Apabila urusan-urusan yang ada pada pasal 20 ayat 2 undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang kententuan umum perpajakan KUP, maka kepala kantor
pelayanan pajak segera menerbitkan surat perintah penagihan pajak seketika dan sekaligus.
6. Pengertian Juru Sita Pajak dan Tugasnya
1. Juru sita pajak JSP adalah perlaksana pada KPP yang telah mendapat
pendidikan khusus berkaitan dengan penyitaan, yang diangkat dan disumpah sebagai juru sita pajak JSP.
2. Tugas-tugas juru sita pajak JSP yaitu :
a. Melaksanakan surat perintah penagihan seketika dan sekaligus
SPPSS, b.
Memberitahukan surat paksa SP, c.
Melaksanakan penyitaan barang penanggung pajak berdasarkan surat perintah melaksanakan penyitaan SPMP,
d. Melaksanakan penyanderaan berdasarkan surat perintah
penyanderaan. Dalam hal tersebut juru sita pajak JSP dalam melaksanakan tugasnya harus di
lengkapi dengan kartu tanda pengenal dan memperlihatkannya kepada penanggung pajak PP.
Universitas Sumatera Utara
7. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Juru Sita Pajak
a. Juru Sita Pajak tidak diperbolehkan masuk rumah
b. Juru Sita Pajak tidak diperbolehkan menyita barang wajib pajak
c. Wajib pajak atau wakilnya tidak mau menandatangani berita acara
sita. d.
Pembuktian barang-barang yang bukan milik Wajib Pajak.
8. Penyitaan Terhadap Barang-Barang Wajib Pajak atau
Penanggung Pajak.
Penyitaan adalah serangkaian tindakan untuk mengambil atau menyimpan dibawah pengawasannya benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau tidak
bergerak untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan,penuntutan dan peradilan.
Barang-Barang Wajib Pajak yang boleh di Sita :
1. Barang bergerak yang boleh disita antara lain:
a. Semua Barang yang ada di dalam rumah Penanggung Pajak.
b. Semua barang gerak yang ada di took Penanggung Pajak.
c. Semua Barang gerak yang ada di tempat usaha Penanggung Pajak.
Universitas Sumatera Utara
d. Semua barang gerak yang ada di Kantor Penanggung Pajak.
2. Barang tak Gerak yang boleh di Sita antara lain:
a. Rumah Tinggal, Bangunan Kantor, Bangunan Perusahaan, Gudang, dan
sebagainya baik yang di sewakan maupun yang di Kontrakan kepada orang lain,
b. Kebun, Sawah, Bunga law, dan sebagainya yang ditempati maupun yang
dikerjakan sendiri maupun orang lain.
Barang-Barang Wajib Pajak yang tidak boleh di Sita dikecualikan Barang-barang tersebut adalah:
a. Tempat tidur beserta perlengkapan nya dari penanggung Pajak,
b. Perlengkapan Penanggung Pajak dan bersifay Dinas,
c. Alat-Alat Pertukangan yang termasuk usaha Penanggung Pajak,
d. Persediaan Makanan dan Minuman untuk satu Bulan yang berada di
Rumah, e.
Buku-Buku yang berhubungan dengan Jabatan atau Pekerjaan Penanggung Pajak,
f. Ternak yang semata-mata di pergunakan untuk semata-mata untuk
menjalan kan Perusahaan Penanggung Pajak.
Universitas Sumatera Utara
9. Penjualan Dengan Lelang