1. Tahap Persiapan
Di dalam tahap ini penulis akan melakukan lebih kurang selama 2 bulan di mulai dari penentuan PKLM, pengajuan judul, penentuan judul mencari bahan
proposal, konsultasi dengan dosen, serta proses administrasi untuk melakukan PKLM.
2. Studi Literatur
Di dalam tahap ini yang akan dilakukan oleh Penulis adalah mencari dan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber seperti buku-buku, undang-
undang, peraturan-peraturan, majalah dan koran yang dapat dijadikan referensi dan literatur yang ada kaitannya dengan penulisan laporan Penagihan.
3. Observasi Lapangan
Untuk memperoleh data-data yang aktual dan terpercaya maka penulis mengumpulkan bahan laporan dengan mengadaan riset ke lapangan, tempat
mengadakan Praktik Kerja Lapangan yang dimulai dari mencari Key Person, yang mengetahui tentang Pelaksanaan Penagihan Pajak.
4. Pengumpulan Data
Di dalam tahap ini penulis mengumpulkan data melalui data dokumentasi di mana penulis meminta dokumen yang berhubungan dengan objek PKLM.
Dokumen tersebut berupa struktur organisasi, data-data tentang penunggak pajak dan lain-lain.
Data Primer : data yang diperoleh dari pihak yang memehami dan menguasai
objek kajian Praktik Lapangan Mandiri.
Universitas Sumatera Utara
Data Sekunder : data yang diperoleh dari referensi-referensi ilmiah yang mendukung Praktik Lapangan Kerja Mandiri.
5. Analisa Data dan Evaluasi
Analisa data dalam PKLM ini dilakukan secara deskriptif yang dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang di selidiki dengan menggambarkan
atau mendiskusikan keadaan subjek atau objek PKLM secara sistematis, aktual dan akurat berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.
E. Metode Pengumpulan Data
Hal ini berkaitan dengan pengumpulan data dan informasi serta keterangan dalam pelaksanaan PKLM. Penulis menggunakan beberapa metode yakni :
a. Daftar Pertanyaan
Dalam metode ini penulis mencari dan mengumpulkan data dan keterangan dengan melakukan tanya jawab kepada petugas yang
mengetahui dan memahami permasalahan dalam penulisan ini. b.
Daftar Observasi Studi yang dilakukan dengan pengamatan langsung atau kegiatan yang
dilakukan dalam pencatatan terhadap tiap fenomena yang menjadi objek praktik.
c. Daftar Dokumentasi
Universitas Sumatera Utara
Studi yang dilakukan dengan pengumpulan data-data yang berkenaan tentang penagihan pajak.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam laporan pelaksanaan PKLM ini penulis menguraikan penulisan tersusun secara sistematika. Adapun sistematika yang akan dilakukan dalam
penulisan laporan PKLM ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Di dalam bab ini penulis menguraikan hal-hal yang menjadi latar belakang PKLM, tujuan, dan manfaat PKLM, ruang lingkup,
metode PKLM, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM
Penulis menjelaskan gambaran umumobjeklokasi PKLM, sejarah singkat, visi dan misi, serta struktur organisasi Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Binjai.
BAB III : GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN
MANDIRI
Pada bab ini penulis membahas mengenai ketentuan, tata cara atau prosedur Penagihan dan tata cara pelaksanaan di Kantor Pelayanan
Pajak Binjai.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI
Pada bab ini berisi analisa penulis dan pembahasan-pembahasan mengenai Mekanisme Penagihan di Kantor Pelayanan Pajak Binjai.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini terdiri dari dua hal kesimpuan dan saran. Kesimpulan merupakan intisari yang mencakup seluruh objek pembahasan yang
dibahas dalam PKLM. Sedangkan saran merupakan hal-hal, ide-ide, atau gagasan yang harus dilakukan dalam melaksanakan solusi atas
masalah yang dibahas dari objek pembahasan yang terdapat dalam laporan pelaksanaan PKLM.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA
LAPANGAN MANDIRI PKLM
A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Binjai
Sebelum tahun 1976, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai bernama Kantor Inpeksi Pajak Medan . Sejak tanggal 1 Juni 1976 Kantor Inpeksi Pajak
dipecah pemerintah menjadi 2 bagian yaitu : 1.
Kantor Inpeksi Pajak Medan Utara yang berdomisili di jalan Suka Mulia No. 17-A Medan yang daerah kerjanya terdiri dari yaitu :
a. Kecamatan Medan Timur
b. Kecamatan Medan Barat
c. Kecamatan Medan Labuhan
d. Kecamatan Medan Deli
e. Kecamatan Medan Belawan
f. Kecamatan Binjai
g. Kecamatan Langkat
Universitas Sumatera Utara
2. Kantor Inpeksi Pajak Medan Selatan yang berdomisili di jalan Diponegoro
No. 30-A Medan yang daerah kerjanya meliputi : a.
Kecamatan Medan Deli b.
Kecamatan Medan Belawan c.
Kecamatan Deli Serdang d.
Kabupaten Karo 3.
Kantor Pelayanan Pajak Binjai yang berdomisili dijalan Binjai KM 7 Kodam 1BB, dimana daerah kerjanya meliputi :
a. Kecamatan Medan Tuntungan
b. Kecamatan Medan Sunggal
c. Kota Madya Binjai
d. Kabupaten Langkat
e. Kabupaten Karo
Kantor Pelayanan Pajak Binjai pindah sejak tanggal 1 November 2004 dan mulai aktif 1 Desember 2004, yang didirikan berdasarkan keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 94KMK-011994 tanggal 29 Maret 1994. Dengan wilayah kerjanya sebagai berikut :
a. Kota Madya Binjai
Universitas Sumatera Utara
b. Kabupaten Langkat
c. Kabupaten Deli Serdang
• Kecamatan Labuhan Deli
• Kecamatan Sunggal
• Kecamatan Pancur Batu
• Kecamatan Hamparan Perak
• Kecamatan Sibolangit
• Kecamatan Kutalimbaru.
d. Kabupaten tanah Karo
Pada tanggal 27 Mei 2008, Kantor Pelayanan Pajak Binjai berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai yang artinya Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Binjai telah menjadi Kantor Pelayanan Pajak Modern dimana pelayanan perpajakan telah menjadi pelayanan satu atap. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai
yang sekarang memiliki wilayah kerja sebagai berikut : •
Kota Madya Binjai •
Kabupaten Langkat
Universitas Sumatera Utara
B. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu bagan yang menggambarkan secara sistematis mengenai penetapan, tugas-tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab
masing-masing dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan untuk membina keharmonisan kerja agar pekerjaan dapat dikerjakan dengan teratur dan
baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara maksimal. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai :
a. Subbagian Umum
b. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
c. Seksi Pelayanan
d. Seksi Penagihan
e. Seksi Pemeriksaan
f. Seksi Ekstensifikasi
g. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I
h. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II
i. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
j. Kelompok Jabatan Fungsional
Struktur organisasi yang mendukung operasional Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai dapat digambarkan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
54 16
Sumber data: KPP Pratama Binjai 2.
Berdasarkan tingkat pendidikan
Pendidikan Jenjang
Jumlah
S2 S1D4
D3 D1
SMA SMP
SD 6 orang
22 orang 14 orang
12 orang 13 orang
0 orang 3 orang
Sumber data : KPP Pratama Binjai 3.
Berdasarkan PangkatGolongan
PangkatGolongan Golongan
Jumlah
IV III
2 31
Universitas Sumatera Utara
II I
37
Sumber data : KPP Pratama Binjai 4.
Berdasarkan Usia
Usia Jumlah
s.d. 25 tahun 26 s.d. 40 tahun
41 s.d. 50 tahun Di atas 50 tahun
16 orang 32 orang
10 orang 12 orang
Sumber data : KPP Pratama Binjai 5.
Berdasarkan Jabatan
Jabatan Jumlah
Kepala Kantor KasiKasubbag
Supervisor Fungsional
Account Representative Pelaksana
1 8
1 7
10 44
Sumber data : KPP Pratama Binjai
Universitas Sumatera Utara
6. Penjabaran Pegawai Berdasarkan Seksi
Seksi Jumlah
Subbag Umum Seksi Pelayanan
Seksi PDI Seksi Waskon I
Seksi Waskon II Seksi Waskon III
Seksi Penagihan Seksi Ekstensifikasi
Seksi Pemeriksaan Fungsional Pemeriksa
8 12
10 6
5 5
6 7
4 8
Sumber data : KPP Pratama Binjai
C.
TUGAS DAN FUNGSI PEGAWAI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BINJAI.
Adapun tugas pokok dan fungsi pada masing-masing seksi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai adalah sebagai berikut :
1. Sub Bagian Umum
Memiliki tugas dan fungsi :
Universitas Sumatera Utara
a. Pelayanan dan kesekretariatan terutama dalam hal pengaturan kegiatan
tata usaha dan kepegawaian. b.
Melakukan urusan keuangan. c.
Melakukan urusan rumah tangga serta perlengkapan. 2.
Seksi Pelayanan. Memiliki tugas dan fungsi :
a. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan.
b. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan.
c. Penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan dan surat lainnya.
d. Penyuluhan perpajakan.
e. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak.
f. Kerjasama Perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Seksi Pengolahan Data dan Informasi PDI.
Memiliki tugas dan fungsi : a.
Pengumpulan data. b.
Pengolahan data. c.
Penyajian Informasi perpajakan. d.
Perekaman dokumen perpajakan. e.
Urusan tata usaha penerimaan perpajakan. f.
Pengalokasian dan penatausahaan bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan PBB dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan BPHTB.
g. Pelayanan dukungan teknis komputer.
Universitas Sumatera Utara
h. Pemantauan aplikasi e-SPT dan e-filing.
i. Penyiapan laporan kinerja.
4. Seksi Pengawasan dan Konsultasi.
Memiliki tugas dan fungsi : a.
Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak PPH, PPN, PBB, BPHTB dan pajak lainnya.
b. Bimbinganhimbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis
perpajakan. c.
Penyusunan profil Wajib Pajak. d.
Analisis kerja Wajib Pajak. e.
Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi. f.
Melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku. 5.
Seksi Ekstensifikasi. Memiliki tugas dan fungsi :
a. Pelaksanaan dan penatausahaan pengamatan potensi perpajakan.
b. Pendataan objek pajak dan subjek pajak.
c. Penilaian objek pajak.
d. Kegiatan ekstensifikasi perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Seksi Pemeriksaan
Memiliki tugas dan fungsi : a.
Pelaksanaan penyusunan rencana pemeriksaan b.
Pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan
Universitas Sumatera Utara
c. Penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak
d. Administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya
7. Seksi Penagihan
Memiliki tugas dan fungsi : a.
Pelaksanaan dan penatausahaan penagihan aktif. b.
Penagihan piutang pajak. c.
Penundaan dan pengangsuran tunggakan pajak. d.
Usulan penghapusan piutang pajak sesuai ketenyuan yang berlaku. 8.
Kelompok Fungsional Kelompok ini terdiri atas :
a. Pejabat Fungsional Pemeriksaan.
b. Pejabat Fungsional Penilai yang bertanggung jawab secara langsung
kepada kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. Dalam melaksanakan pekerjaannya, pejabat Fungsional Pemeriksa
berkoordinasi dengan Seksi Pemeriksaan sedangka Pejabat Fungsional Penilai berkoordinasi dengan seksi Ekstensifikasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN PENAGIHAN PAJAK
A. KETENTUAN UMUM I. Dasar Hukum
Dasar hukum Penagihan Pajak antara lain: a
Undang-Undang Nomor. 16 Tahun 2000 Pasal 18 menyatakan bahwa Surat Tagihan Pajak SPT, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB, Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keberatan, Keputusan Banding yang menyebabkan jumlah
Pajak bertambah merupakan Dasar Penagihan. b
Undang-undang Republik Indonesia No. 19 tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Nomor 19 tahun 2000. c
Keputusan Direktorat Jenderal Pajak DPJ No. Kep. 645PJ2002 tentang Bentuk, jenis, Kode kartu, Formulir, Surat-Surat dan Buku yang digunakan
dalam pelaksanaan Penagihan dengan Surat Paksa.
II. Pengertian Pajak
Pengertian Pajak menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 adalah kontribusi Wajib Kepada Negara yang terhutang oleh pribadi atau badan yang bersifat
Universitas Sumatera Utara
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
Rakyat. Pengertian Pajak yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah:
Menurut Rochmat Soemitro dalam Mardiasmo;1995 Pajak adalah iuran
rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang dengan tiada mendapat jasa timbaleKontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum.
Menurut P.J.A Adriani dalam Barata;1998 pajak adalah iuran kepada
Negara yang dapat dipaksakan yang terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan, dengan tidak mendapatkan prestasi kembali, yang langsung dapat
ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas Negara untuk menyelenggarakan Pemerintahan.
Menurut Ray N. Sommer, Hersel M. Andersen dan Horace R. Brock
dalam Barata;1998 pajak adalah pengalihan sumber-sumber dari sector swasta ke sector pemerintah, yang wajib dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang telah
ditetapkan lebih dahulu dan tanpa mendapatkan imbalan yang langsung, sehingga pemerintah dapat melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuan ekonomi dan social.
Menurut Edwin R.A.Seligman dalam buku Essay In Taxation yan diterbitkan
di amerika menyatakan: “Tax is compulsory contribution from the person,to the government to depray the expenses incurred in the common interest of all,without
reference to Special benefit Conperred”. Dari definisi di atas dilihat adanya k
Universitas Sumatera Utara
Kontribusi seseorang yang ditunjukkan kepada Negara tanpa adanya manfaat yang ditunjukkan secara khusus pada seseorang. Memang, bagaimanapun juga pihak itu
ditunjukkan manfaatnya kepada masyarakat.
Menurut DR. Soeparman Soemahamidjaja dari disertasinya yang berjudul
pajak berdasarkan azas gotong royong menyatakan bahwa pajak adalah iuran wajib pajak berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-
norma hokum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Dari definisi di atas tidak tampak istilah
“dipaksakan” karena bertitik tolak pada istilah “iuran wajib”. Sisi lainnya yang berhubungan dengan kontra prestasi menekankan pada mewujukkan kontra prestasi
itu diperlukan pajak.
Menurut Philip E. Taylor dalam buku The Economic of Public Finance
memberikan batasan pajak seperti di atas hanya menggantikan without reference dengan with little reference.
1. Fungsi Pajak
Fungsi pajak menurut Mardiasmo 2000 menyimpulkan bahwa fungsi pajak
adalah: a
Fungsi penerimaan Budgeter, yaitu pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran Negara.
b Fungsi mengatur Reguler, yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur dan
melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
2. Jenis-jenis Pajak
Menurut Mardiasmo 1995;6 ada 3 macam pengelompokkan pajak yaitu:
a. Menurut golongannya:
1. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak
dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: pajak penghasilan PPh
2. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan
atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: pajak pertampahan nilai PPN
b. Menurut sifatnya:
1. Pajak subyektif, yaitu pajak yang berpangkal atau yang berdasarkan pada
subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan pada diri wajib pajak. Contoh: Pajak Penghasilan PPh
2. Pajak Objektif, yaitu Pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikan diri wajib pajak. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai PPN, dan Pajak Penjualan atas Barang
MewahPPnBM. c.
Menurut Lembaga Pemungutnya: 1.
Pajak PusatNegara, yaitu Pajak yang di pungut oleh Pemerintah Pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.
Universitas Sumatera Utara
Contoh: PPh, PPN, dan PPnBM, PBB, dan Bea Materai. 2.
Pajak Daerah, yaitu Pajak yang di pungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan untuk membiayai Rumah Tangga Daerah.
Pajak Daerah terdiri dari : a.
Pajak Daerah Tingkat I Provinsi b.
Pajak Daerah Tingkat II Kotamadya Kabupaten.
3. Pajak Penghasilan PPh