KETENTUAN UMUM I. Dasar Hukum

BAB III GAMBARAN PENAGIHAN PAJAK

A. KETENTUAN UMUM I. Dasar Hukum

Dasar hukum Penagihan Pajak antara lain: a Undang-Undang Nomor. 16 Tahun 2000 Pasal 18 menyatakan bahwa Surat Tagihan Pajak SPT, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keberatan, Keputusan Banding yang menyebabkan jumlah Pajak bertambah merupakan Dasar Penagihan. b Undang-undang Republik Indonesia No. 19 tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 19 tahun 2000. c Keputusan Direktorat Jenderal Pajak DPJ No. Kep. 645PJ2002 tentang Bentuk, jenis, Kode kartu, Formulir, Surat-Surat dan Buku yang digunakan dalam pelaksanaan Penagihan dengan Surat Paksa.

II. Pengertian Pajak

Pengertian Pajak menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 adalah kontribusi Wajib Kepada Negara yang terhutang oleh pribadi atau badan yang bersifat Universitas Sumatera Utara memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran Rakyat. Pengertian Pajak yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya adalah: Menurut Rochmat Soemitro dalam Mardiasmo;1995 Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang dengan tiada mendapat jasa timbaleKontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Menurut P.J.A Adriani dalam Barata;1998 pajak adalah iuran kepada Negara yang dapat dipaksakan yang terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan, dengan tidak mendapatkan prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas Negara untuk menyelenggarakan Pemerintahan. Menurut Ray N. Sommer, Hersel M. Andersen dan Horace R. Brock dalam Barata;1998 pajak adalah pengalihan sumber-sumber dari sector swasta ke sector pemerintah, yang wajib dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan lebih dahulu dan tanpa mendapatkan imbalan yang langsung, sehingga pemerintah dapat melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuan ekonomi dan social. Menurut Edwin R.A.Seligman dalam buku Essay In Taxation yan diterbitkan di amerika menyatakan: “Tax is compulsory contribution from the person,to the government to depray the expenses incurred in the common interest of all,without reference to Special benefit Conperred”. Dari definisi di atas dilihat adanya k Universitas Sumatera Utara Kontribusi seseorang yang ditunjukkan kepada Negara tanpa adanya manfaat yang ditunjukkan secara khusus pada seseorang. Memang, bagaimanapun juga pihak itu ditunjukkan manfaatnya kepada masyarakat. Menurut DR. Soeparman Soemahamidjaja dari disertasinya yang berjudul pajak berdasarkan azas gotong royong menyatakan bahwa pajak adalah iuran wajib pajak berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma- norma hokum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Dari definisi di atas tidak tampak istilah “dipaksakan” karena bertitik tolak pada istilah “iuran wajib”. Sisi lainnya yang berhubungan dengan kontra prestasi menekankan pada mewujukkan kontra prestasi itu diperlukan pajak. Menurut Philip E. Taylor dalam buku The Economic of Public Finance memberikan batasan pajak seperti di atas hanya menggantikan without reference dengan with little reference.

1. Fungsi Pajak

Fungsi pajak menurut Mardiasmo 2000 menyimpulkan bahwa fungsi pajak adalah: a Fungsi penerimaan Budgeter, yaitu pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran Negara. b Fungsi mengatur Reguler, yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur dan melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Universitas Sumatera Utara