut dikarenakan prinsip motor
Bajaj merupakan prinsip yang masih baru berkembang. Kesaksian dalam sidang tersebut, satu silinder jelas berbeda dengan dua silinder. Untuk konfigurasi busi
tidak menutup kemungkinan ada klaim yang baru terutama dalam silinder dengan karakter lain.
Namun, kebaruannya adalah ukuran ruang yang kecil. Dimana harus ada busi dengan jumlah yang sama. Keunggulan dari Bajaj ini adalah bensin yang irit
dan memiliki emisi yang ramah lingkungan. Ditjen HAKI punya catatan tersendiri sehingga menolak permohonan paten ini, yaitu sistem ini telah dipatenkan di
Amerika Serikat atas nama Honda Giken Kogyo Kabushiki Kaisha dengan penemu Minoru Matsuda pada 1985. Lantas oleh Honda didaftarkan di Indonesia
pada 28 April 2006. Namun dalih ini dimentahkan oleh Bajaj, karena telah mendapatkan Paten sebelumnya dari produsen negara asalnya, yaitu India.
126
dengan-mesin-honda-hak-paten-bajaj- ditolakei=OOBTUtuEA87trQeK_4H4BAusg=AFQjCNEUbG7Hph-
zsONyYvivFp5dM8HHWwbvm=bv. 53760139, d. bmk
Universitas Sumatera Utara
35
Walaupun kenyataannya perusahaan Bajaj tersebut menolak dan merasa keberatan atas Putusan Ditjen HAKI. Sebaiknya jika terbukti memiliki kesamaan
sistem mesin kiranya sesegera mungkin diberi solusi untuk perbaikan mesin tersebut agar tidak terjadi masalah seperti pencabutan penjualan dan lainnya. Pada
kasus ini walaupun sistem mesin dari Honda yang dijadikan pembandingnya, Honda memilih untuk dian dan sama sekali tidak berkomentar.
Penolakan tersebut dilakukan lembaga itu pada 30 Desember 2009 dengan alasan ketidakbaruan dan tidak mengandung langkah inventif sebagaimana yang
ditentukan dalam Pasal 2 dan 3 Undang-Undang Nomor. 14 Tahun 2001 tentang Paten. Atas penolakan tersebut, Bajaj Auto mengajukan banding ke Komisi
Banding Paten. Namun, Komisi Banding dalam putusannya Nomor 02KBPXII2010 pada 27 Desember 2010 sependapat dengan Direktorat Paten
sehingga kembali menolak permohonan paten tersebut. Komisi Banding Paten dalam pertimbangannya menyatakan bahwa paten
Nomor W-00200601181 oleh Bajaj Auto masih relevan dengan dokumen pembanding yaitu Paten Mesin Merek Honda US 4534322” yang memiliki
kesamaan”. Hal tersebut terlihat pada laporan penelusuran internasional PCTIN2003000348, Bajaj Auto mengaku sangat ke beratan atas putusan Komisi
Banding tersebut, sehingga menunjuk kantor pengacara Amroos dan Partners untuk mengajukan gugatan di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Persidangan dalam
perkara ini seharusnya telah memasuki tahap jawaban dari Komisi Banding Ditjend HKI. Namun, mejelis hakim menunda persidangan karena Komisi
Banding Ditjend HKI mengaku belum siap dengan jawabannya. Dalam gugatan
Universitas Sumatera Utara
36
yang terdaftar pada Nomor45Paten2011P. Niaga JKT. PST tersebut, Bajaj Auto Limited menilai Komisi Banding Komisi Banding Ditjend HKI telah keliru
dalam mempertimbangkan unsur ketidakbaruan dan tidak mengandung langkah inventif terhadap permohonan paten yang diajukan kliennya.
127
Bajaj Auto Limited mengklaim penggunaan metode pengoperasian mesin pembakaran merupakan hasil penemuan invensi yang dihasilkan klaennya
karena kemampuan intelektualitas yang tinggi dan juga berdasarkan penelitian dan pengembangan sehingga layak diterima permohonannya. Bajaj merupakan
perusahaan yang berdiri sejak 1926, bergerak di beberapa cakupan luas industri seperti kendaraan roda dua, kendaraan roda tiga dengan berbasis pada ilmu
pengetahuan yang telah beroperasi di lebih dari 50 negara Amerika Latin, Afrika. Menurut Bajaj Auto Limited, penemuan kliennya telah memenuhi unsur
kabaruan dan langkah inventif. Kebaruan dan langkah inventif tersebut, lanjutnya sebagaimaman diungkapkan dalam gugatan, telah terbukti dengan
dikabulkannya permohonan paten di India dengan Nomor 195904.
128
Bahkan, lanjutnya, apabila dibandingkan dengan pembanding yang digunakan Komisi
Banding Ditjend HKI terungkap suatu susunan untuk memasukkan busi dalam kepala silinder mesin jenis V. Busi membentang melalui ruang rantai bubungan
dan dapat dilepaskan tanpa mengganggu pengoperasian rantai bubungan tak berujung. Referensi pembanding oleh Komisi Banding Ditjen HKI bertujuan
menghindari kelemahan yang timbul dari inteferensi busi-busi dengan rantai- rantai bubungan.
127
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, Putusan Mahkamah Agung Nomor 802KPDT.Sus2011,http:putusan.mahkamahagung.go.idputusan5ef0bfaa55dd98824f71098f4fe
ca0e, diakses. 22-10-2013
128
http:oto. detik. comread2011092915075617333641208hak-paten-mesin-motor-bajaj- ditolak-di-indonesia diakses tanggal 15 Mei 2013
Universitas Sumatera Utara
37
Kuasa hukum perusahaan bajaj pun meminta agar hakim pengadilan membatalkan atas penolakan permohonan terhadap kasus tersebut. Kasus tersebut
bermula ketika Ditjen HKI menolak permohonan permohonan paten Bajaj pada 30 Desember 2009 dengan alasan ketidakbaruan dan tidak mengandung langkah
inventif. Atas penolakan tersebut, Bajaj Auto mengajukan banding ke Komisi Banding Paten. Namun Komisi Banding dalam putusannya pada 27 Desember
2010 sependapat dengan Direktorat Paten sehingga kembali menolak permohonan paten tersebut. Hal tersebut dikarenakan prinsip motor Bajaj merupakan prinsip
yang masih baru berkembang. Kesaksian dalam sidang tersebut, satu silinder jelas berbeda dengan dua
silinder. Untuk konfigurasi busi tidak menutup kemungkinan ada klaim yang baru terutama dalam silinder dengan karakter lain. Namun, kebaruannya adalah
ukuran ruang yang kecil. Dimana harus ada busi dengan jumlah yang sama. Keunggulan dari bajaj ini adalah bensin yang irit dan memiliki emisi yang ramah
lingkungan. Ditjen HAKI punya catatan tersendiri sehingga menolak permohonan
paten ini, yaitu sistem ini telah dipatenkan di Amerika Serikat atas nama Honda Giken Kogyo Kabushiki Kaisha dengan penemu Minoru Matsuda pada 1985.
Lantas oleh Honda didaftarkan di Indonesia pada 28 April 2006. Namun dalih ini dimentahkan oleh Bajaj, karena telah mendapatkan hak paten sebelumnya dari
produsen negara asalnya, yaitu India.
129
129
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
38
Sama seperti putusan sebelumnya komisi tersebut menyatakan menolak permohonana permohonan paten tersebut, dikarenakan bahwa paten tersebut
sudah terlebih dahulu dipatenkan oleh pihak Honda, lalu pihak Bajaj Auto model pun masih berkeras dengan invensinya tersebut dan yakin bahwa memang
merekalah yang menemukan pertamakali dan bukan tiruan dari Paten milik Honda, maka mereka menggugat Komisi Banding Paten Ditjen HKI ke
Pengadilan Niaga Jakarta, dan Pengadilah Niaga Jakarta memutuskan untuk menolak gugatan tersebut dikarenakan gugatan tersebut telah diluar batas
waktudaluarsa karena pada UU Paten jelas menyatakan bahwa gugatan atas paten hanya dapat dilakukan dalam masa waktu 3 bulan setelah putusan tersebut
dikeluarkan, namun pihak Bajaj mengajukan gugatan selisih satu hari diluar batas masa gugatan-nya yaitu pada tepatnya tanggal 19 April yang putusannya
dikeluarkan yaitu pada tanggal 18 Juni 2009.
130
Namun pihak Bajaj berkeras bahwa mereka baru menerima surat putusan pada tanggal 19 bukan 18, maka merekapun mengajukan kasasi ke Mahkamah
Agung, setelah diperiksa oleh Mahkamah Agung maka keluarlah keputusan Mahkamah Agung Nomor 802 K Pdt. Sus2011 yang menyatakan bahwa
memang benar bahwa gugatan tersebut telah daluarsadiluar dari masa waktunya yaitu 3 bulah, oleh sebab itu putusan tersebut memperkuat keputusan dari
Pengadilan Niaga Jakarta.
131
Pada dasarnya keputusan yang dikeuarkan oleh Mahkamah agung sudah tepat mengenai tanggal batas untuk melakukan gugatan, dikarenakan apabila
130
http:oto. detik. comread2011092915075617333641208hak-paten-mesin-motor-bajaj- ditolak-di-indonesia diakses tanggal 15 Mei 2013
131
ibid
Universitas Sumatera Utara
39
gugatan dilayangkan diluar dari waktu yang telah ditentukan maka gugata tersebut tidaklah berkekuatan hukum, sesuai dengan putusan yang di keluarkan oleh
pengadilan niaga di Jakarta, diamana memutuskan untuk menolak gugatan dari pihak bajaj dikarenakan teleh lewat batas waktunya.
Mengenai keputusan yang dikeluarkan oleh Ditjend dan Komisi Banding Paten tentulah tidak sembarangan, namun memiliki alasan hukum yang kuat,
dimana bahwasanya dilakukan terlebih dahulu pembandingan dokumen pihak bajaj dengan dokumen pembandingnya yaitu dokumen dari pihak Honda.
Pihak daripada pihak Bajaj Auto Design menyatakan bahwa paten ini telah didaftarkan di India sebelumnya, maka mereka sangat yakin bahwa Bajajlah yang
pertama kali menemukan invensi ini dan sudah didaftarkan patennya di India, namun keputusan oleh ditjend HKI berbeda, dan menganggap bahwasanya pihak
bajaj memohonkan pendaftaran paten yang tidak mengandung langkah inventif, maka haruslah ditolak permohonan pendaftaran patennya.
Universitas Sumatera Utara
40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN